MENJADI SESEORANG

Pada suatu sore di tahun 1989

MENJADI SESEORANG

Disaat engkau mencintai dan siap untuk tidak dicintai, memberi tanpa menghapapkan imbalan atas perbuatanmu maka sesungguhnya engkau telah menjadi manusia dewasa.

Disaat engkau telah memaafkan orang lain walaupun dia masih dan terus menyakitimu maka sesungguhnya dirimu telah menjadi seorang laki-laki sejati.

Disaat orang lain mengidolakan seseorang dari ketenarannya sedang engkau mengidolakan seseorang dari kepribadiannya maka engkau telah menjadi seseorang yang berkarakter.

Jika engkau tidak melupakan dan tetap menghormati mereka-mereka yang membentuk karakter serta menambah pengetahuanmu maka sesungguhnya engkau telah menjadi orang yang berbudi.

Disaat engkau ingin berbeda dengan orang lain dam menjadi yang terbaik maka sesungguhnya engkau telah memiliki cita-citamu sendiri.

Disaat orang lain hanya bisa menangisi kekalahannya sedang engkau menerimanya dan menjadikanmu semakin kuat maka engkau adalah pemenang yang sesungguhnya.

Disaat orang lain menggerutu menghadapi masalah, sedang engkau tabah dalam menjalaninya maka sesungguhnya dirimu telah mengalahkan masalahmu itu sendiri.

Disaat orang berdusta untuk menyelamatkan dirinya sendiri sadangkan engkau tetap dijalan kejujuran walaupun orang lain mencemooh dan menertawakan dirimu maka sesungguhnya engkau telah menanamkan rasa hormat di hati mereka untuk dirimu.

Disaat orang lain mencaci dan menghinakan lawan mereka sedangkan engkau tetap menghormati mereka maka yakinlah bahwa kekalahan tak akan menyentuh dirimu sedikitpun.

Disaat orang lain bersembunyi dari kenyataan sedangkan engkau tetap tegar menghadapinya meski itu menyakitimu maka sesungguhnya engkau telah menaklukkan musuh terbesarmu.

Disaat tak seorangpun yang menyuarakan kebenaran, engkau mengatakan walaupun kau diacuhkan maka engkau telah menyelamatkan mereka semua.

Disaat engkau tetap bangga dengan keterbatasanmu walaupun orang lain merasa malu jika diposisimu padahal sesungguhnya itulah keadaanmu yang sebenarnya tanpa menutupinya malah engkau mensyukurinya maka engkau telah membuat kebanggan dimata orang tuamu.

Disaat engkau tetap memberikan yang terbaik darimu yang bisa engkau berikan walaupun tidak cukup untuk memuaskan orang lain maka sesungguhnya engkaulah manusia terbaik.

Ketika engkau memiliki segala kebahagiaan di dunia dan itu semua menambah kecintaan dan rasa syukurmu kepada sang pencipta maka sesungguhnya engkaulah mutiara ilmu dari guru-guru, orang tua dan siapapun yang mendidikmu.

Ketika nanti tiba suatu hari dimana engkau meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Banyak orang yang mengantarkan jenazahmu, bersedih untukmu dan merasa sangat kehilangan atas dirimu maka sesungguhnya engkau telah berhasil sebagai manusia di dunia dan selesailah tugas-tugasmu di dunia ini.

Medan, 31 Juli 2004

Mengenang Ayahanda dan segala nasehatnya

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Kisah-Kisah, Literature, Pengembangan diri, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

48 Responses to MENJADI SESEORANG

  1. Baka Kelana says:

    Jadi teringat Ayah sya di kampung halaman yang sudah tua…subhanallah

    Terima kasih Tgk atas petuah ini

    sangat bermamfaat bagi jiwa yang kering ini

  2. Baka Kelana says:

    Ijinkan saya copy kata-kata indah ini Tgk Puteh,buat bahan renungan

  3. Baka Kelana says:

    1.Saya banget Tgk
    2.Belum bisa Tgk
    3.Belum pernah Tgk
    4.Saya banget Tgk
    5.Kepingin saya begitu Tgk
    6.Saya banget Tgk
    7.Saya banget Tgk
    8.Apa saya bisa begitu ya Tgk
    9.Saya banget Tgk
    10.Kayaknya saya hampir begitu Tgk
    11.Belum sampai kesitu Tgk
    12.Saya banget Tgk
    13.Saya banget Tgk
    14.Saya harus banyak belajar Tgk
    15.Amin ..semoga seperti itulah yang saya harapkan dari Allah SWT

  4. suryaden says:

    bahagia sekali memiliki ayah yang bijaksana,
    memberi bekal yang awet dan tak pernah berkarat…

  5. karangsati says:

    hehehe… kemarin liat komen abu di blog otong jadi dapet link blog abu. lagi ngumpulin link temen2 nih buat dipajang di blog kira-kira yang lainnya kemana ya?

  6. tengkuputeh says:

    @ Rakan Baka ==> Keantusiasan Syedara membuat saya bangga…

    @Suryaden ==> warisan Harta bisa habis, warisan ilmu abadi saudaraku…

    @Karangsati ==> Saya juga masih mencari para sejawat kita… Ngomong2 bagaimana caranya memasang link para sahabat. Saya tidak tahu caranya…
    Pengen juga memasang kayak gitu…

  7. burem says:

    petuah yang bijak..
    untuk menjadi seoarang ayah yang baik kek nya saya harus menjadi seperti anda dulu yaitu menjadi anak yang baik.
    🙂

  8. Ihan says:

    banyak cara yang bisa membuat kita bisa “menjadi seseorang” tetapi paradigma berfikir kita yang salah acap kali membuat kita menjadi orang kebanyakan….

  9. tengkuputeh says:

    Jawab

    @ Burem ==> Sayangnya Abu bukanlah anak yang baik, cenderung nakal oleh karenanya banyak mendapat petuah…. Yang dulu terasa biasa, namun sekarang jika diingat benar2 membuat mata buram…

    @Ilhan ==> mungkin karena menjadi orang kebanyakan lebih mudah…

  10. figur seorang ayah yang bijak dan sarat pengalaman hidup. nasihatnya layak jadi “quote” bagi banyak orang, mas teungku. semoga abu menyukai petuah itu.

  11. tengkuputeh says:

    Lebih tepatnya saat ini Abu “merindukan” beliau sehingga menuliskan kembali segala petuah beliau…

  12. tikno says:

    Posting yang penuh makna dan bagus untuk direnungkan.

  13. tengkuputeh says:

    Setiap Abu merasa kecewa, sedih, dan gagal…
    Kenangan akan tulisan ini membuat Abu tersenyum…

  14. Di saat menggelamkan ego ternyata sulitnya bukan main…..

  15. cekboy says:

    kehilangan bukan berarti melupakan,
    karena melupakan akan menjadi hilang selama’a

  16. Ihan says:

    seseorang menjadi sangat berarti ketika kita sudah kehilangan mereka……
    ketika kita tidak bisa lagi menyapanya dan menguluk salam untuknya, ketika itulah kita baru menyadari bila selama ini terlalu sedikit kata yang kita persembahkan kepada mereka

  17. inspiratif…pengalaman indah…so sekarang jangan sampai kehilangan momen

  18. tengkuputeh says:

    Jawab lagi
    @Esha dibiru langit ==> Ego tak ingin tenggelam, sebab ia ingin terbang tinggi…

    @Cekboy ==> Karena kenangan itu berbentuk harta bukan benda, ia dihati…

    @Ihan==> Abu sgt sependapat, Sesuatu hal akan sgt terasa biasa pd saat ia disisi kita. Namun bgt berarti ketika ia tlh pergi…

    @Blog Competition 2009 ==> Benar, tp Abu akan kehilangan momen dgn tdk memasang banner anda mas bugiarso…

  19. grubik says:

    Cara hebat untuk mengenang seorang ayah…

  20. Lala says:

    Maaf.. pemberitahuan bahwa ada yang harus diambil di blogku…

    Silahkan mengambilnya beserta PR yang menyertai 🙂

  21. tengkuputeh says:

    Jawab lagi ah

    @mas bugiarso ==> mudah2an tetap hebat mas…

    @grubik ==> Begitu harapan Abu Mas Heru…

    @Lala ==> Terima kasih atas awardnya mbak Sukma, jadi malu… hihihihi…

  22. Blog Cantik says:

    Dan kita akan dikenang, bukan hanya meninggalkan nama…!

  23. tengkuputeh says:

    Jasad bisa hancur, namun kenangan abadi…
    Begitu cantik…

  24. Uchan says:

    Nice post. Thx buat mengingatkan saya untuk mengirimkan doa buat bapak saya 🙂

  25. genthokelir says:

    almarhum ayahku juga inspirasi itu
    makasih pengingatnya
    salam selalu

  26. tengkuputeh says:

    Sebagai anak kita memang cenderung mengidolakan ayah kita…
    Apalagi apabila beliau meninggalkan banyak hikmah…

  27. Ihan says:

    jadi ketahuan siapa yang masih punya ayah dan yang tidak….

  28. tengkuputeh says:

    Bung Ihan, kematian bisa muncul kapan saja dan untuk siapapun itu…

  29. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG | Tengkuputeh

  30. Pingback: MANUSIA SEMESTA | Tengkuputeh

  31. Pingback: SEMINGGU SETELAH TSUNAMI ACEH | Tengkuputeh

  32. Pingback: ROBOTIK - TengkuputehTengkuputeh

  33. Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | TengkuputehTengkuputeh

  34. Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | Tengkuputeh

  35. Pingback: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh

  36. Pingback: IBRAHIM | Tengkuputeh

  37. Pingback: NASIB PARA PION | Tengkuputeh

  38. Pingback: SEBUAH PERJALANAN SEBUAH CERITA | Tengkuputeh

  39. Pingback: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh

  40. Pingback: KEHIDUPAN YANG TERKADANG PARADOKS | Tengkuputeh

  41. Pingback: PAHAMILAH APAKAH HIDUP DALAM DIRI MANUSIA | Tengkuputeh

  42. Pingback: KITA YANG TAK AKAN BERTEMU KEMBALI | Tengkuputeh

  43. Pingback: LALAI | Tengkuputeh

  44. Pingback: RAMADHAN DAN RELATIVITAS | Tengkuputeh

  45. Pingback: TAFSIR SANG PENAFSIR | Tengkuputeh

  46. Pingback: DALAM JUBAH SUFIKU | Tengkuputeh

  47. Pingback: ORANG ASING TERASING | Tengkuputeh

Leave a Reply to Ihan Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.