CINTA SEBESAR CINTA

Bisakah kamu bayangkan, sebesar apa hati yang menampung seluruh cinta di semesta ini?

Bisakah kamu bayangkan, sebesar apa hati yang menampung seluruh cinta di semesta ini?

CINTA SEBESAR CINTA

Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah ada. Terus bergerak, berubah bentuk, bersalin rupa, berpindah tempat. Maka sia-sialah usaha menjadi batu pada arus ini,  tidak mungkin mengharapkan kepastian ataupun ramalan masa depan karena manusia sesungguhnya dalam ketidakpastian dapat berjaya, menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk berkreasi. Bertanya, berpikir, berkeputusan, dan berkreasi dalam kebingungan dalam hal yang sungguh tak ia tahu.

“Aku masih tidak mengerti”

Disanalah misteri cinta, bukan? Ketika hati dapat menjangkau kualitas-kualitas yang tidak tertangkap mata.

“Tapi apa itu cinta? Apakah benar cinta itu ruang dan waktu? Datang dan menghilang?”

Bicara tentang waktu, waktu adalah konsep hasil terjemahan dari ingatan, otak melakukannya di bawah sadar karena kita tidak mengerti kosmos yang sebenarnya.

“Yaitu?”

Kekekalan. Kekekalan adalah chaos, ingatan menerjemahkannya menjadi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Agar kita (manusia) memahami rasanya tumbuh, berkembang. Berevolusi. Mati dan hidup tak lebih dari gerbang pengalaman.

Tapi, lucunya, konsep waktu dimunculkan manusia di level pikiran. Bukan fisik. Sel tidak mengenal konsep waktu, sebenarnya. Ia hanya memperbaharui diri, terus-menerus, tanpa ada sangkut paut dengan hitungan sekon. Manusia sendiri yang mengadakan waktu linear dan setuju mengikutinya.

“Bagaimana dengan ruang?”

Manusia melihat dunia terbentang untuknya. Dan, apa yang ia lihat bergantung dari respon mana yang ia pergunakan. Kita di beri otak, adalah alat yang disediakan bagi kita untuk bermain dalam hidup. Permainannya sendiri? Terserah anda bermain. Di ruang yang anda pilih.

Pertanyaannya adalah. Jika  mati dan hidup hanya pengalaman, berarti di manakah kita waktu tidak menjalani keduanya? Iya, bersama yang tak pernah hidup dan tak pernah mati.

“Apakah itu cinta?”

Kita baru bisa membahas cinta kalau mentransendensikan ruang dan waktu. Jadi, sebaiknya kita juga tidak terpancing, berkubang dalam romantisme berkepanjangan. Romantisme adalah aspek penting dari cinta, akan tetapi romantisme hanya metafora, dan metafora adalah selaput yang melapisi inti kebenaran.

Cinta adalah energi dasar. Tunggal. Kebencian pun berasal dari energi yang sama, ia mengalami proses pengaburan, dan semua pemilahan kategori cinta sesungguhnya adalah zat sama dengan kadar polusi berbeda-beda. Polusi itu tercipta di pikiran kita. Ketika pemilahan-pemilahan terebut lenyap, yang ada hanyalah mengalami.

Cinta adalah mengalami. Inti semuanya. Mengapa ada hidup, mengapa ada mati, mengapa kita jatuh cinta, berkeluarga, beranak pinak, mengapa ada ini dan itu? Semuanya adalah pengalaman. Ingin mengalami adalah hasrat yang paling dasar. Sesuatu yang agung dan substabsial ingin mengalami, dan jadilah ini semua. Ia mengalami melalui kita semua.

Karena cinta, cinta yang sampai titik tertentu akan mengaburkan segala ego. Ketika kebahagiaan orang lain berarti kebahagiaannya. Begitu pun dengan kesengsaraan. Karena cinta, manusia mengambil tanggungjawab di sana.

Cinta adalah sesuatu yang akbar. Bisakah kamu bayangkan, sebesar apa hati yang menampung seluruh cinta di semesta ini? Iya, cinta sebesar cinta itu sendiri.

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kolom, Mari Berpikir, Pengembangan diri, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

6 Responses to CINTA SEBESAR CINTA

  1. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG | Tengkuputeh

  2. Pingback: MANUSIA SEMESTA | Tengkuputeh

  3. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG - TengkuputehTengkuputeh

  4. Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | TengkuputehTengkuputeh

  5. Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | Tengkuputeh

  6. Pingback: AKHLAK | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.