
Laut adalah unsur yang sama sekali tanpa kesetiaan. Jangan percaya padanya atau ia akan menghabisimu dengan merendammu.
Jangan mencintai lautan, banyak telah tertelan binasa di tubirnya yang dalam. Laut adalah unsur yang sama sekali tanpa kesetiaan. Jangan percaya padanya atau ia akan menghabisimu dengan merendammu. Laut itu gelisah karena cinta.
Oh, bagi yang mencintai lautan, tidakkah kau tahu bahwa laut penuh dengan makhluk berbahaya? Kadang airnya pahit, kadang asin, kadang air laut itu tenang, kadang bergelora, senantiasa berubah, kadang pasang, kadang surut tak pernah tetap.
Kadang ia menggulungkan gelombang-gelombang besar, kadang ia berderau. Ia tak mendapatkan apa yang diinginkannya, bagaimana kau akan menemukan di sana tempat istirahat bagi hatimu? Lautan ialah anak sungai yang pasang di jalan menuju kekasihnya, kalau demikian, mengapa pula kau akan puas tinggal di sini, dan tak berusaha melihat wajah-NYA.
Belasan tahun yang lalu, merenungkan makna segala sesuatu, aku pergi ke lautan dan bertanya mengapa lautan memakai pakaian biru, karena warna itu adalah warna kesedihan, dan mengapa laut mendidih tanpa api?
Seolah ia berkata, aku risau karena terpisah dari kekasih. Karena kekuranganku, aku tak layak baginya, maka aku kenakan pakaian biru ini sebagai tanda sesal yang kurasakan. Dalam kesedihanku, bibir pantai-pantaiku menjadi kering, dan disebabkan cintaku, aku berada dalam galau ini.
Akh, kalau dapat kuperoleh setitik saja air telaga al-kausar, maka dapat kurengguk gerbang kehidupan kekal. Tanpa setetes aku akan mati karena gairah-damba bersama yang lain, binasa dalam perjalanan.
Banda Aceh, 3 April 2019.
- Dalam Jubah Sufiku; 3 Agustus 2008;
- Keindahan Sang Rembulan; 5 September 2008;
- Hikayat Sang Pengembara; 6 Oktober 2008;
- Kalah Perang; 5 November 2008;
- Puisi Tentang Gerimis; 22 Desember 2008;
- Tuhan Izinkan Hamba Untuk Tidak Jatuh Cinta; 13 Januari 2009;
- Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
- Monolog Bulan; 4 Juni 2012;
- Ode Seekor Harimau; 18 Agustus 2012;
- Al-Muwasysyah; 23 Mei 2013;
- Surga; 17 Juni 2013;
- Supaya Aku, Kamu Dan Kita (Lebih) Saleh; 9 Desember 2016;
- Renungan Malam; 19 November 2017;
- Telatah Yang Patah-Patah Menuju Makrifat; 11 Desember 2018;
- Laut Dan Senja; 10 Januari 2019;
Pingback: PERJALANAN YANG LUAR BIASA | Tengkuputeh
Pingback: SUNYI | Tengkuputeh
Pingback: MENGUNCI MALAM | Tengkuputeh
Pingback: APA ARTI MASA DEPAN | Tengkuputeh
Pingback: PERAHU BAA MENCAPAI ALIF | Tengkuputeh
Pingback: PENJARA PIKIRAN | Tengkuputeh
Pingback: SEMERBAK AROMA ANGSANA DI BANDA ACEH | Tengkuputeh
Pingback: JEJAK LANGKAH | Tengkuputeh
Pingback: HATI RESAH BERKISAH | Tengkuputeh
Pingback: DERITA | Tengkuputeh
Pingback: KOPI PAHIT SEMALAM | Tengkuputeh
Pingback: PUISI WARUNG KOPI | Tengkuputeh
Pingback: LEMBU PATAH | Tengkuputeh
Pingback: MIMPI MIMPI PION | Tengkuputeh
Pingback: GELAS KEHIDUPAN | Tengkuputeh