MANUSIA SEMESTA

Manusia memiliki keserupaan dengan semesta. Lahir, hidup, menua kemudian mati.

MANUSIA SEMESTA

Pernahkah kita menyadari ketika menatap bintang-bintang di angkasa. Bahwa sebenarnya mereka telah meledak jutaan tahun yang lalu. Cahaya mereka masih tetap ada.

Kapan? Bagaimana? Mengapa? Itulah sederetan pertanyaan yang kerap ditanyakan orang kepada dirinya, seriap kali dihadapkan pada sebuah keadaan. Kejadian dalam waktu berbeda-beda penjelmaannya, bergantung pada tempat kejadian berlaku. Di dunia luar kejadian itu berupa perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat dalam ruang itu tak harus terputus. Berbeda dengan dunia dalam. Kejadian dalam jiwa, yang merupakan pengalaman batin, tidak bisa serba terus. Ia bisa melompat-lompat, seperti dalam mimpi. Pemikiran pun dapat melompat. Syarat untuk peristiwa adalah urutan waktu, tapi itu belum cukup, untuk menjadikan peristiwa itu. Karena apabila tapi tidak terjalin hubungan dan penjalin tersebut adalah sebab-akibat. Hukum Kausalitas.

Venus adalah bintang yang paling bersinar terang, manusia menyebutnya dengan istilah bintang pagi. Kenapa Venus bersinar di langit malam terlihat lebih besar dan terang di bandingkan planet lain? Apakah karena ia planet yang besar dan mengeluarkan cahaya sendiri.

Matahari, lebih dari 99,9% massa dari keseluruhan Bimasakti ada di Matahari. Ia disebut bintang yang mampu mengeluarkan cahaya sendiri. Matahari melebur partikel hydrogen dan mengubahnya menjadi helium. Kemudian, melepaskan energi berjumlah besar.

Semesta

Bima sakti sendiri berputar-putar di tengah antariksa. Awalnya tumpukan gas dan debu, itulah yang menjadi matahari. Pecahan di sekelilingnya dari situlah membentuk Bumi dan Venus. Kemudian ada benda langit menabrak bumi, sepertinya pecahan itulah yang membentuk cincin Saturnus. Pecahan itu membentuk bulan.

Saat kalian melihat langit, ingatlah bahwa masing-masing bintang menyimpan cerita. Sama seperti manusia yang memiliki ceritanya masing-masing.

Setiap pilihan, gerakan, nafas sekecil apapun yang manusia ciptakan, dimana andil-Nya hadir mempengaruhi alam semesta. Dan janganlah heran apabila sebuah keputusan kecil yang engkau lakukan sekejap mempengaruhi kelak, keseluruhan hidupmu.

Terjemahan Bahasa Inggris: The Movement of Universe

Tulisan yang lain:

  1. Topeng; 9 Oktober 2008
  2. Tuhan Izinkan Hamba Untuk Tidak Jatuh Cinta; 13 Januari 2009;
  3. Menjadi Seseorang; 27 Januari 2009;
  4. Pledoi Iblis; 12 Juni 2009;
  5. Pledoi Iblis Jilid Dua; 14 Mei 2010;
  6. To Kill A Mocking Bird; 19 Juli 2011;
  7. Tentang Aku, Kamu Dan Kita; 10 Februari 2012;
  8. Ketika Iblis Membunuh Sejarah; 10 Maret 2012;
  9. Sebuah Kota Beragam Cerita; 26 Februari 2013;
  10. Nostagia; 19 April 2014;
  11. Cinta Sebesar Cinta; 10 Mei 2014;
  12. Robotik; 29 April 2015;
  13. Tua; 22 Oktober 2015;
  14. Harlequin Dan Pohon Harapan; 30 Oktober 2016;
  15. Nasib Para Pion; 23 September 2017;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Kolom, Mari Berpikir, Pengembangan diri, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

10 Responses to MANUSIA SEMESTA

  1. Pingback: THE MOVEMENT OF UNIVERSE | Tengkuputeh

  2. Pingback: BAGAIMANA CARA CEMBURU YANG BENAR | Tengkuputeh

  3. Pingback: RINDU KAMI PADAMU YA RASUL | Tengkuputeh

  4. Pingback: MELEBIHI KEANGKUHAN IBLIS - TengkuputehTengkuputeh

  5. Pingback: DALAM JUBAH SUFIKU - TengkuputehTengkuputeh

  6. Pingback: PERJALANAN YANG LUAR BIASA | Tengkuputeh

  7. Pingback: SUNYI | Tengkuputeh

  8. Pingback: APA ARTI MASA DEPAN | Tengkuputeh

  9. Pingback: POHON KEKEKALAN | Tengkuputeh

  10. Pingback: PERAHU BAA MENCAPAI ALIF | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.