PERAHU BAA MENCAPAI ALIF
Aku adalah mim, yang mencoba menggapai perahu baa, guna mencapai alif.
Hatiku (seumpama) cuaca senantiasa berubah, langit terkadang berbintang ada kala mendung bahkan badai. Lautan tak selalu teduh begitupula hasratku terkacau oleh ikan-ikan berwarna-warni. Suara-suara mereka memanggilku untuk menyeduk air.
Seharusnya aku tahu tanganku tak mungkin menjangkau dasar lautan, jangankan langit nun jauh disana. Ada baiknya dibelenggu pikir, ada benarnya (juga) pikir menghambat rasa. Akh, kacau entah bagaimana pula jadinya.
Angin menampar-nampar pipiku yang semakin bulat. Gelambir tumbuh sana sini tapi perasaanmu masih bocah. Bocah yang bermain pasir di tepi pantai seraya menghisap gula-gula dengan riang gembira.
Siren berkecapi mendendangkan lagu lembut membuai hasratku untuk tertidur, seharusnya tak begitu, aku buta tangga nada. Ini adalah medan perang yang tak akan aku menangkan. Memandam berahi adalah jalan lurus, tapi alur laut bergelombang sehingga lurus menjadi tak pasti (lagi). Berbelok menjadi keniscayaan robek terburai dalam keterbuaian.
Aku memandang langit, Aku pandangi seksama dengan berkali-kali. Puluhan ribu kali aku memandangi langit berharap bintang-bintang bercerita. Pada hari-hari yang telah terlalui.
Ketika mengingat pada masa lalu, aku merasa malu pada diriku. Yah, terlalu banyak salah, sangat banyak khilaf. Hidupku (pernah) berbuat keliru, meski berusaha memastikan tidak mengulanginya, tanpa tahu bagaimana hasilnya.
Ku pandangi semesta, berharap dan berserah pada wajah-Mu. Aku adalah mim, yang mencoba menggapai perahu baa, guna mencapai alif.
Bait al-Hikmah, 5 Safar 1441 Hijriah bertepatan 23 September 2020 Masehi.
- Manusia Semesta; 21 November 2017;
- Sebuah Kotak Hitam; 21 November 2017;
- Genderang Pulang Sang Rajawali; 22 Februari 2018;
- Bacalah Ini Disaat Engkau Merasa Kalah; 28 Maret 2018;
- Dengarlah Suara Kematian; 15 Juli 2018;
- Agar Hidup Lebih Terasa Hidup; 18 Oktober 2018;
- Telatah Yang Patah-Patah Menuju Makrifat; 11 Desember 2018;
- Laut Dan Senja; 10 Januari 2019;
- Jika Hari Ini Adalah Kemarin; 20 Februari 2019;
- Jangan Mencintai Lautan; 3 April 2019;
- Seorang Tanpa Nama Tanpa Gelar; 15 Mei 2019;
- Membaca Angin Menghindari Badai; 28 September 2019;
- Perjalanan Yang Luar Biasa; 4 Desember 2019;
- Sunyi; 19 Maret 2020;
- Apa Arti Masa Depan; 10 Juli 2020;
Pingback: PENJARA PIKIRAN | Tengkuputeh
Pingback: SEMERBAK AROMA ANGSANA DI BANDA ACEH | Tengkuputeh
Pingback: JEJAK LANGKAH | Tengkuputeh
Pingback: HATI RESAH BERKISAH | Tengkuputeh
Pingback: DERITA | Tengkuputeh
Pingback: KOPI PAHIT SEMALAM | Tengkuputeh
Pingback: PUISI WARUNG KOPI | Tengkuputeh
Pingback: MIMPI MIMPI PION | Tengkuputeh
Pingback: GELAS KEHIDUPAN | Tengkuputeh