“Untuk sekali lagi melangkah keluar, menanggalkan jubah sufiku.”
DALAM JUBAH SUFIKU
Aku yang pernah merasa kalah
Menyendiri dalam goa di puncak gunung
Mencoba menghindari sinar matahari
Menikmati sepi dalam semediBerkhalwat dalam kesunyian
Membuang dunia bermunajat
Berharap hanya pada ridha-Nya
Dimana segala cinta bersambutAku yang pernah merasa kecewa
Konon bisa tersenyum lagi
Mencoba menghadapi hidup
Tak tersentuh racun duniaDan ketika dunia memanggil
Raguku melangkah keluar
Untuk sekali lagi melangkah keluar
Menanggalkan jubah sufikuLhokseumawe,
100 Tahun kebangkitan Nasional,
20 Mei 2008.
- Inikah Cinta; 1 Agustus 2008;
- Dipersimpang Jalan; 3 Agustus 2008;
- Maghribi dan East; 3 Agustus 2008;
- Elegi Pagi Hari, Sebuah Puisi; 7 Agustus 2008;
- Hikayat Sang Pengembara; 6 Oktober 2008;
- Hanyalah Seorang Hamba; 20 November 2008;
- Ode Seorang Bujang; 17 Desember 2008;
- Tuhan Izinkan Hamba Untuk Tidak Jatuh Cinta; 13 Januari 2009;
- Menjadi Seseorang; 27 Januari 2009;
- Malam Ini Biarkanku Menyendiri; 20 April 2009;
- Mencumbui Kematian Sebuah Elegi; 16 Mei 2009;
- Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
- Pledoi Iblis; 12 Juni 2009;
- Cerita Sebuah Gudang; 14 Januari 2010;
- Pledoi Iblis Jilid Dua; 14 Mei 2010;
- Sang Maha Durjana; 18 Juni 2010;
- Ada Setelah Tiada; 26 Februari 2012;
- Ode Seekor Harimau; 18 Agustus 2012;
- Al-Muwasysyah; 23 Mei 2013;
- Surga; 17 Juni 2013;
Pingback: A SUFI SONG | Tengkuputeh
Pingback: SEMINGGU SETELAH TSUNAMI ACEH | Tengkuputeh
Pingback: MALAM INI BIARKAN AKU MENYENDIRI | Tengkuputeh
Pingback: DIPERSIMPANG JALAN - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: DI TEPIAN PANTAI PULAU BUNTA - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: MUSIM HUJAN - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: JANGAN MENCINTAI LAUTAN | Tengkuputeh
Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Pingback: INIKAH CINTA | Tengkuputeh
Pingback: CRYPTOGRAM | Tengkuputeh
Pingback: HIKAYAT SANG PENGEMBARA | Tengkuputeh
Pingback: ELEGI PAGI HARI SEBUAH PUISI | Tengkuputeh
Pingback: TAHUKAH ENGKAU CINTA | Tengkuputeh
Pingback: INDAH BUNGA | Tengkuputeh
Pingback: MAKSUD HATIKU PADAMU | Tengkuputeh
Pingback: TERIMA KASIH TELAH MENOLAKKU KEMARIN | Tengkuputeh
Pingback: BENCI DI ATAS CINTA | Tengkuputeh
Pingback: KALAH PERANG | Tengkuputeh