INDAH BUNGA
Yang terindah dari sekuntum bunga
Bukanlah tatkala mekar di musim semi
Jumlah tak terhitung
Mewarnai sisi-sisi dunia
Yang kutahu akan gugur
Dan tak satupun bertahan
Semuanya layu, tiada bersisa
Seiring musim semi berakhir
Yang terindah dari sekuntum bunga
Disaat jatuh tertiup angin
menyebar kesuburan di dalam tanah
Indah bunga pada kematiannya
Banda Aceh, 8 Maret 2005
Beberapa syair syahdu lain:
- Maksud Hatiku Padamu; 1 Agustus 2008;
- Dinda Dimanakah Engkau Berada; 1 Agustus 2008;
- Elegi Puisi Kematian Cinta; 3 Agustus 2008;
- Dalam Jubah Sufiku; 3 Agustus 2008;
- Dipersimpang Jalan; 3 Agustus 2008;
- Puisi Terindah; 3 Agustus 2008;
- Maghribi dan East; 3 Agustus 2008;
- Surat Kepada Sepotong Masa Lalu; 3 Agustus 2008;
- Tahukah Engkau Cinta; 4 Agustus 2008;
- Dua Puluh Empat Setengah Tahun; 6 Agustus 2008;
- Elegi Pagi Hari, Sebuah Puisi; 7 Agustus 2008;
- Cryptogram; 4 September 2008;
- Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
- Kita Yang Tak Akan Bertemu Kembali; 9 September 2008;
- Benci diatas Cinta; 13 September 2008;
Kematian sendiri hanyalah proses, maka yang indah itu soal eksistensi. Dan keindahan itu bagaimana bunga menjalani eksistensinya dan soal happy ending-nya.. (khusnul khotimah)
Amin, mudah2an kita seperti dapat mencapai Khusnul Khotimah juga bang
keindahan,kebajikan di dunia dan akhirat…
Indahnya lagi ‘Bunga Citra Lestari’
hehehe… :d
Jwab
Neo ==> Amin
Ozan ==> Asal bek bunga berduri bang, hehehe…
Pingback: PUISI TENTANG GERIMIS - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Pingback: INIKAH CINTA | Tengkuputeh
Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh
Pingback: HIKAYAT SANG PENGEMBARA | Tengkuputeh
Pingback: MAKSUD HATIKU PADAMU | Tengkuputeh
Pingback: DIPERSIMPANG JALAN | Tengkuputeh
Pingback: TERIMA KASIH TELAH MENOLAKKU KEMARIN | Tengkuputeh
Pingback: PADAMU PEREMPUANKU | Tengkuputeh
Pingback: DINDA DIMANAKAH ENGKAU BERADA | Tengkuputeh
Pingback: BENCI DI ATAS CINTA | Tengkuputeh
Pingback: KALAH PERANG | Tengkuputeh