MUSIM HUJAN

MUSIM HUJAN

Telah datang lagi musim hujan, dari langit kelabu berjatuhan butiran-butiran air

MUSIM HUJAN

telah datang lagi musim hujan

dari langit kelabu berjatuhan butiran-butiran air

lalu merambat di bumi kesayangan

musim kemarau telah usai

 

bumi hijau terhampar sejauh mata memandang

lalu angin bertiup kencang

menerjang pepohonan merunduk laju

menampar-nampar dipipi beku

 

tetes air berjatuhan satu demi satu

hidup terlalu asing di bumi

membuat hati tidak betah

tanah azali menghimbau selalu biru

 

tahun ini, telah datang kembali musim penghujan

dari langit kelabu

bertambah satu berkurang satu

yang berkurang hanyalah waktu

 

Bait Al Hikmah, 5 Dzulqaidah 1434 H (bersamaan 11 September 2013)

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Literature, Puisiku and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

5 Responses to MUSIM HUJAN

  1. Pingback: NUN | Tengkuputeh

  2. Pingback: YANG TERCINTA MALAHAYATI | Tengkuputeh

  3. Pingback: CINCIN | Tengkuputeh

  4. Pingback: ODA SEBATANG POHON | Tengkuputeh

  5. Pingback: SENANG BAGI MEREKA YANG BERPUNYA | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.