TERLARANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

Assosiasi Bujang Lapok

TERLARANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

Kabar-kabur adakalanya lebih jelas daripada kabar nyata. Dewasa ini kabar nyata terlalu banyak muatan politis tidak ada faedah bagi kehidupan, tersiar kabar bahwa Assosiasi Budjang Lapok akan segera dijadikan atau disahkan oleh pihak kerajaan sebagai organisasi terlarang.

Keberadaan Assosiasi Budjang Lapok telah membawa keresahan kepada para anak dara dan para calon besan sehingga burung menyampaikan dari satu lepau nasi ke lepau nasi bahwa dengan segera Majelis Syura Kerajaan akan mencap organisasi ini sebagai perkumpulan liar. Apa jadinya bangsa bila penyakit tak kawin ini menular kepada para anak muda yang kuat azzamnya untuk menikah.

Pada dasarnya Assosiasi tidak peduli, namun cibiran menjadi-jadi. Barbarossa tak peduli, Amish Khan lebih tidak peduli lagi (lha dia mau kawin), sedang Laksamana Chen hanya memilin-milin kumis Cheng Ho-nya. Penyair juga santai, filosofinya adalah kita saja yang budjang berbahagia mengapa harus orang lain merasa terancam. Masalahnya pada Tuan Takur sebagai generasi kedua tuan tanah. Diuntungkan dengan landreform, dan dalam posisi menanjak. Berencana menambah beristal-istal kuda dan membangun sebuah Kastil. Apa jadinya bila Sultan mengetahui, bisa dicabut gelar kebangsawanan Orang Kaya.

“Gawat, sobat-sobat. Organisasi kita diambang kehancuran!” Tuan Takur datang ke lepau dengan kereta kuda diikuti dengan dayang-dayang. Biasanya Tuan Takur memang dengan kereta kuda namun tidak membawa dayang-dayang. Dayang-dayang ini mengipasi Tuan Takur yang gerah dengan bulu angsa. Laksmana Chen membuka mulut lebar-lebar melihat aksi Tuan Takur, sedang penyair pura-pura membolak-balik catatan. Barbarosa tertawa terbahak sambil memegang gelas teh. Mister Big hanya tersenyum. Amishkan yang duduk disudut garuk-garuk kepala.

“Orang-orang Bandar ini kampungan! Apa ceritanya ABL dijadikan organisasi liar! Mau dibawa kemana muka saya? Sebagai orang terhormat dihinakan layakya sampah masyarakat. Kamu Barbarossa! Sebagai Brain, Evil and High Tech mesti punya solusi!”

Barbarossa tertawa. Laksamana Chen menerima umpan lambung. “Tuan Takur muka kamu tetap dikepala.”

“Lebih cantik lagi andai ditambah pemerah bibir.” Amish Khan menambahkan sedang Mister Big hanya tersenyum.

“Tenang Tuan Takur, tidak mungkin organisasi kita dilarang. Kitakan cuma Assosiasi yang tidak terdafar secara hukum. Bagaimana hendak dibubarkan? Organisasi Duda Keren (ODK) saja kerjanya menceraikan anak dara orang dan sudah terdaftar, tidak ada kabar dibubarkan? Apalagi ABL yang tak pernah menyakiti hati orang kenapa harus dibubarkan?” Penyair mencoba menenangkan Tuan Takur yang panik.

Satu-satunya yang bisa dipengaruhi oleh Tuan Takur adalah Mister Big yang polos. Jika anda membayangkan Mister Big jangan bayangkan badannya yang besar, karena tidak seperti itu. Mister Big memiliki badan kekar proporsional namun lihatlah kakinya yang panjang. Seharusnya karena kakinya yang panjang ia dipanggil Mister Long. Namun Assosiasi tidak peduli dengan badan berotot, wajah Persia miliknya dan menabuhkan gelar Mister Big.

“Tapi kita patut waspada, ODK punya kekuasaan sedang kita punya apa?” Bela Mister Big terhadap Tuan Takur.

“Kita punya Tabib Pong keturunan bangsawan lama yang sekarang sedang study banding ke pulau seberang. Punya Prof Gahul yang sedang sibuk riset, sekarang kita punya segalanya.” Barbarossa tersenyum bukan tertawa lebar.

“Itulah kalian salah! Kalian terlalu mengampangkan masalah! Itu pointnya!” Tunjuk Tuan Takur.

Yang lain tambah tertawa terbahak, tak lama lewat Messy sebagai ex-anggota ABL. Namun tidak pernah keluar dari ABL. Karena ABL adalah organisasi terbuka yang menerima siapa saja. Yang sudah menikah boleh bergabung, yang duda silahkan, yang cacat mental juga tak ditolak. Hanya satu syarat, orang tersebut tidak menyusu pada Assosiasi. Karena bagaimanapun anggota Assosiasi selain Tuan Takur bukanlah orang-orang yang terdaftar pada Majalah Forbes, dengan kata lain ketip pas-pasan. Menghidupi istri saja pikir-pikir apalagi menghidupi teman, ya menyingkirlah sudah.

“Hallo sobat semua, tahun segini masih bersama? Sudah saatnya kalian berpisah membangun kehidupan sendiri. Saya tidak bisa membayangkan kalian di zaman ini masih juga belum kawin-kawin. Cepatlah menikah dunia ini mau kiamat sobat!” Messy memiliki gaya retorika seorang pendidik dengan gaya tangan klasik. Pernah makan dendeng Balado? Kalau sudah maka bayangkan seorang yang memiliki kata-kata yang lebih pedas dari itu. Itulah Messy. Namun ia juga adalah seorang pekerja di Majelis Syura sebagai penelaah rancangan qanun. Maka ia adalah orang yang tepat untuk menggali informasi tentang hal ikhwal perencanaan pencanangan ABL sebagai organisasi liar atau bahkan sebagai organisasi terlarang. Ia menarik kursi dan duduk. “Pesan teh susu satu!” Pada pelayan.

“Messy apa benar akan keluar qanun pencanangan ABL sebagai organisasi terlarang? Isu yang beredar sudah sangat kencang, sampai teman kita yang sedang sibuk dengan sawah-sawah dan ratusan kuda sampai datang kemari untuk mengklarifikasi” Tanya Barbarossa sambil menunjuk Tuan Takur.

Messy tertawa hingga memukul-mukul meja, ada nada ejekan didalamnya. “Siapa kalian hingga dilarang? Apa hebatnya ABL hingga meresahkan masyarakat. Jangan-jangan terlalu lama menjadi bujang membuat otak kalian cacat!” Messy mesti menggunakan jari-jarinya menunjuk anggota ABL.

“Bukan kami tapi Tuan Takur itu!” Lempar Laksmana Chen.

“Cacat ya cacat sendiri Tuan Takur, tidak harus ajak-ajak kami” Amish Khan bagai B-29 membom Hirosima dan Nagasaki sedang yang lain tambah ngakak. Tambo ciek!!!

Bayangkan seorang feodal telah direndahkan. Jika ini terjadi di India, maka segenap yang menertawakan Tuan Takur akan ditarik oleh kereta kuda sampai tewas. “Jika saya salah saya mohon maaf.” Begitu sebut Tuan Takur. Inilah hebatnya ABL sebuah Assosiasi yang egaliter, yang dipersatukan oleh persamaan nasib. Assosiasi telah membuang strata sosial di lepau nasi. Siapapun dia anggota ABL adalah seorang demokrat jiwa dan raga. Tak heran hingga organisasi bertahan ditengah perkembangan zaman. Dan hari itu pun kembali berlanjut di lepau nasi. Forza ABL!!!

XXX

KATALOG SERI ABL

  1. GEMPAR
  2. TERLARANG
  3. NASIB
  4. RAGA
  5. BOIKOT
  6. RISAU
  7. BAHAGIA
  8. BERAI
  9. LALAI
  10. CIDUK
  11. UNDANGAN
  12. LINGKARAN
  13. PLEDOI
  14. KURANG
  15. HILANG
  16. DENDANG
  17. PERKASA
  18. ENIGMA
  19. ALIANSI
  20. MEMORI
  21. BAYANGAN
  22. MERAJOK
  23. BATAS
  24. ILUSI
  25. EVOLUSI
  26. BUKU
  27. VIRTUE
  28. REALITAS
  29. KRISIS
  30. BERSATULAH
  31. AKHIR

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

48 Responses to TERLARANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

  1. Pingback: NASIB ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  2. Pingback: RAGA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  3. Pingback: BOIKOT ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  4. Pingback: RISAU ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  5. Pingback: BAHAGIA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  6. Pingback: BERAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  7. Pingback: LALAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  8. Pingback: CIDUK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  9. Pingback: UNDANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  10. Pingback: LINGKARAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  11. Pingback: PLEDOI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  12. Pingback: KURANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  13. Pingback: HILANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  14. Pingback: DENDANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  15. Pingback: PERKASA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  16. Pingback: ENIGMA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  17. Pingback: ALIANSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  18. Pingback: MEMORI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  19. Pingback: BAYANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  20. Pingback: MERAJOK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  21. Pingback: BATAS ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  22. Pingback: ILUSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  23. Pingback: EVOLUSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  24. Pingback: BUKU ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  25. Pingback: VIRTUE ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  26. Pingback: BERSATULAH ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  27. Loreen says:

    Cerita yang trendy. Saya sangat menghargai kisah ini, keseluruhan dari website ini sangat berkualitas. Saya menyenanginya.

  28. Pingback: GEMPAR ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  29. Pingback: RAGA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  30. Pingback: BOIKOT ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  31. Pingback: RISAU ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  32. Pingback: KRISIS ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  33. Pingback: BAHAGIA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  34. Pingback: BERAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  35. Pingback: LALAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  36. Pingback: CIDUK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  37. Pingback: UNDANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  38. Pingback: LINGKARAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  39. Pingback: DENDANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  40. Pingback: PERKASA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  41. Pingback: BAYANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  42. Pingback: MERAJOK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  43. Pingback: KURANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  44. Pingback: JAJAK PENDAPAT, ABL TERFAVORIT VERSI PEMBACA | Tengkuputeh

  45. Pingback: GEMPAR ASSOSIASI BUDJANG LAPOK - TengkuputehTengkuputeh

  46. Pingback: MERAJOK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK - TengkuputehTengkuputeh

  47. Pingback: BOIKOT ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | TengkuputehTengkuputeh

  48. Pingback: AKHIR ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.