PERISTIWA TERBUNUHNYA TEUKU UMAR


Teuku Umar berfoto bersama sejumlah pengikut. (Sumber: Koleksi Troppen Museum)

PERISTIWA TERBUNUHNYA TEUKU UMAR

Teuku Umar dan gerombolannya adalah watak pejuang yang paling dibenci oleh Belanda. Belum pernah dalam sejarah penjajahan Belanda ditipu oleh seorang pribumi sebagaimana dilakukan oleh Teuku Umar.

Pada tanggal 11 Februari 1899, Teuku Umar Johan Pahlawan meninggal dunia, gugur sebagai seorang jantan pahlawan yang patut dikenang. Ia yang lazim disebut dengan Teuku Uma atau Teuku Meulaboh tewas di medan jihad 2 kilometer dari Meulaboh (waktu itu) pada jam 8 malam. Gugurnya beliau disebabkan tembakan-tembakan tepat dari brigade marsose Belanda yang sengaja dikirimkan ke Suak Ujong Kalak untuk melakukan pengintaian (verkenning) akan adanya informasi sebuah pasukan Aceh akan menyerang Meulaboh yang pada saat itu hanya berkekuatan dua kompi.

Dalam keadaan yang kalut, pasukan kecil Belanda yang mengobservasi informasi rahasia yang mereka peroleh bahwa benar adanya sebuah pasukan besar langsung dipimpin Teuku Umar sendiri berada di tempat itu. Sebelum mundur pasukan Belanda melepaskan tembakan salvo dua kali yang “kebetulan” mengenai sasatan sekitar api rokok dari penghisapnya, Teuku Umar sendiri.

Teuku Umar dan gerombolannya adalah watak pejuang yang paling dibenci oleh Belanda. Belum pernah dalam sejarah penjajahan Belanda ditipu oleh seorang pribumi sebagaimana dilakukan oleh Teuku Umar.

Sebutir dari dua peluru tersebut mengenai dada kiri Teuku Umar dan tembus ke belakang dengan luka ternganga berdiameter 10 centimeter dengan luka dimuka hanya kecil saja. Menurut cerita orang-orang tua, tembakan itu dilepaskan dengan peluru emas dikarenakan Teuku Umar memiliki ilmu kebal.

Suasana Meulaboh setelah Teuku Umar Tewas

Jenazah Teuku Umar yang terluka sedemikian parah digotong keluar pasukan dan menghilang dalam suasana kacau dan menghilang sehingga tidak semua pasukan Aceh mengetahui kejadian yang sangat merugikan tersebut. Orang-orang di Meulaboh menduga Teuku Umar telah tewas karena tidak jadi dilangsungkan penyerangan ke tangsi Belanda malam itu, hal ini disebabkan pasukan yang telah menyusup ke Meulaboh hanya menunggu komando terakhir untuk melakukan penyerbuan. Pasukan Aceh dan masyarakat yang mendukung perjuangan Teuku Umar  menjadi panik sehingga mereka memutuskan untuk bergerilya dengan pasukan-pasukan kecil di sekitar Meulaboh.

Siapa pengkhianat sehingga Teuku Umar gugur?

Jalan pengkhianatan terhadap terbunuhnya Teuku Umar cukup berliku. Pada tahun 1970 seorang penulis sejarah Aceh bernama Tjoetje berdasarkan cerita ayahnya yang turut dalam pasukan Teuku Umar menceritakan bahwa ada seorang anak yang bernama Njak Oesoeh berada di kota Meulaboh, ayahnya bernama Njak Daoed adalah seorang pengikut Teuku Umar. Njak Daoed meminta izin kepada Teuku Umar untuk mengirimkan surat kepada anaknya supaya keluar dari Meulaboh sebab pasukan Aceh akan menyerang kota pada malam itu. Teuku Umar tidak keberatan dengan pengiriman surat tersebut.

Surat yang disampaikan Njak Daoed kepada anaknya Njak Oesoeh disampaikan melalui perantaraan Raja Ameh, entah bagaimana surat ini jatuh ke tangan Toke Dolah dan sampai kepada komandan marsose Jenderal Van Heutsz yang kebetulan pada saat itu berada di Meulaboh. Dasar surat tersebut membuat keluar perintah harian komandan marsose itu mengadakan pengintaian ke Suak Ujing Kalak.

Cut Nyak Dien mendengar kabar gugurnya Teuku Umar

Cut Nyak Dhien ketika itu berada di Pucok Woyla (35 kilometer dari Meulaboh) mengetahui kematian suaminya dari salah seorang panglima Teuku Umar, ia meneteskan air mata karena suami keduanya Teuku Umar (1899) harus gugur di tangan Belanda sebagaimana suami pertamanya Teuku Ibrahim Lam Nga juga tewas pada ujung peluru Belanda (1878). Cut Nyak Dien yang oleh Belanda dikatakan oleh Belanda “manly” (kelelakian) dan “kranig” (tangkas), segera turun gunung bukan untuk mencari pusara suaminya melainkan membentuk pasukan kembali guna meneruskan perjuangan.

Foto bertahun 1905 itu tersimpan di KITLV, Leiden, Belanda. Foto itu diambil oleh komandan marsose, atau pasukan khusus Belanda, Letnan van Vuren.

Foto bertahun 1905 itu tersimpan di KITLV, Leiden, Belanda. Foto itu diambil oleh komandan marsose, atau pasukan khusus Belanda, Letnan van Vuren.

Cut Nyak Dien memimpin secara gerilya di setiap pelosok Aceh Barat seperti Woyla, Seunagan, Tripa, Blang Pidie sampai Bakongan. Tak henti dan tak menyerah sampai Cut Nyak Dien ditangkap Belanda pada tahun 1904.

Dimana Pusara Teuku Umar?

Menurut sumber-sumber Aceh, jenazah Teuku Umar pernah dikuburkan pada beberapa tempat dengan cara bongkar kuburan. Hal ini dilakukan karena Belanda sangat benci kepada Teuku Umar dan tersiar kabar mereka bersumpah akan mencincang-cintang tubuhnya. Belum pernah selama konflik peperangan antara Belanda dan bangsa-bangsa di Nusantara sampai tertipu ketika membuat penjanjian sebagaimana dengan Teuku Umar. Biasanya Belanda mengakali para pahlawan Nusantara seperti pernah dilakukan pada Imam Bonjol atau Pangeran Diponegoro. Tak pelak para pejuang Aceh yang tersisa mencoba menyelamatkan jenazah Teuku Umar dari penistaan Belanda.

Berziarah ke makam Teuku Umar

Mula-mula jenazah Teuku Umar dikuburkan di kampung Suak Raja (6 kilometer dari Meulaboh), kemudian dipindahkan ke pedalaman Mugo Raya, Kaway XVI. Jenazah Teuku Umar sendiri menurut cerita tidak pernah busuk, baru paginya dikuburkan besoknya disekitar kubur telah tumbuh rumput sehingga tidak mudah diketahui letaknya.

Setelah kematian Teuku Umar

Pasukan Belanda ketika itu tidak mengetahui bahwa Teuku Umar telah gugur malam itu awalnya, pasukan Aceh lain-lain juga tidak mengetahui bahwa malam itu Teuku Umar tertembak malam itu. Belanda hanya mengetahui mereka melepaskan tembakan dua kali kearah api rokok saja. Baru beberapa hari kemudian mereka tahu musuhnya yang paling ulung telah tewas.

Pelajaran yang dipetik dari gugurnya Teuku Umar

  1. Pasukan Aceh tidak melakukan pengawalan secara pribadi dan pengawalan kepada induk pasukan yang akan menyerang sehingga musuh dapat melakukan pengintaian;
  2. Ketika Teuku Umar gugur pada malam itu tidak ada yang mampu mengambil alih kepemimpinan penyerangan ke Meulaboh malam itu;
  3. Teuku Umar terlalu percaya kepada pasukannya sehingga membiarkan sebuah Njak Daoed mengirimkan surat ketika hendak melakukan penyerangan.

Malam 11 Pebruari 1899, tubuh Teuku Umar rubuh diterjang peluru emas serdadu Marsose dan darah sang pejuang tumpah dibumi akibat “pengkhianatan” teman seperjuangan yang memberitahu posisi dan kelemahannya kepada Kaphe Belanda di pantai Ujong Kalak, Meulaboh. 11 Pebruari 1899, cucu Raja Meulaboh tersebut wafat diusia 45 tahun. (Baca: Teuku Umar Pahlawan)

Sajak untuk gugurnya Teuku Umar

// Ada lagi yang sangat kusesalkan pahlawan / Walau kami berkabung duro / Masih ado yang bersorak menepuk dado / Mereka adalah penjilat yang bermuka duo / Yang Cuma mendambakan sebungkus keju dari Kaphe Belanda / Mereka adalah kawan seiring menggunting dalam lipatan / Mereka adalah musang berbulu ayam //

Diambil dari (Bait 5 Puisi Teuku Umar Pahlawan tahun 1980)

XXX

Artikel-artikel tentang Aceh:

  1. MUSIBAH TENGGELAMNYA KMP GURITA 6 AGUSTUS 2017;
  2. PERANG ACEH, KISAH KEGAGALAN SNOUCK HURGRONJE 7 AGUSTUS 2017;
  3. ACEH DI MATA KOLONIALIS 8 AGUSTUS 2017;
  4. PENAKLUKKAN GAYO (1904) 10 AGUSTUS 2017;
  5. NASIHAT-NASIHAT C. SNOUCK HURGRONJE SEMASA KEPEGAWAIANNYA KEPADA PEMERINTAH HINDIA BELANDA 1889-1936 14 AGUSTUS 2017;
  6. ACEH SEPANJANG ABAD 16 AGUSTUS 2017;
  7. PERANG DI JALAN ALLAH 30 AGUSTUS 2017;
  8. ACEH DAERAH MODAL 7 SEPTEMBER 2017;
  9. 59 TAHUN ACEH MERDEKA DI BAWAH PEMERINTAHAN RATU 12 SEPTEMBER 2017;
  10. KERAJAAN ACEH PADA JAMAN SULTAN ISKANDAR MUDA (1609-1636) 13 SEPTEMBER 2017;
  11. PERISTIWA KEMERDEKAAN DI ACEH 14 SEPTEMBER 2017;
  12. PASAI DALAM PERJALANAN SEJARAH 17 SEPTEMBER 2017;
  13. MATA UANG EMAS KERAJAAN-KERAJAAN DI ACEH 19 SEPTEMBER 2017;
  14. ATJEH MENDAKWA,SEBUAH BUKU YANG MENJADI SAKSI SEPAK TERJANG PARTAI KOMUNIS INDONESIA DI ACEH 21 SEPTEMBER 2017;
  15. SEJARAH PARTAI KOMUNIS INDONESIA DI ACEH 21 SEPTEMBER 2017;
  16. MISI MENCARI MAKAM PARA SULTANAH ACEH 6 OKTOBER 2017;
  17. BERZIARAH KE MAKAM SULTANAH MALIKAH NAHRASYIYAH 8 OKTOBER 2017;
  18. EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM APAKAH BAGUS UNTUK ACEH 15 OKTOBER 2017;
  19. AROMA MEMIKAT DARI DAPUR ACEH 16 OKTOBER 2017;
  20. TARIKH ACEH DAN NUSANTARA 29 OKTOBER 2017;
  21. PEKUBURAN SERDADU BELANDA PEUCUT KHERKHOF DI BANDA ACEH SEBAGAI SAKSI KEDAHSYATAN PERANG ACEH 11 NOVEMBER 2017;
  22. PEMBERONTAKAN KAUM REPUBLIK KASUS DARUL ISLAM ACEH 17 NOVEMBER 2017;
  23. TUANKU HASYIM WALI NANGGROE YANG DILUPAKAN SEJARAH 19 NOVEMBER 2017;
  24. KOPRS MARSOSE SERDADU PRIBUMI PELAYAN RATU BELANDA 8 DESEMBER 2017;
  25. HIKAYAT-HIKAYAT DARI NEGERI ACEH 16 DESEMBER 2017;
  26. LEGENDA GAJAH PUTIH SEBAGAI ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH; 12 JANUARI 2018;
  27. SECANGKIR KOPI DARI ACEH; 22 JANUARI 2018;
  28. ACEH PUNGO (ACEH GILA); 8 FEBRUARI 2018;
  29. SIAPAKAH ORANG ACEH SEBENARNYA; 6 APRIL 2018;
  30. ORANG ACEH DALAM SEJARAH SUMATERA; 15 APRIL 2018;
  31. KETIKA IBNU BATTUTA MELAWAT SAMUDERA PASAI; 16 APRIL 2018;
  32. KISAH HIDUP LAKSAMANA MALAHAYATI; 18 APRIL 2018;
  33. PERANAN LEMBAGA TUHA PEUET DALAM MASYARAKAT ACEH PADA MASA LAMPAU; 5 MEI 2018;
  34. MENYINGKAP MAKNA SYAIR KUTINDHIENG SELAKU MANTRA SIHIR ACEH KUNO; 15 MEI 2018;
  35. SEJARAH KERAJAAN LAMURI; 24 JUNI 2018;
  36. KEBIJAKAN POLITIK ISLAM OLEH SNOUCK HURGRONJE SEBAGAI SARAN KEPADA PEMERINTAH HINDIA BELANDA UNTUK MENGHANCURKAN KEKUATAN ISLAM DI INDONESIA; 25 JUNI 2018;
  37. MASA DEPAN POLITIK DUNIA MELAYU; 28 JULI 2018;
  38. EDISI KHUSUS SERI PAHLAWAN NASIONAL PRANGKO 100 TAHUN CUT NYAK DHIEN; 8 AGUSTUS 2018;
  39. MEMOAR PANGLIMA POLEM SEORANG PEJUANG PERINTIS KEMERDEKAAN; 19 SEPTEMBER 2018;
  40. PUTROE PHANG JULUKAN DARI TENGKU KAMALIAH SEORANG PUTRI KESULTANAN PAHANG; 28 SEPTEMBER 2018;
  41. TEUKU NYAK ARIEF SEORANG YANG TULEN BERANI DAN LURUS SEBAGAI RENCONG ACEH DI VOLKSRAAD; 17 OKTOBER 2018;
  42. RINCIAN ISI KANUN MEUKUTA ALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KESULTANAN ACEH DARUSSALAM YANG DISUSUN PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ISKANDAR MUDA; 26 OKTOBER 2018;
  43. CATATAN SEJARAH RANTAI BABI ATAU RANTE BUI DALAM TULISAN YANG DISUSUN KOLONIAL BELANDA; 26 OKTOBER 2018;
  44. PASUKAN MERIAM NUKUM SANANY SEBUAH PASAK DARI RUMAH GADANG INDONESIA MERDEKA; 4 NOVEMBER 2018;
  45. PENEMUAN ARCA KEPALA ALALOKITESWARA SEBAGAI JEJAK KEBERADAAN PERADABAN AGAMA BUDHA DI ACEH; 18 NOVEMBER 2018;
  46. REVOLUSI DESEMBER ’45 DI ACEH ATAU PEMBESMIAN PENGKHIANAT TANAH AIR; 6 FEBRUARI 2019;
  47. LEBURNJA KERATON ATJEH; 11 MARET 2019;
  48. HADIH MAJA PENGAJARAN SERTA HIBURAN WARISAN LELUHUR; 27 MARET 2019;
  49. HAME ATAU PANTANGAN ORANG ACEH DARI MASA LAMPAU; 19 JUNI 2019;
  50. SINGA ATJEH BIOGRAPHI SERI SULTAN ISKANDAR MUDA; 6 AGUSTUS 2019;
  51. APA SEBAB RAKYAT ACEH SANGGUP BERPERANG PULUHAN TAHUN MELAWAN AGRESSI BELANDA; 17 OKTOBER 2019;
  52. PERBANDINGAN PENGUCAPAN BAHASA ACEH DENGAN BAHASA INDONESIA; 30 DESEMBER 2019;
  53. BERBAGAI BAHASA DAERAH DI ACEH; 30 JANUARI 2020;
  54. LOKASI ISTANA KERAJAAN ACEH DULU DAN SEKARANG; 27 FEBRUARI 2020;
  55. MEREKONSTRUKSIKAN KEMBALI LETAK ISTANA DARODDONYA; 3 MARET 2020;
  56. LEGENDA DAN MITOS ASAL USUL PENAMAAN PULAU SABANG, GUNUNG SEULAWAH, PANTAI ALUE NAGA DAN KAWASAN ULEE LHEU; 29 MEI 2020;
  57. LEGENDA ASAL USUL GUNUNG GEURUTEE; 1 JUNI 2020;
  58. HAMZAH FANSURI PERINTIS SASTRA MELAYU; 4 JULI 2020;
  59. GEREJA PERTAMA DI ACEH; 12 JULI 2020;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cuplikan Sejarah, Data dan Fakta, Kisah-Kisah, Kolom, Mari Berpikir, Opini and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

20 Responses to PERISTIWA TERBUNUHNYA TEUKU UMAR

  1. Pingback: SISTEM PERPAJAKAN DAN KEUANGAN KERAJAAN ACEH DARUSSALAM | Tengkuputeh

  2. Pingback: SEJARAH KERAJAAN PEDIR (POLI) ATAU NEGERI PIDIE | Tengkuputeh

  3. Pingback: SEJARAH KERAJAAN DAYA (LAMNO) | Tengkuputeh

  4. Pingback: KETIKA ACEH MINTA MENJADI VASAL TURKI USTMANI | Tengkuputeh

  5. Pingback: HENRICUS CHRISTIAN VERBRAAK MISIONARIS KATOLIK PERTAMA DI ACEH | Tengkuputeh

  6. Pingback: HENRICUS CHRISTIAN VERBRAAK MISIONARIS PERTAMA DI ACEH | Tengkuputeh

  7. Pingback: BUSTANUS SALATIN PANDUAN BERKUASA PARA SULTAN ACEH | Tengkuputeh

  8. Pingback: SEJARAH PENDIRIAN PUSA (PERSATUAN ULAMA SELURUH ACEH) | Tengkuputeh

  9. Pingback: PARA ULEEBALANG RAJA KECIL DI ACEH DARI MASA KESULTANAN SAMPAI REVOLUSI SOSIAL (1512-1946) | Tengkuputeh

  10. Pingback: KENAPA SULTAN ACEH MENYERAH PADA BELANDA | Tengkuputeh

  11. Pingback: SULTAN ALAIDDIN MAHMUDSYAH II, SULTAN ACEH MERDEKA TERAKHIR | Tengkuputeh

  12. Pingback: BERZIARAH KE MASJID ASAL PENAMPAAN DI BLANGKEJEREN GAYO LUES | Tengkuputeh

  13. Pingback: KISAH-KISAH DI BLANG | Tengkuputeh

  14. Pingback: ORIDA (OEANG REPUBLIK INDONESIA) ACEH 1947-1949 | Tengkuputeh

  15. Pingback: PROSA ALAM GAYO LUES | Tengkuputeh

  16. Afifa Salsabila says:

    Assalamu’alaikum Bapak/Ibu penulis artikel ini. Saya sudah membaca artikel ini berulang kali dan saya sangat terkesan dengan cara menulis Bapak/Ibu. Apakah Bapak/Ibu berkenan untuk membagikan referensi yang dipakai dalam menulis artikel ini? Kebetulan saya sedang mengerjakan penelitian untuk tugas akhir (skripsi) tentang sejarah Teuku Umar. Terima kasih sebelumnya. Bantuan Bapak/Ibu akan sangat bermakna.😊🙏

    • tengkuputeh says:

      Waalaikumsalam. Alhamdulillah semoga sukses skripsinya. Saya mendapatkan referensi ini di majalah Sinar Darussalam terbitan Unsyiah tahun 1980-an. Kebetulan majalah itu saat ini tidak bersama saya.

  17. Pingback: ADAT PELANTIKAN PEMAHKOTAAN PENABALAN SULTAN ACEH DARUSALAM | Tengkuputeh

  18. Pingback: SEPAK TERJANG SNOUCK HURGRONJE SEBAGAI PENASIHAT PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA | Tengkuputeh

  19. Pingback: SUSUNAN PEMERINTAHAN ACEH SEMASA KESULTANAN | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.