SELAMANYA

Masih juga kamu ucapkan itu. Datar. Dunia berubah begitupun aku namun kamu tetap bertahan di kenangan zaman lama. Ketika engkau masih menjadi seorang dewi yang penuh akan mantra dan puja. Sadarlah nona.

SELAMANYA

Selamanya tiada cinta darimu untukku

Selamanya.” Telunjukmu tepat dihidungku. Waktu telah banyak meninggalkan kita namun kamu belum sedikitpun berubah masih dalam keangkuhan yang sama, seperti dulu.

“Selamanya.” Aku tahu arti kata-kata itu. Masih sama dengan dulu. Tak usah kau ulang berkali-kali. Sekali berarti hingga akhir waktu. Aku sudah tahu ketika pertama kali engkau menyebutkan maka itulah keputusanmu. Final.

“Selamanya.” Masih juga kamu ucapkan itu. Datar. Dunia berubah begitupun aku namun kamu tetap bertahan di kenangan zaman lama. Ketika engkau masih menjadi seorang dewi yang penuh akan mantra dan puja. Sadarlah nona.

“Selamanya.” Dengarkan dulu, aku datang dengan senyum untuk mendengarkan bagaimana kabarmu sekarang, bukan untuk cinta. Bukan pula untuk menertawakan keadaanmu.

“Selamanya.” Tak kuduga kamu telah terjebak curigaisme berlebih terhadap apapun. Juga masih keras melebihi karang, namun itu semua sudah tak menarik lagi bagiku. Rasa sakitmu yang mengundangku untuk membezuk.

“Selamanya.” Bahkan caramu mengusirku pun masih sama. Pahamilah jika kamu masih seperti ini maka selamanya engkau akan menjadi pesakitan seperti saat ini.

“Selamanya.” Baiklah aku pergi. Mengingatkan aku untuk tidak peduli padamu selamanya. Biarlah kau membusuk disana tanpa pertolongan. Apa urusanku.

Lhokseumawe, Pukul 01.30 Dini Hari

Katalog Cerita Pendek:

  1. Sebentuk Harta; 10 Agustus 2008;
  2. Elegi Pagi Hari, Sebuah Cerpen; 13 Agustus 2008;
  3. Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
  4. Ketidakagungan Cinta; 10 Oktober 2008;
  5. Tempat Tiada Kembali; 13 Oktober 2008;
  6. Pada Pandangan Pertama; 18 Oktober 2008;
  7. Aku Tak Mengerti Kamu; 24 Oktober 2008;
  8. Mengenang Sebuah Perjalanan Cinta; 3 November 2008;
  9. Ode Seorang Bujang; 17 Desember 2008;
  10. Sepucuk Surat Untuk Lisa; 1 Januari 2009;
  11. Wasiat Teruntuk Adinda Malin Kundang; 4 Februari 2009;
  12. Tidak Sedang Mencari Cinta; 23 Februari 2009;
  13. Hanyalah Lelaki Biasa; 6 April 2009;
  14. Wasiat Hang Tuah; 29 Mei 2009;
  15. Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
  16. Tak Ada Apa Apa; 7 Oktober 2009;
  17. The Last Gentleman; 4 Desember 2009;
  18. Renungan Majnun Seorang Penarik Cukai; 31 Mei 2010
  19. Yang Tak Akan Kembali; 10 Juni 2010;
  20. Kisah Sebelum Sang Pengeran Selesai; 5 Juli 2010;
  21. Penyihir Terakhir; 15 Maret 2011;
  22. Santiago Sang Pelaut; 23 Maret 2012;
  23. Iblis Namec Vs Manusia Saiya; 6 April 2012;
  24. Ashura; 13 Februari 2013;
  25. Selamat Tinggal Andalusia; 10 Maret 2013;
  26. Narsis Yang Berbeda; 28 April 2013;
  27. Istana Kosong; 4 Juni 2013;
  28. Bangsawan Pandir; 10 Juni 2013;
  29. Kematian Bhisma; 15 Juni 2013;
  30. Badai Sejarah; 29 Juli 2013;
  31. Cerita Cinta; 7 Agustus 2013;
  32. Perjalanan; 29 November 2013;
  33. Jaring Kamalanga; 29 Desember 2013;
  34. Lelaki Sungai; 19 Januari 2014;
  35. Dragon Dialog; 13 November 2014;
  36. Persahabatan Kambing Dan Serigala; 19 Desember 2014;
  37. Pesan Kepada Penguasa; 17 Januari 2015;
  38. Bagaimana Mengubah Timah Hitam Menjadi Emas; 11 April 2015;
  39. Setelah Revolusi Selesai; 6 Oktober 2016;
  40. Harlequin Dan Pohon Harapan; 30 Oktober 2016;
  41. Permufakatan Para Burung; 5 Januari 2017;
  42. Kepada Cinta Yang Berumur Seminggu; 13 April 2017;
  43. Senja Di Malaka; 14 Juni 2017;
  44. Mengecoh Sang Raja; 17 Oktober 2017;
  45. Wawancara Dengan Sang Iblis; 1 Januari 2018;
  46. Legenda Gajah Putih; 12 Januari 2018;
  47. Genderang Pulang Sang Rajawali; 22 Februari 2018;
  48. Kisah Menteri Jaringan Melawan Kapitalisme Amerika; 17 Desember 2018;
  49. Legenda Naga Sabang; 29 Mei 2020;
  50. Legenda Gunung Geurutee; 1 Juni 2020;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Asal Usil, Cerita, Kisah-Kisah, Literature, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

77 Responses to SELAMANYA

  1. Selamanya, aku takkan pernah terusir darimu. Sebab, aku ada didiriku, dan kamu ada dalam diriku. Kau takkan pernah mengusirka. Sebab, aku ada karena kau ada, di diriku.

  2. tengkuputeh says:

    @Bang Abbas ==> Selamanya Abu bingung dengan kata2 sendiri…

  3. genthokelir says:

    wah piawai bermain makna tersingkap dibalik puisi dan ternyata dah banyak yang mengalir aku mesti baca satu satu nih

  4. tengkuputeh says:

    @mas Tok ==> Saya masih baru belajar koq, belum lulus apalagi piawai…

  5. Bunda Lanang says:

    hm… selamanya, bukan,tapi lama. lama sayah menyerap dan mengerti makna tiap kata yang tertulis…

    hm… begitu indah kalo kata sudah mengalir begitu saja 🙂

  6. tengkuputeh says:

    Jawab
    @mbak Tika ==> Hehehe… Kata2 itu seperti candu, membuat ketagihan….

  7. Pingback: SEBENTUK HARTA | Tengkuputeh

  8. Pingback: ELEGI PAGI HARI, SEBUAH CERPEN | Tengkuputeh

  9. Pingback: KEINDAHAN SANG REMBULAN | Tengkuputeh

  10. Pingback: KETIDAKAGUNGAN CINTA | Tengkuputeh

  11. Pingback: TEMPAT TIADA KEMBALI | Tengkuputeh

  12. Pingback: PERJALANAN | Tengkuputeh

  13. Pingback: JARING KAMALANGA | Tengkuputeh

  14. Pingback: MENGECOH SANG RAJA | Tengkuputeh

  15. Pingback: AKU TAK MENGERTI KAMU | Tengkuputeh

  16. Pingback: THE LAST GENTLEMAN | Tengkuputeh

  17. Pingback: RENUNGAN MAJNUN SEORANG PENARIK CUKAI | Tengkuputeh

  18. Pingback: YANG TAK AKAN KEMBALI | Tengkuputeh

  19. Pingback: KISAH SEBELUM SANG PANGERAN SELESAI | Tengkuputeh

  20. Pingback: TAK ADA APA APA | Tengkuputeh

  21. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG | Tengkuputeh

  22. Pingback: HANYALAH LELAKI BIASA | Tengkuputeh

  23. Pingback: WASIAT HANG TUAH | Tengkuputeh

  24. Pingback: ODE SEORANG BUJANG | Tengkuputeh

  25. Pingback: WASIAT TERUNTUK ADINDA MALIN KUNDANG | Tengkuputeh

  26. Pingback: PADA PANDANGAN PERTAMA | Tengkuputeh

  27. Pingback: SEPUCUK SURAT UNTUK LISA | Tengkuputeh

  28. Pingback: KEPADA CINTA YANG BERUMUR SEMINGGU | Tengkuputeh

  29. Pingback: BADAI SEJARAH | Tengkuputeh

  30. Pingback: MALAM INI BIARKAN AKU MENYENDIRI | Tengkuputeh

  31. Pingback: SANG KATALIS | Tengkuputeh

  32. Pingback: CERITA CINTA | Tengkuputeh

  33. Pingback: WAWANCARA DENGAN SANG IBLIS | Tengkuputeh

  34. Pingback: MENGENANG SEBUAH PERJALANAN CINTA | Tengkuputeh

  35. Pingback: SETELAH REVOLUSI SELESAI | Tengkuputeh

  36. Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH SEBAGAI ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH | Tengkuputeh

  37. Pingback: SENJA DI MALAKA | Tengkuputeh

  38. Pingback: SANTIAGO SANG PELAUT | Tengkuputeh

  39. Pingback: GENDERANG PULANG SANG RAJAWALI | Tengkuputeh

  40. Pingback: SEBENTUK HARTA - TengkuputehTengkuputeh

  41. Pingback: PERMUFAKATAN PARA BURUNG - TengkuputehTengkuputeh

  42. Pingback: CERITA CINTA - TengkuputehTengkuputeh

  43. Pingback: BADAI SEJARAH - TengkuputehTengkuputeh

  44. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG - TengkuputehTengkuputeh

  45. Pingback: YANG TAK AKAN KEMBALI - TengkuputehTengkuputeh

  46. Pingback: KETIDAKAGUNGAN CINTA - TengkuputehTengkuputeh

  47. Pingback: SURAT KEPADA SEPOTONG MASA LALU - TengkuputehTengkuputeh

  48. Pingback: NARSIS YANG BERBEDA | Tengkuputeh

  49. Pingback: PENYIHIR TERAKHIR DARI SUKU BOGOMIL | TengkuputehTengkuputeh

  50. Pingback: KISAH MENTERI JARINGAN MELAWAN KAPITALISME AMERIKA | TengkuputehTengkuputeh

  51. Pingback: KISAH MENTERI JARINGAN MELAWAN KAPITALISME AMERIKA | Tengkuputeh

  52. Pingback: DENGARLAH SUARA KEMATIAN | Tengkuputeh

  53. Pingback: PERMUFAKATAN PARA BURUNG | Tengkuputeh

  54. Pingback: ADA BANYAK CINTA | Tengkuputeh

  55. Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH BENER MERIAH | Tengkuputeh

  56. Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh

  57. Pingback: TIDAK SEDANG MENCARI CINTA | Tengkuputeh

  58. Pingback: ODE SEEKOR ELANG | Tengkuputeh

  59. Pingback: PERSAHABATAN KAMBING DAN SERIGALA | Tengkuputeh

  60. Pingback: LELAKI SUNGAI | Tengkuputeh

  61. Pingback: HIKAYAT NARSIS YANG BERBEDA | Tengkuputeh

  62. Pingback: ODA NOBUNAGA BANGSAWAN PANDIR | Tengkuputeh

  63. Pingback: TAKTIK ISTANA KOSONG IEYASU TOKUGAWA | Tengkuputeh

  64. Pingback: IEYASU TOKUGAWA SANG ASHURA | Tengkuputeh

  65. Pingback: YUKIMURA SANADA SAMURAI TERAKHIR | Tengkuputeh

  66. Pingback: ODE SEEKOR HARIMAU | Tengkuputeh

  67. Pingback: PESAN KEPADA PENGUASA | Tengkuputeh

  68. Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh

  69. Pingback: KITA YANG TAK AKAN BERTEMU KEMBALI | Tengkuputeh

  70. Pingback: DRAGON DIALOG | Tengkuputeh

  71. Pingback: SELAMAT TINGGAL ANDALUSIA | Tengkuputeh

  72. Pingback: AKHIR RIWAYAT SANG DURJANA | Tengkuputeh

  73. Pingback: HIKAYAT MEURAH SILU | Tengkuputeh

  74. Pingback: RAJA DEKAT TUHAN JAUH | Tengkuputeh

  75. Pingback: CATATAN SEORANG PECUNDANG | Tengkuputeh

  76. Pingback: ORANG ASING TERASING | Tengkuputeh

  77. Pingback: IBLIS NAMEC VS MANUSIA SAIYA | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.