KENANGAN AKAN GERIMIS

Adakah engkau mengingat, kala gerimis membasahi bumi. Kita berjalan pelan mengharumi aroma hujan.

KENANGAN AKAN GERIMIS

Adakah engkau masih mengingat

Kala gerimis membasahi bumi

Kita pernah berjalan pelan

Mengharumi aroma hujan berdua

 

Ketika gerimis turun

Segala keindahan turun ke bumi

Sebagai tanda rahmat dari sang Pencipta

Bahkan pada insan yang durhaka

 

Ketika itu kita masih muda

Penuh cita dan cinta

Menantang kejam dunia dengan rasa

Dan sekejap saja kita telah menua

 

Tahun demi tahun telah berlalu

Dengarlah suara kematian yang semakin dekat di setiap detiknya

Titik-titik hujan itu jatuh pelan

Aku berpulang dengan perasaan enggan

 

Tahun ini apa yang telah aku lakukan

Tetesan hujan dipunggungku semua tertelan gemuruh dilangit

Sebenarnya aku tak tahu apa yang aku inginkan sekarang

Hanya satu malam saja akan berakhir

 

Pernah merasa jalannya waktu terlalu pelan

Pernah merasa jalannya waktu terlalu cepat

Pernah rasanya ingin mengulang ke belakang

Tapi akhirnya aku tak kembali

 

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

10 Responses to KENANGAN AKAN GERIMIS

  1. Pingback: RENUNGAN MALAM | Tengkuputeh

  2. Pingback: MALAM INI BIARKAN AKU MENYENDIRI | Tengkuputeh

  3. Pingback: TAHUKAH ENGKAU CINTA - TengkuputehTengkuputeh

  4. Pingback: PUISI TERINDAH - TengkuputehTengkuputeh

  5. Pingback: DENGARLAH SUARA KEMATIAN | Tengkuputeh

  6. Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh

  7. Pingback: NUN | Tengkuputeh

  8. Pingback: YANG TERCINTA MALAHAYATI | Tengkuputeh

  9. Pingback: CINCIN | Tengkuputeh

  10. Pingback: MONOLOG BULAN | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.