TAK ADA APA APA

Sudahlah, mata sendumu itu tak lagi bisa memanggilku. Ku hanya bisa berbisik dalam hati, selamat tinggal masa lalu.

TAK ADA APA APA

Ini kali kita bertemu, tak sengaja. Tidak ada apa-apa. Benci tiada, segalanya telah menguap. Biasa saja. Kata-kata tiada. Dan jika akhirnya bibirku tersenyum karena aku berbahagia. Sangat senang menjadi seorang yang tak lagi kau kenali. Sangat senang karena aku telah berhasil menjadi seseorang yang aku inginkan.

Dulu, kau katakan bersama waktu aku akan melupakanmu. Dan hari ini aku terkejut betapa kata-katamu itu tak lain dan tak bukan melainkan kebenaran. Kata-kata harimau yang engkau keluarkan ternyata hari ini menerkammu. Sungguh tak ingin kutertawa pada merana yang kau rasakan, maka menjauhlah.

Engkau tahu aku selalu menepati janji, maka janganlah kecewa jika hari ini aku menunaikan janjiku. Meski engkau merana, aku tak akan melihatmu lagi dengan perasaan yang sama. Aku yang tak pernah memiliki rasa takut sedari dulu, jadi mengapa hari ini aku harus ketakutan jika berhadapan langsung denganmu lagi.

Sudahlah, mata sendumu itu tak lagi bisa memanggilku. Ku hanya bisa berbisik dalam hati, selamat tinggal masa lalu. Kini ku memiliki masa depan yang harus kurengkuh. Satu kalimatku untukmu, janganlah terjerat masa lalu.

“Ada orang pernah bilang akar permasalahan dari seorang adalah memori, tanpa ingatan ia akan selalu menemukan hal baru disepanjang hidup tapi orang yang lain lagi juga bilang, kenangan itu adalah kotak harta yang bisa dibuka kapan saja. Bahkan disaat merasa tak memiliki apapun jua.”

Katalog Cerita Pendek:

  1. Sebentuk Harta; 10 Agustus 2008;
  2. Elegi Pagi Hari, Sebuah Cerpen; 13 Agustus 2008;
  3. Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
  4. Ketidakagungan Cinta; 10 Oktober 2008;
  5. Tempat Tiada Kembali; 13 Oktober 2008;
  6. Pada Pandangan Pertama; 18 Oktober 2008;
  7. Aku Tak Mengerti Kamu; 24 Oktober 2008;
  8. Mengenang Sebuah Perjalanan Cinta; 3 November 2008;
  9. Selamanya; 14 Desember 2008;
  10. Ode Seorang Bujang; 17 Desember 2008;
  11. Sepucuk Surat Untuk Lisa; 1 Januari 2009;
  12. Wasiat Teruntuk Adinda Malin Kundang; 4 Februari 2009;
  13. Tidak Sedang Mencari Cinta; 23 Februari 2009;
  14. Hanyalah Lelaki Biasa; 6 April 2009;
  15. Wasiat Hang Tuah; 29 Mei 2009;
  16. Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
  17. The Last Gentleman; 4 Desember 2009;
  18. Renungan Majnun Seorang Penarik Cukai; 31 Mei 2010
  19. Yang Tak Akan Kembali; 10 Juni 2010;
  20. Kisah Sebelum Sang Pengeran Selesai; 5 Juli 2010;
  21. Penyihir Terakhir; 15 Maret 2011;
  22. Santiago Sang Pelaut; 23 Maret 2012;
  23. Iblis Namec Vs Manusia Saiya; 6 April 2012;
  24. Ashura; 13 Februari 2013;
  25. Selamat Tinggal Andalusia; 10 Maret 2013;
  26. Narsis Yang Berbeda; 28 April 2013;
  27. Istana Kosong; 4 Juni 2013;
  28. Bangsawan Pandir; 10 Juni 2013;
  29. Kematian Bhisma; 15 Juni 2013;
  30. Badai Sejarah; 29 Juli 2013;
  31. Cerita Cinta; 7 Agustus 2013;
  32. Perjalanan; 29 November 2013;
  33. Jaring Kamalanga; 29 Desember 2013;
  34. Lelaki Sungai; 19 Januari 2014;
  35. Dragon Dialog; 13 November 2014;
  36. Persahabatan Kambing Dan Serigala; 19 Desember 2014;
  37. Pesan Kepada Penguasa; 17 Januari 2015;
  38. Bagaimana Mengubah Timah Hitam Menjadi Emas; 11 April 2015;
  39. Setelah Revolusi Selesai; 6 Oktober 2016;
  40. Harlequin Dan Pohon Harapan; 30 Oktober 2016;
  41. Permufakatan Para Burung; 5 Januari 2017;
  42. Kepada Cinta Yang Berumur Seminggu; 13 April 2017;
  43. Senja Di Malaka; 14 Juni 2017;
  44. Mengecoh Sang Raja; 17 Oktober 2017;
  45. Wawancara Dengan Sang Iblis; 1 Januari 2018;
  46. Legenda Gajah Putih; 12 Januari 2018;
  47. Genderang Pulang Sang Rajawali; 22 Februari 2018;
  48. Kisah Menteri Jaringan Melawan Kapitalisme Amerika; 17 Desember 2018;
  49. Legenda Naga Sabang; 29 Mei 2020;
  50. Legenda Gunung Geurutee; 1 Juni 2020;

 

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

70 Responses to TAK ADA APA APA

  1. suryaden says:

    memang tergantung bagaimana kita memaknai kekayaan akan memori masa lalu…, bisa jadi jeratan, bisa jadi cambuk, bahkan bisa jadi sebuah keindahan tiada tara yang tidak bisa direngkuh lagi… 😀

  2. alhamdulillah, hingga saat ini saya juga masih dikaruniai memori yang lumayan bisa utk mengingat peristiwa masa silam dan merasakan apa yang terjadi saat ini, mas tengku.

  3. tengkuputeh says:

    Mas Surya => masa lalu sudah berlalu ya mas, sudah semestinya kita juga kita memikirkan masa sekarang dan masa depannya…

    Mas Sawali => Yang kita ingat dari masa lalu adalah pelajaran yang dapat kita ambil disana sebagai hikmah…

  4. anie says:

    alhamdulillah… kita memiliki masa lalu, masa sekarang dan masa depan… selama hayat masih dikandung badan aku meminta rahmatNYA dan ALLAH memberiku begitu banyak kesempatan.

  5. d_thewhy says:

    masa lalu, biar saja jadi masa lalu…karena hidup adalah hari ini dan esok…terima kasih untuk masa lalu yang sudah memberikan pelajaran hidup dan kehidupan dalam langkah-langkahku…tanpa masa lalu, mungkin nggak ada pelajaran yang bisa aku petik…
    numpang cari ide, ya mas…maklum baru nekat belajar nulis…

  6. tengkuputeh says:

    Anie => benar, kita jgn prnh lupa bersyukur ya kan anie 😀

    d_thewhy => saya juga akan belajar dari d_thewhy

  7. FaYChou says:

    Kyknya lagu ini cocok jd sountracknya, Van!
    “Memori, kau membuka luka lama yg kuingin lupa..
    Memori, tolong daku pergi jauh..
    Janji takkan kembali memori”

  8. tengkuputeh says:

    Hehehehehe…. Memori daun pisang bang… Kalau lagu versi dangdutnya, hehehehehe….

  9. Pingback: SEBENTUK HARTA | Tengkuputeh

  10. Pingback: ELEGI PAGI HARI, SEBUAH CERPEN | Tengkuputeh

  11. Pingback: KEINDAHAN SANG REMBULAN | Tengkuputeh

  12. Pingback: KETIDAKAGUNGAN CINTA | Tengkuputeh

  13. Pingback: TEMPAT TIADA KEMBALI | Tengkuputeh

  14. Pingback: SEPUCUK SURAT UNTUK LISA | Tengkuputeh

  15. Pingback: RENUNGAN MAJNUN SEORANG PENARIK CUKAI | Tengkuputeh

  16. Pingback: SELAMAT TINGGAL ANDALUSIA | Tengkuputeh

  17. Pingback: NARSIS YANG BERBEDA | Tengkuputeh

  18. Pingback: ISTANA KOSONG | Tengkuputeh

  19. Pingback: SENJA DI MALAKA | Tengkuputeh

  20. Pingback: PERJALANAN | Tengkuputeh

  21. Pingback: JARING KAMALANGA | Tengkuputeh

  22. Pingback: DRAGON DIALOG | Tengkuputeh

  23. Pingback: MENGECOH SANG RAJA | Tengkuputeh

  24. Pingback: AKU TAK MENGERTI KAMU | Tengkuputeh

  25. Pingback: THE LAST GENTLEMAN | Tengkuputeh

  26. Pingback: YANG TAK AKAN KEMBALI | Tengkuputeh

  27. Pingback: KISAH SEBELUM SANG PANGERAN SELESAI | Tengkuputeh

  28. Pingback: NOTHING | Tengkuputeh

  29. Pingback: SELAMANYA | Tengkuputeh

  30. Pingback: HANYALAH LELAKI BIASA | Tengkuputeh

  31. Pingback: WASIAT HANG TUAH | Tengkuputeh

  32. Pingback: ODE SEORANG BUJANG | Tengkuputeh

  33. Pingback: WASIAT TERUNTUK ADINDA MALIN KUNDANG | Tengkuputeh

  34. Pingback: PADA PANDANGAN PERTAMA | Tengkuputeh

  35. Pingback: KEPADA CINTA YANG BERUMUR SEMINGGU | Tengkuputeh

  36. Pingback: BADAI SEJARAH | Tengkuputeh

  37. Pingback: SANG KATALIS | Tengkuputeh

  38. Pingback: CERITA CINTA | Tengkuputeh

  39. Pingback: MENGENANG SEBUAH PERJALANAN CINTA | Tengkuputeh

  40. Pingback: WAWANCARA DENGAN SANG IBLIS | Tengkuputeh

  41. Pingback: SETELAH REVOLUSI SELESAI | Tengkuputeh

  42. Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH SEBAGAI ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH | Tengkuputeh

  43. Pingback: SANTIAGO SANG PELAUT | Tengkuputeh

  44. Pingback: SEGALA SESUATU MEMILIKI ASAL MULA | Tengkuputeh

  45. Pingback: GENDERANG PULANG SANG RAJAWALI | Tengkuputeh

  46. Pingback: PERMUFAKATAN PARA BURUNG - TengkuputehTengkuputeh

  47. Pingback: CERITA CINTA - TengkuputehTengkuputeh

  48. Pingback: BADAI SEJARAH - TengkuputehTengkuputeh

  49. Pingback: TEMPAT TIADA KEMBALI - TengkuputehTengkuputeh

  50. Pingback: KEINDAHAN SANG REMBULAN - TengkuputehTengkuputeh

  51. Pingback: GENDERANG PULANG SANG RAJAWALI - TengkuputehTengkuputeh

  52. Pingback: PENYIHIR TERAKHIR DARI SUKU BOGOMIL | TengkuputehTengkuputeh

  53. Pingback: HARLEQUIN DAN POHON HARAPAN | TengkuputehTengkuputeh

  54. Pingback: KISAH MENTERI JARINGAN MELAWAN KAPITALISME AMERIKA | TengkuputehTengkuputeh

  55. Pingback: KISAH MENTERI JARINGAN MELAWAN KAPITALISME AMERIKA | Tengkuputeh

  56. Pingback: ADA BANYAK CINTA | Tengkuputeh

  57. Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH BENER MERIAH | Tengkuputeh

  58. Pingback: TIDAK SEDANG MENCARI CINTA | Tengkuputeh

  59. Pingback: ODE SEEKOR ELANG | Tengkuputeh

  60. Pingback: PERSAHABATAN KAMBING DAN SERIGALA | Tengkuputeh

  61. Pingback: KEMATIAN BHISMA | Tengkuputeh

  62. Pingback: ODA NOBUNAGA BANGSAWAN PANDIR | Tengkuputeh

  63. Pingback: TAKTIK ISTANA KOSONG IEYASU TOKUGAWA | Tengkuputeh

  64. Pingback: IEYASU TOKUGAWA SANG ASHURA | Tengkuputeh

  65. Pingback: ODE SEEKOR HARIMAU | Tengkuputeh

  66. Pingback: PESAN KEPADA PENGUASA | Tengkuputeh

  67. Pingback: AKHIR RIWAYAT SANG DURJANA | Tengkuputeh

  68. Pingback: HIKAYAT MEURAH SILU | Tengkuputeh

  69. Pingback: RAJA DEKAT TUHAN JAUH | Tengkuputeh

  70. Pingback: IBLIS NAMEC VS MANUSIA SAIYA | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.