KALAH PERANG

Aku harus bangkit! Dan membangun kavaleri baru.

KALAH PERANG

Hari ini keselamati kegagalanku

Panji-panji kerkoyak berbau anyir darah

Dua puluh lima ribu pasukan telah hancur

Menjadi benulang dilantak musuh

 

Aku tak boleh menangis

Walau badan penuh nanah

Pedangku belum bersarung

Masih ada pertempuran lain

 

Sorak-sorai kini tak ada

Buat seorang Jenderal yang kalah

Aku harus bangkit

Dan membangun kavaleri baru

 

Walau dalam hidup, tak semua keinginanmu tercapai. Nikmat tuhanmu yang manakah lagi yang engkau dustakan.

Hari kekalahanku, 5 Nopember 2008

Puisi-puisi lainnya:
  1. Maksud Hatiku Padamu; 1 Agustus 2008;
  2. Dinda Dimanakah Engkau Berada; 1 Agustus 2008;
  3. Elegi Puisi Kematian Cinta; 3 Agustus 2008;
  4. Dalam Jubah Sufiku; 3 Agustus 2008;
  5. Dipersimpang Jalan; 3 Agustus 2008;
  6. Puisi Terindah; 3 Agustus 2008;
  7. Maghribi dan East; 3 Agustus 2008;
  8. Surat Kepada Sepotong Masa Lalu; 3 Agustus 2008;
  9. Tahukah Engkau Cinta; 4 Agustus 2008;
  10. Dua Puluh Empat Setengah Tahun; 6 Agustus 2008;
  11. Elegi Pagi Hari, Sebuah Puisi; 7 Agustus 2008;
  12. Cryptogram; 4 September 2008;
  13. Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
  14. Kita Yang Tak Akan Bertemu Kembali; 9 September 2008;
  15. Benci diatas Cinta; 13 September 2008;
  16. Indah Bunga; 20 September 2008;
  17. Padamu Perempuanku; 25 September 2008;
  18. Hikayat Sang Pengembara; 6 Oktober 2008;
  19. Pada Pandangan Pertama; 18 Oktober 2008;
  20. Mengenang Sebuah Perjalanan Cinta; 3 November 2008;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Literature, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

12 Responses to KALAH PERANG

  1. Sorak-sorai kini tak ada
    Buat seorang Jenderal yang kalah

    siapakah sang jenderl itu, mas tengku?

  2. tengkuputeh says:

    Bukan Mccain
    Tapi saya bang….

  3. mbadeni says:

    mestine postingna skarang, pas hari pahlawan. jadi pean bisa mati sebagai pahlawan juga…. (berpikir nek amrozi cs eksekusi hari ini opo iyo dadi pahlawan pisan?)

  4. tengkuputeh says:

    hehehe….
    Tengku mah ndak ada hubungan dengan Amrozi cs, alias Variabel Independen dari kejadian bom Bali I.
    Ini masalah pribadi mbadeni…

  5. Pingback: JANGAN MENCINTAI LAUTAN | Tengkuputeh

  6. Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh

  7. Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh

  8. Pingback: DIPERSIMPANG JALAN | Tengkuputeh

  9. Pingback: PADAMU PEREMPUANKU | Tengkuputeh

  10. Pingback: DINDA DIMANAKAH ENGKAU BERADA | Tengkuputeh

  11. Pingback: BENCI DI ATAS CINTA | Tengkuputeh

  12. Pingback: ORANG ASING TERASING | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.