
Pada dasarnya setiap manusia mengejar pohon kekekalan (khuldi) tersebut dengan bentuk yang berbeda pada tiap individu.
POHON KEKEKALAN
“Hai Adam, maukah aku tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Surga menyediakan apapun, buah-buahan melimpah dan semuanya boleh dimakan tanpa kekenyangan, dan keinginan buang hajat. Namun ada sebuah pantangan, Allah S.W.T memberi pengecualian kepada Adam dan Hawa untuk mendekati sebuah pohon, apalagi memakannya.
Terpukaulah pikiran Adam setelah mendengar bisikan Iblis, dan ragu-ragulah hatinya terhadap pernyataan Allah S.W.T. Didalam kebimbangan itulah Iblis bersumpah, bahwa dia betul-betul menasehati yang baik tidak menyesatkannya.
Adam sebagai manusia dilengkapi akal dan nafsu. Iblis mengetahui hal tersebut, maka dia mempengaruhi Adam melalui hawa nafsunya. Hawa nafsu tersebut dipengaruhi terus-menerus oleh Iblis agar Adam keluar dari fitrahnya, yaitu melanggar batas. Akhirnya tergelincirlah Adam beserta istrinya Hawa memakan buah kekekalan (khuldi) yang terlarang itu, dan mereka menjadi manusia pertama “melanggar perintah Allah.”
Allah S.W.T tidak pernah menyebutkan nama dan jenis pohon terlarang itu. Nama Khuldi sendiri diberikan oleh Iblis, ia memberitahukan kepada Adam tentang buah khuldi dan kerajaan yang tidak akan pernah binasa.
Adam menyesali perbuatannya dan mengakui kesalahan yang dilakukan, disitulah perbedaan Adam dengan Iblis. Iblis tidak menurut perintah Allah, dengan sadar dan tahu serta tidak mengakui perbuatannya. Karena itu dia tidak meminta ampun dan taubat, sedang Adam bersedia kembali berbakti dan taat kepada Allah S.W.T.
Sejak kejadian itulah mereka diturunkan ke bumi, manusia dan iblis di bumi tempat ketetapannya untuk hidup, sampai suatu masa yang akan ditentukan oleh Allah, satu sama lain akan saling bermusuh-musuhan antara syetan dan manusia.
Allah S.W.T berfirman : “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu pentunjuk daripada-KU, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-KU, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka.” (QS At-Thaha : 123)
Setelah itu Adam dan Hawa diturunkan dari surga ke bumi dan kemudian berketurunan, maka Allah memberikan hidayah atau petunjuk jalan yang benar, supaya manusia dalam ketentraman dan aman.
Seluruh manusia yang hidup di muka bumi hari ini meski bukanlah cetakan murni dari Nabi Adam a.s tapi tetap merupakan keturunannya, tak pelak kita juga menghadapi godaan pohon khuldi juga. Jikalah sebelumnya khuldi itu adalah kekekalan, maka kita manusia akan menghadapi cobaan yang berbagai macam jenisnya.
Di antara tepi hidayah itu, terbentanglah jurang berbahaya. Iblis dan bala tentaranya berada dijurang tersebut, mengajak manusia mendekatinya, kemudian didorong dengan bujukan agar jatuh ke dalamnya. Iblis senantiasa membujuk manusia untuk keluar dari fitrahnya yaitu agar manusia melebihi batas.
Godaan Iblis kepada manusia berbagai macam bentuknya, pada dasarnya setiap manusia mengejar pohon kekekalan (khuldi) tersebut dengan bentuk yang berbeda pada tiap individu. Ada yang dianjurkan kikir dan ada yang dianjurkan boros. Ada yang dirayu untuk mengutamakan dunia, tapi ada juga yang dibujuk untuk mengutamakan akhirat saja. Ada yang bisikkan agar riya. Ada yang diuji dengan belum memiliki anak, jodoh, harta serta ada juga yang diuji dengan memiliki anak, harta dan rezeki lain. Paling berbahaya adalah orang-orang yang tidak sadar jika dia sedang diuji oleh bujuk rayu Iblis.
Jika rezeki bisa menjadi cobaan, maka apa rezeki yang paling berharga di dunia ini. Rezeki yang peling berharga bagi manusia adalah pemahaman agama yang benar, jika manusia memahami hal ini maka ia niscaya tidak keluar dari fitrahnya. Sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi Muhammad s.a.w
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menerima satupun amal, melainkan yang dikerjakan dengan ikhlas karena-Nya, dan menuntut keridhaan-Nya.” (Riwayat Nasai)
Maka orang-orang yang ikhlas karena Allah tidak dapat diganggu, tidak dapat diperdaya dan ditipu oleh Iblis dan bala tentaranya. Pertanyaannya dapatkah kita? Iblis telah berumur panjang melebihi manusia pertama, Adam. Ia telah berjanji akan menjadikan segala yang buruk menjadi indah, ia telah bekerja keras selama ribuan tahun sedang kita baru hidup belasan, atau puluhan tahun saja. Mampukah kita membendung usaha Iblis memperdaya kita? Tidak ada jawaban yang pasti karena hati manusia ini sangat mudah berbolak balik. Maka berusahalah dan memohonlah kepada Allah S.W.T, supaya kita tetap mentaati pentunjuk-Nya, agar kita selamat dari godaan syetan.
Rasulullah s.a.w sendiri berdoa, “Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku pada agama-MU.” (HR. Tirmidzi) berkata Ummu Salamah r.a doa ini merupakan doa Nabi yang paling banyak dibaca, doa ini selalu diamalkan oleh orang-orang saleh sepanjang zaman sebagai sunnah Rasulullah s.a.w. Dan semoga hati kita semua diarahkan untuk taat kepada Allah S.W.T dan diteguhkan hati kepada agama-Nya. Amin ya rabbal alamin.
KATALOG HIKMAH
- Hanyalah Seorang Hamba; 20 November 2008;
- Orang Asing Yang Terasing; 3 Februari 2009;
- Kekuatan Syair; 3 Maret 2009;
- Menyerahkan Nasib Pada Takdir; 3 September 2009;
- Menegakkan Keadilan; 3 November 2009;
- Pahit; 8 Maret 2012;
- Kenangan Ayahanda; 24 Maret 2014;
- Persahabatan Kambing Dan Serigala; 19 Desember 2014;
- Bagaimana Mengubah Timah Hitam Menjadi Emas; 11 April 2015;
- Manusia Semesta; 21 November 2017;
- Rindu Kami Padamu Ya Rasul; 9 Desember 2017;
- Pertemuan Dengan Sang Iblis; 1 Januari 2018;
- Bacalah Ini Disaat Engkau Merasa Kalah; 28 Maret 2018;
- Dengarlah Suara Kematian; 15 Juli 2018;
- Jika Hari Ini Adalah Kemarin; 20 Februari 2019;
Pingback: MENCARI BELERANG MERAH | Tengkuputeh
Pingback: BAGAIMANA CARA CEMBURU YANG BENAR | Tengkuputeh
Pingback: RINDU KAMI PADAMU YA RASUL | Tengkuputeh
Pingback: ROBOTIK - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: SURGA - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: FANA | Tengkuputeh
Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | TengkuputehTengkuputeh
Pingback: AGAR HIDUP LEBIH TERASA HIDUP | Tengkuputeh
Pingback: PERJALANAN YANG LUAR BIASA | Tengkuputeh
Pingback: SUNYI | Tengkuputeh
Pingback: APA ARTI MASA DEPAN | Tengkuputeh