BADAI SEJARAH IBNU TAIMIYAH
Sewaktu masih kecil, pikiran terbuka bagi gagasan-gagasan baru. Selayaknya seorang bayi yang baru lahir dapat melihat cahaya meski belum menyadari apa yang dilihat. Seiring perjalanan waktu, manusia mengatur pengalaman menjadi suatu gambaran dari berbagai kenyataan. Mendeskripsikan udara, pohon dan benda apapun itu. Nah, begitu mengenali dunia sekitar, segera kita menyadari bahwa sebenarnya terperangkap pengetahuan sendiri. Hal ini (juga) berlaku umum bagi para cendikia. Seperti orang lain juga, berada dalam kungkungan teoritis. Itulah yang menjadi sebab mengapa ilmu pengetahuan menjadi milik generasi muda. Generasi tua “mengetahui” terlalu banyak hal sehingga tidak mau pergi dari situ, menolak yang baru.
X
Kehancuran Baghdad oleh pasukan Mongol
Baghdad, 1268 M
Sedari kecil aku merasakan, orang-orang berkata, “betapa cerdas dirmu.” Waktu ini aku malu-malu dan menyeruput teh dengan pipi memerah. Atau ketika kakekku berujar, “Dialah calon orang besar di keluarga kita.” Takzim hatiku mengaminkan. Tidak ada yang tidak mengetahui bahwa aku adalah pelahap kitab, ya kukuh hatiku ingin mewujudkan harapan dan doa mereka yang aku kasihi. Tanpa terasa, menjadi pikiran dalam di setiap mimpi-mimpiku. Tahun demi tahun berjalan perlahan, satu demi satu dari mereka meninggalkan kami. Dan akhirnya aku adalah aku, (mungkin) aku bukanlah sebuah kegagalan teruk namun juga bukan merupakan seseorang dengan kegemilangan besar. Aku adalah aku, yang biasa-biasa saja. Setidaknya, dengan menghindari segala cemar dunia, bagi mereka yang masih hidup. Aku masih menyimpan harapan, tapi hatiku berkata, “entahlah, mungkin aku memang seorang biasa.” Terlalu biasa, sehingga engkau akan melewatkan jika bertemu di pasar yang ramai. Aku bukanlah “badai sejarah.”
Ayahku menyaksikan “badai sejarah,” ketika Baghdad yang gemilang. Dimana hujan yang turun dari langit adalah segala rahmat, tanah cinta yang menyala-nyala dalam kemuliaan, salah satu kota yang paling berharga di dunia muslim, diluluhlantakkan serbuan Mongol. Dalam tahun itu ibu kota dunia Islam, Bani Abbasiyah menjadi puing, hegemoni bangsa Arab lenyaplah untuk selama-lamanya. Baghdad dibanjiri darah, perempuan-perempuan mukminin dinistakan, sungai Eurat dan Tigris menjadi menghitam akibat dipenuhi arang kitab-kitab dari perpustakaan Bait-Al Hikmah yang dibakar hangus. Sebegitu tragisnya, sehingga ayahku selalu menangis mengingatnya, dan berkata. “Sungguh aku tidak beruntung harus dilahirkan ibuku, untuk melihat hari itu.” Perang telah membuang rasa senang, bahagia dan kedamaian sirna dari kota tersebut.
Kami sekeluarga mengungsi ke Barat, Damaskus. Sedapat mungkin aku menemui banyak guru mempelajari ilmu hitung, khat, nahwu, ushul fiqh. Aku harus lebih kuat daripada tubuhku yang lemah, hari ini dan besok, hanya itu waktu yang kita miliki.
X
Kehancuran pasukan Mongol di Ain Jalut
Syakab, dekat Damaskus 1299 M
“Allahu Akbar”
Pasukan Muslimin berhasil menahan invasi Mongol yang tak terkalahkan. Prajurit Mongol mundur kocar-kacir seraya mengucapkan syahadat. Menghindari pembalasan dendam akibat perbuatan mereka dimasa lalu.
Sungguh licik bangsa Mongol, setelah membunuhi muslimin sepanjang negeri, membangun piramida dari tengkorak manusia disepanjang tanah bulan sabit. Ketika terkalahkan kali ini mereka mengharapkan belas kasih. Ini bukan dusta, tapi kepedihan aku menyaksikannya dari dekat. Kekejaman mereka telah berlangsung puluhan tahun, haruskah kali ini ada pengampunan?
“Berikan kami fatwa, apa yang harus kami lalukan. Wahai Syekh!” Amir Damaskus meminta pendapat.
Fatwa Ibnu Taimiyah untuk pembasmian pasukan Mongol
“Mereka adalah para pemberontak yang harus diperangi oleh kaum beriman, meskipun mengaku muslim, mereka tidak akan melaksanakan syariat secara penuh, sementara disisi lain mereka juga mempraktekkan yasa (Tradisi hukum adat bercorak Nomadik).”
Amir Damaskus setengah percaya setengah tidak percaya.
Aku adalah manusia yang hidup di antara masa lalu dan masa depan, hidup di masa kini dengan segala luka dan cacat. Aku siap, mempertanggung jawabkan apa yang telah aku lakukan.
“Bismillahirahmanirrahim”
X
Penjara Qal’ah, Damaskus 1328 M
“Fatwa anda telah sering dijadikan sandaran oleh kelompok-kelompok radikal.”
Dua tahun tiga bulan dan beberapa hari lalu, aku berada di bui. Dipindahkan dari penjara ke penjara. Air mataku mengucur membaca mushaf Al-Qur’an. Berakhir sudah, aku merasa panggilanku datang. Surat Al-Qamar, “Innal Muttaqina fi Jannatin Wanaharin.” Lilin padam.
Ya Allah, hamba bersujud pada-MU dengan segenap cinta.
X
Ibnu Taimiyah (1263-1329 M) – (661-728 H) “Syaikhul Islam”
aku, taman dan dikebunku ada dalam dadaku/ kemanapun aku pergi, ia selalu bersamaku/ dan tiada pernah tinggalkan aku
X
Katalog Cerita Pendek:
- Sebentuk Harta; 10 Agustus 2008;
- Elegi Pagi Hari, Sebuah Cerpen; 13 Agustus 2008;
- Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
- Ketidakagungan Cinta; 10 Oktober 2008;
- Tempat Tiada Kembali; 13 Oktober 2008;
- Pada Pandangan Pertama; 18 Oktober 2008;
- Aku Tak Mengerti Kamu; 24 Oktober 2008;
- Mengenang Sebuah Perjalanan Cinta; 3 November 2008;
- Selamanya; 14 Desember 2008;
- Ode Seorang Bujang; 17 Desember 2008;
- Sepucuk Surat Untuk Lisa; 1 Januari 2009;
- Wasiat Teruntuk Adinda Malin Kundang; 4 Februari 2009;
- Tidak Sedang Mencari Cinta; 23 Februari 2009;
- Hanyalah Lelaki Biasa; 6 April 2009;
- Wasiat Hang Tuah; 29 Mei 2009;
- Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
- Tak Ada Apa Apa; 7 Oktober 2009;
- The Last Gentleman; 4 Desember 2009;
- Renungan Majnun Seorang Penarik Cukai; 31 Mei 2010
- Yang Tak Akan Kembali; 10 Juni 2010;
- Kisah Sebelum Sang Pengeran Selesai; 5 Juli 2010;
- Penyihir Terakhir; 15 Maret 2011;
- Santiago Sang Pelaut; 23 Maret 2012;
- Iblis Namec Vs Manusia Saiya; 6 April 2012;
- Ashura; 13 Februari 2013;
- Selamat Tinggal Andalusia; 10 Maret 2013;
- Narsis Yang Berbeda; 28 April 2013;
- Istana Kosong; 4 Juni 2013;
- Bangsawan Pandir; 10 Juni 2013;
- Kematian Bhisma; 15 Juni 2013;
- Cerita Cinta; 7 Agustus 2013;
- Perjalanan; 29 November 2013;
- Jaring Kamalanga; 29 Desember 2013;
- Lelaki Sungai; 19 Januari 2014;
- Dragon Dialog; 13 November 2014;
- Persahabatan Kambing Dan Serigala; 19 Desember 2014;
- Pesan Kepada Penguasa; 17 Januari 2015;
- Bagaimana Mengubah Timah Hitam Menjadi Emas; 11 April 2015;
- Setelah Revolusi Selesai; 6 Oktober 2016;
- Harlequin Dan Pohon Harapan; 30 Oktober 2016;
- Permufakatan Para Burung; 5 Januari 2017;
- Kepada Cinta Yang Berumur Seminggu; 13 April 2017;
- Senja Di Malaka; 14 Juni 2017;
- Mengecoh Sang Raja; 17 Oktober 2017;
- Wawancara Dengan Sang Iblis; 1 Januari 2018;
- Legenda Gajah Putih; 12 Januari 2018;
- Genderang Pulang Sang Rajawali; 22 Februari 2018;
- Kisah Menteri Jaringan Melawan Kapitalisme Amerika; 17 Desember 2018;
- Legenda Naga Sabang; 29 Mei 2020;
- Legenda Gunung Geurutee; 1 Juni 2020;
Pingback: SEBENTUK HARTA | Tengkuputeh
Pingback: ELEGI PAGI HARI, SEBUAH CERPEN | Tengkuputeh
Pingback: KEINDAHAN SANG REMBULAN | Tengkuputeh
Pingback: TEMPAT TIADA KEMBALI | Tengkuputeh
Pingback: SEPUCUK SURAT UNTUK LISA | Tengkuputeh
Pingback: RENUNGAN MAJNUN SEORANG PENARIK CUKAI | Tengkuputeh
Pingback: KETIDAKAGUNGAN CINTA | Tengkuputeh
Pingback: SELAMAT TINGGAL ANDALUSIA | Tengkuputeh
Pingback: ISTANA KOSONG | Tengkuputeh
Pingback: SENJA DI MALAKA | Tengkuputeh
Pingback: PERJALANAN | Tengkuputeh
Pingback: JARING KAMALANGA | Tengkuputeh
Pingback: MENGECOH SANG RAJA | Tengkuputeh
Pingback: PADA PANDANGAN PERTAMA | Tengkuputeh
Pingback: THE LAST GENTLEMAN | Tengkuputeh
Pingback: YANG TAK AKAN KEMBALI | Tengkuputeh
Pingback: PENYIHIR TERAKHIR | Tengkuputeh
Pingback: TAK ADA APA APA | Tengkuputeh
Pingback: SELAMANYA | Tengkuputeh
Pingback: HANYALAH LELAKI BIASA | Tengkuputeh
Pingback: WASIAT HANG TUAH | Tengkuputeh
Pingback: ODE SEORANG BUJANG | Tengkuputeh
Pingback: WASIAT TERUNTUK ADINDA MALIN KUNDANG | Tengkuputeh
Pingback: KISAH SEBELUM SANG PANGERAN SELESAI | Tengkuputeh
Pingback: KEPADA CINTA YANG BERUMUR SEMINGGU | Tengkuputeh
Pingback: SANG KATALIS | Tengkuputeh
Pingback: CERITA CINTA | Tengkuputeh
Pingback: WAWANCARA DENGAN SANG IBLIS | Tengkuputeh
Pingback: MENGENANG SEBUAH PERJALANAN CINTA | Tengkuputeh
Pingback: SETELAH REVOLUSI SELESAI | Tengkuputeh
Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH SEBAGAI ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH | Tengkuputeh
Pingback: SANTIAGO SANG PELAUT | Tengkuputeh
Pingback: GENDERANG PULANG SANG RAJAWALI | Tengkuputeh
Pingback: PERJALANAN - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: IBLIS NAMEC VS MANUSIA SAIYA - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: YANG TAK AKAN KEMBALI - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: TEMPAT TIADA KEMBALI - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: KETIDAKAGUNGAN CINTA - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: GENDERANG PULANG SANG RAJAWALI - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: BAGAIMANA MENGUBAH TIMAH HITAM MENJADI EMAS - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: NARSIS YANG BERBEDA | Tengkuputeh
Pingback: KISAH MENTERI JARINGAN MELAWAN KAPITALISME AMERIKA | Tengkuputeh
Pingback: ADA BANYAK CINTA | Tengkuputeh
Pingback: LEGENDA GAJAH PUTIH BENER MERIAH | Tengkuputeh
Pingback: TIDAK SEDANG MENCARI CINTA | Tengkuputeh
Pingback: ODE SEEKOR ELANG | Tengkuputeh
Pingback: PERSAHABATAN KAMBING DAN SERIGALA | Tengkuputeh
Pingback: LELAKI SUNGAI | Tengkuputeh
Pingback: HIKAYAT NARSIS YANG BERBEDA | Tengkuputeh
Pingback: KEMATIAN BHISMA | Tengkuputeh
Pingback: ODA NOBUNAGA BANGSAWAN PANDIR | Tengkuputeh
Pingback: TAKTIK ISTANA KOSONG IEYASU TOKUGAWA | Tengkuputeh
Pingback: IEYASU TOKUGAWA SANG ASHURA | Tengkuputeh