
Ya Allah, pada-Mu segala harapku, jagalah hati hamba-Mu yang tertawan ini.
TUHAN IZINKAN HAMBA UNTUK TIDAK JATUH CINTA
Tuhan, seandainya Engkau memberikan izin kepada hamba-Mu ini. Perkenankan hamba tidak merasakan jatuh cinta. Hamba melihat para pencinta besar dizamannya adalah orang yang merana hati dan jiwanya, namun cinta adalah salah satu ciptaan-Mu paling indah yang menjalankan dunia dan tak kuasa satupun makhluk-Mu mampu menolaknya.
Wahai diri ini yang mengaku sederhana, bagaimana bisa engkau terpana pada pupur bedak setebal salju dipengunungan Alpen serta bibir semerah apel Australia dibalut gintu dari negeri sang naga.
Wahai hamba bertekad teguh akan janji, mengapa engkau mengingkari perkataanmu sendiri untuk menjaga pandangan hingga harinya tiba.
Padahal kemarin diri ini masih berkata, “untuk saat ini mereka adalah penghalang cita-cita dan penjegal mimpi.”
Padahal kemarin diri ini dengan bangga berucap dan bersepakat, “hati maka jadilah batu hingga mimpi kita terlaksana.”
Tapi hari ini mengapa otak dan hati tidak sejalan, mengapa salju antartika berbaur dengan uap sahara. sungguh tak mampu raga ini menopang pertempuran dua raksasa jiwa.
Tapi hari ini mengapa andrenalin serasa menggelegak membakar fikir yang menjadi benteng yang tak pernah tertaklukkan selama ini.
Berubah alam karena perilaku manusia, berubah tubuh karena hati.
Ya Allah, pada-Mu segala harapku, jagalah hati hamba-Mu yang tertawan ini. Dalam sujud kuluruhkan segala gundah ini.
jatuh cinta itu anugerah
mencintai itu ibadah
melangkah dengan cinta di jalan Allah
adalah salah satu hakikat manusia di dunia ini
berbahagialah dengan cintamu, karena ia memiliki sejuta tangan untuk memberi…
Cinta itu menggairahkan hidup…..meskipun tidak menjadikan kita buta karenanya…
Jawab
@mbak Lisa ==> Setuju mbak, memang itulah defenisi cinta….
@biru langit ==> Apalagi pendapat anda, Abu setuju banget….
Aktif selalu dan makin banyak tulisan-tulisannya. Sayang..cuma jadi blog. sekali-kali boleh dong memulai suatu yang besar tanpa muluk-muluk.
Maaf dari editor gadungan yang buat naskahnya terus tertinggal dikantor dan lupa dibawa pulang buat dibaca.
(^O^)
hehehe … mas tengku ingin jadi seperti bhisma, yak? kekeke ….
Oohh…
Cinta adalah lautan emosi yang seluruhnya di kepung oleh biaya dan tanggung jawab
Jawab….
@Tinariana ==> Siap bu editor, kita mulai dari Novella yang selalu Abu setor dgn ibu selama ini. Blog ini kan ajang silaturahmi dan mengasah kemampuan sebelum mahakarya kita keluar…. hihihi….
@Sawaly ==> Mudah2an tidak bernasib sama dgn Bhisma yang tewas di padang kurusetra…
@Rakan Baka ==> Syedara Baka bisa saja, hehehe…
tulisan tengku puteh memang mantab….
niec post tengku 😀
cinta… makin samar aja…
pa kabar?
“Tuhan hanya ENGKAUlah yang paling kucintai…Tapi aku juga butuh cinta dari seorang wanita yang sholehah dan ENGKAU ridhoi didunai untuk pendamping hidupku…Bila kah aku mendapat jodohku”
Kenapa Teungku ama Tuhan minta izin untuk tidak jatuh cinta..kenapa Teungku..apakah kkarena Teungku sangat mencintai Allah?
Jawab
@milham ==> Tq pak…
@Jengtika==> Baik kak, kabar Lanang sendiri bgmn?
@Baka Kelana ==> Analisa rakan baka selalu membuat Abu kehabisan kata2…
ngomong cinta memang tidak akan pernah berujung…
Karenanya selalu ada kisah cinta sepanjang masa, dimana orang tak bosan2 karenanya…
takut cinta berarti takut hidup, takut hidup berarti seperti tiga dari diri kita sudah mati…
Kehidupan itu…….
Kehilangan kata-kata…
Pingback: PLEASE, DO NOT LET ME LOVE HER | Tengkuputeh
Pingback: MENCARI BELERANG MERAH | Tengkuputeh
Pingback: MANUSIA SEMESTA | Tengkuputeh
Pingback: MALAM INI BIARKAN AKU MENYENDIRI | Tengkuputeh
Pingback: MALAM YANG TERTAKLUKKAN - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: JANGAN MENCINTAI LAUTAN | Tengkuputeh
Pingback: DENGARLAH SUARA KEMATIAN | Tengkuputeh
Pingback: MAKNA NOSTAGIA | Tengkuputeh
Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Pingback: IBRAHIM | Tengkuputeh
Pingback: NASIB PARA PION | Tengkuputeh
Pingback: SEBUAH PERJALANAN SEBUAH CERITA | Tengkuputeh
Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh
Pingback: KEHIDUPAN YANG TERKADANG PARADOKS | Tengkuputeh
Pingback: PAHAMILAH APAKAH HIDUP DALAM DIRI MANUSIA | Tengkuputeh
Pingback: KITA YANG TAK AKAN BERTEMU KEMBALI | Tengkuputeh
Pingback: LALAI | Tengkuputeh
Pingback: TAFSIR SANG PENAFSIR | Tengkuputeh
Pingback: HANYALAH SEORANG HAMBA | Tengkuputeh
Pingback: DALAM JUBAH SUFIKU | Tengkuputeh
Pingback: ORANG ASING TERASING | Tengkuputeh