MENJADI SESEORANG
Disaat engkau mencintai dan siap untuk tidak dicintai, memberi tanpa menghapapkan imbalan atas perbuatanmu maka sesungguhnya engkau telah menjadi manusia dewasa.
Disaat engkau telah memaafkan orang lain walaupun dia masih dan terus menyakitimu maka sesungguhnya dirimu telah menjadi seorang laki-laki sejati.
Disaat orang lain mengidolakan seseorang dari ketenarannya sedang engkau mengidolakan seseorang dari kepribadiannya maka engkau telah menjadi seseorang yang berkarakter.
Jika engkau tidak melupakan dan tetap menghormati mereka-mereka yang membentuk karakter serta menambah pengetahuanmu maka sesungguhnya engkau telah menjadi orang yang berbudi.
Disaat engkau ingin berbeda dengan orang lain dam menjadi yang terbaik maka sesungguhnya engkau telah memiliki cita-citamu sendiri.
Disaat orang lain hanya bisa menangisi kekalahannya sedang engkau menerimanya dan menjadikanmu semakin kuat maka engkau adalah pemenang yang sesungguhnya.
Disaat orang lain menggerutu menghadapi masalah, sedang engkau tabah dalam menjalaninya maka sesungguhnya dirimu telah mengalahkan masalahmu itu sendiri.
Disaat orang berdusta untuk menyelamatkan dirinya sendiri sadangkan engkau tetap dijalan kejujuran walaupun orang lain mencemooh dan menertawakan dirimu maka sesungguhnya engkau telah menanamkan rasa hormat di hati mereka untuk dirimu.
Disaat orang lain mencaci dan menghinakan lawan mereka sedangkan engkau tetap menghormati mereka maka yakinlah bahwa kekalahan tak akan menyentuh dirimu sedikitpun.
Disaat orang lain bersembunyi dari kenyataan sedangkan engkau tetap tegar menghadapinya meski itu menyakitimu maka sesungguhnya engkau telah menaklukkan musuh terbesarmu.
Disaat tak seorangpun yang menyuarakan kebenaran, engkau mengatakan walaupun kau diacuhkan maka engkau telah menyelamatkan mereka semua.
Disaat engkau tetap bangga dengan keterbatasanmu walaupun orang lain merasa malu jika diposisimu padahal sesungguhnya itulah keadaanmu yang sebenarnya tanpa menutupinya malah engkau mensyukurinya maka engkau telah membuat kebanggan dimata orang tuamu.
Disaat engkau tetap memberikan yang terbaik darimu yang bisa engkau berikan walaupun tidak cukup untuk memuaskan orang lain maka sesungguhnya engkaulah manusia terbaik.
Ketika engkau memiliki segala kebahagiaan di dunia dan itu semua menambah kecintaan dan rasa syukurmu kepada sang pencipta maka sesungguhnya engkaulah mutiara ilmu dari guru-guru, orang tua dan siapapun yang mendidikmu.
Ketika nanti tiba suatu hari dimana engkau meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Banyak orang yang mengantarkan jenazahmu, bersedih untukmu dan merasa sangat kehilangan atas dirimu maka sesungguhnya engkau telah berhasil sebagai manusia di dunia dan selesailah tugas-tugasmu di dunia ini.
Medan, 31 Juli 2004
Mengenang Ayahanda dan segala nasehatnya
Jadi teringat Ayah sya di kampung halaman yang sudah tua…subhanallah
Terima kasih Tgk atas petuah ini
sangat bermamfaat bagi jiwa yang kering ini
Ijinkan saya copy kata-kata indah ini Tgk Puteh,buat bahan renungan
1.Saya banget Tgk
2.Belum bisa Tgk
3.Belum pernah Tgk
4.Saya banget Tgk
5.Kepingin saya begitu Tgk
6.Saya banget Tgk
7.Saya banget Tgk
8.Apa saya bisa begitu ya Tgk
9.Saya banget Tgk
10.Kayaknya saya hampir begitu Tgk
11.Belum sampai kesitu Tgk
12.Saya banget Tgk
13.Saya banget Tgk
14.Saya harus banyak belajar Tgk
15.Amin ..semoga seperti itulah yang saya harapkan dari Allah SWT
bahagia sekali memiliki ayah yang bijaksana,
memberi bekal yang awet dan tak pernah berkarat…
hehehe… kemarin liat komen abu di blog otong jadi dapet link blog abu. lagi ngumpulin link temen2 nih buat dipajang di blog kira-kira yang lainnya kemana ya?
@ Rakan Baka ==> Keantusiasan Syedara membuat saya bangga…
@Suryaden ==> warisan Harta bisa habis, warisan ilmu abadi saudaraku…
@Karangsati ==> Saya juga masih mencari para sejawat kita… Ngomong2 bagaimana caranya memasang link para sahabat. Saya tidak tahu caranya…
Pengen juga memasang kayak gitu…
petuah yang bijak..
untuk menjadi seoarang ayah yang baik kek nya saya harus menjadi seperti anda dulu yaitu menjadi anak yang baik.
🙂
banyak cara yang bisa membuat kita bisa “menjadi seseorang” tetapi paradigma berfikir kita yang salah acap kali membuat kita menjadi orang kebanyakan….
Jawab
@ Burem ==> Sayangnya Abu bukanlah anak yang baik, cenderung nakal oleh karenanya banyak mendapat petuah…. Yang dulu terasa biasa, namun sekarang jika diingat benar2 membuat mata buram…
@Ilhan ==> mungkin karena menjadi orang kebanyakan lebih mudah…
figur seorang ayah yang bijak dan sarat pengalaman hidup. nasihatnya layak jadi “quote” bagi banyak orang, mas teungku. semoga abu menyukai petuah itu.
Lebih tepatnya saat ini Abu “merindukan” beliau sehingga menuliskan kembali segala petuah beliau…
Posting yang penuh makna dan bagus untuk direnungkan.
Setiap Abu merasa kecewa, sedih, dan gagal…
Kenangan akan tulisan ini membuat Abu tersenyum…
Di saat menggelamkan ego ternyata sulitnya bukan main…..
kehilangan bukan berarti melupakan,
karena melupakan akan menjadi hilang selama’a
seseorang menjadi sangat berarti ketika kita sudah kehilangan mereka……
ketika kita tidak bisa lagi menyapanya dan menguluk salam untuknya, ketika itulah kita baru menyadari bila selama ini terlalu sedikit kata yang kita persembahkan kepada mereka
inspiratif…pengalaman indah…so sekarang jangan sampai kehilangan momen
Jawab lagi
@Esha dibiru langit ==> Ego tak ingin tenggelam, sebab ia ingin terbang tinggi…
@Cekboy ==> Karena kenangan itu berbentuk harta bukan benda, ia dihati…
@Ihan==> Abu sgt sependapat, Sesuatu hal akan sgt terasa biasa pd saat ia disisi kita. Namun bgt berarti ketika ia tlh pergi…
@Blog Competition 2009 ==> Benar, tp Abu akan kehilangan momen dgn tdk memasang banner anda mas bugiarso…
hebat ya…
Cara hebat untuk mengenang seorang ayah…
Maaf.. pemberitahuan bahwa ada yang harus diambil di blogku…
Silahkan mengambilnya beserta PR yang menyertai 🙂
Jawab lagi ah
@mas bugiarso ==> mudah2an tetap hebat mas…
@grubik ==> Begitu harapan Abu Mas Heru…
@Lala ==> Terima kasih atas awardnya mbak Sukma, jadi malu… hihihihi…
Dan kita akan dikenang, bukan hanya meninggalkan nama…!
Jasad bisa hancur, namun kenangan abadi…
Begitu cantik…
Nice post. Thx buat mengingatkan saya untuk mengirimkan doa buat bapak saya 🙂
almarhum ayahku juga inspirasi itu
makasih pengingatnya
salam selalu
Sebagai anak kita memang cenderung mengidolakan ayah kita…
Apalagi apabila beliau meninggalkan banyak hikmah…
jadi ketahuan siapa yang masih punya ayah dan yang tidak….
Bung Ihan, kematian bisa muncul kapan saja dan untuk siapapun itu…
Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG | Tengkuputeh
Pingback: MANUSIA SEMESTA | Tengkuputeh
Pingback: SEMINGGU SETELAH TSUNAMI ACEH | Tengkuputeh
Pingback: ROBOTIK - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | TengkuputehTengkuputeh
Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | Tengkuputeh
Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Pingback: IBRAHIM | Tengkuputeh
Pingback: NASIB PARA PION | Tengkuputeh
Pingback: SEBUAH PERJALANAN SEBUAH CERITA | Tengkuputeh
Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh
Pingback: KEHIDUPAN YANG TERKADANG PARADOKS | Tengkuputeh
Pingback: PAHAMILAH APAKAH HIDUP DALAM DIRI MANUSIA | Tengkuputeh
Pingback: KITA YANG TAK AKAN BERTEMU KEMBALI | Tengkuputeh
Pingback: LALAI | Tengkuputeh
Pingback: RAMADHAN DAN RELATIVITAS | Tengkuputeh
Pingback: TAFSIR SANG PENAFSIR | Tengkuputeh
Pingback: DALAM JUBAH SUFIKU | Tengkuputeh
Pingback: ORANG ASING TERASING | Tengkuputeh