EVOLUSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

Sebuah pernikahan juga bermakna perubahan, ketika dua manusia dipersatukan menjadi satu ikatan. Ia mengubah seseorang menjadi sesorang baru, ia mengubah susunan anggota keluarga, ia mengubah hukum waris, ia membelokkan cerita. Sebagaimana yang kita ketahui, sebuah perubahan belum tentu membawa perbaikan, namun tidak ada perbaikan tanpa perubahan.

EVOLUSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

Alam pun mengalami evolusi panjang yang menjungkarbalikkan kenyataan. Gunung, lembah, sungai, gurun, semua tiada abadi. Semua dalam perjalanan. Makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah, yang tertinggal hanyalah mereka yang beradaptasi dengan lingkungan.

X

Barbarossa sudah duduk selama berjam-jam dalam keheningan dengan punggungnya melengkung di atas kursi lepau nasi, sendirian. Saat ini dia sedang memegang pena dan kertas kusut terpilin. Kepalanya tergantung di depan dadanya, dan dia terlihat seperti burung hantu yang diam, dengan bulu-bulu kusam dan puncak kepala hitam. Dia berputar di atas bangkunya, dengan tembakau berasap di bibir dan kerlip jenaka di matanya ia menulis.

Hari pernikahan! Penyair akan menikah. Dua orang akan datang menghadap tuan Kadi, di damping wali dan saksi. Mengadakan kenduri, berehat sejenak kemudian melanjutkan hidup bersama. Apa yang besar tentang hal itu? Itu membuat orang berubah, pernikahan.

Tidak Penyair. Kamu tidak akan mengerti, karena kau selalu hidup sendiri. Kau tidak ahli untuk masalah hubungan. Pernikahan mengubahmu menjadi pribadi dengan cara yang kau tidak bisa bayangkan.

Aku mengaku pada awalnya aku tidak menyadari Penyair meminta aku menulis sedikit kata-kata. Ketika akhirnya aku mengerti, aku menyatakan padanya bahwa aku tersanjung dan terkejut. Aku jelaskan kepadanya bahwa aku tak pernah menyangka permintaan ini dan aku sedikit takut menghadapinya. Tugas yang paling menuntut dan sulit yang pernah aku hadapi.

Hal ini kemudian terungkap bahwa aku akan mengatakan semua ini dengan suara keras. Jadi, sebenarnya. Sayangnya, Penyair aku tidak bisa mengucapkan selamat kepadamu. Semua emosi, dan khususnya cinta, bertentangan dengan alasan murni dan dingin yang menjadi prinsipku.

Sebuah pernikahan adalah, menurut pendapatku, tak lebih dari sebuah perayaan yang palsu dan bermuka dua dan irasional dan sentimental dalam dunia yang sudah tak bermoral ini, penuh dengan kemunafikan.

Hari ini kita menghormati kesekaratan yang merupakan azab masyarakat kita, dan dalam waktunya, dengan yakin, seluruh manusia di muka bumi. Tapi bagaimanapun, mari kita bicara tentang Penyair. Jika aku membebani diri dengan seorang yang membantu dalam petualanganku, ini bukan karena sentimen atau tanpa sebab, tapi karena ia memiliki banyak sifat baik, yang mana ia telah diabaikan dalam obsesi orang-orang dengan aku.

Memang, reputasiku tentang ketajaman, dan kelegendarisanku, sesungguhnya datang dari sisi luar biasa yang tanpa pamrih Penyair berikan. Orang brengsek serta menjengkelkan, meremehkan budi luhur, tak menyadari keindahan, dan tak mengerti wajah bahagia.

Jadi jika aku tidak mengerti kenapa aku diminta menjadi pendamping pria ini, itu karena aku tidak berharap untuk mejadi teman terbaik siapapun. Dan tentu saja bukan sahabat terbaik dari manusia paling baik dan paling berani dan paling bijaksana, yang beruntung aku kenal.

Penyair, aku orang yang konyol. Diselamatkan oleh kehangatan dan keteguhan persahabatanmu. Aku tidak bisa mengucapkan selamat kepadamu atas yang kau pilih sebagai sahabat. Sebenarnya, sekarang aku bisa. Nyonya, ketika aku katakan kau layak mendapatkan pria ini, itu adalah pujian tertinggi yang aku punya. Ombak tak selamanya tenang, namun kapal selalu punya kendali.

Menurutku, kamu telah berevolusi, makhluk yang paling berubah di Assosiasi, dengan menyingkirkan berbagai sifat jelek di karaktermu.

Jika aku mencoba memeluk, hentikan aku.

Selamat berlayar sahabat, senyum sekutumu ini telah digantikan dengan indahnya masa depanmu.

XX

Sesungguhnya aku telah berniat tidak menceritakannya dan akan kusimpan hanya untuk diriku. Laki-laki itu, Penyair, menurutku adalah mesin pengamatan yang paling sempurna yang pernah ada di dunia ini. Namun, sebagai pencinta, dia cenderung menempatkan dirinya di posisi yang salah. Dia tidak pernah membicarakan hasrat-hasrat romantis, kecuali dengan ejekan dan cemooh.

Suatu malam, aku baru kembali dari mengunjungi seorang kerabat, ketika jalanan menuntunku menyusuri Bandar. Selagi aku melewati lepau nasi yang kuingat betul, aku melihat Penyair sedang melamun di dalam, aku menghampiri.

“Mari, Mister,” katanya. “Ada sesuatu yang tidak terucap.”

“Kenapa sendirian Penyair?”

“Tiada mengapa Mister Big, tim sepak raga kegemaran beta kalah lagi.”

“Kamu terlalu mencintai sepak raga. Tidakkah pernah terpikir untuk mengalihkan untuk seorang perempuan?”

“Belum terpikir oleh beta.”

“Bukankah cinta itu bisa dialihkan?”

“Tidak bisa. Jangan disamakan Mister, perempuan datang dan pergi. Sedang sepak raga, menang atau kalau kalah dia tetap ada.”

“Bisa! Kamu saja yang tidak mau!”

“Kau terlalu memaksa. Jangan disamakan!” Muka Penyair memerah marah.

“Baiklah.” Aku mengalah.

Sambil tersenyum, Penyair mengalihkan dirinya dari tatapan penuh rasa ingin tahu itu. “Beta juga memiliki rahasia diplomatik sendiri.”

“Tentang apa?”

Dia terdiam, “tentang mengelola perasaan.” Katanya dan setelah mengambil kupiah dia berjalan menuju pintu. Aku merasa akrab dengan orang ini, tapi tidak memahami pikirannya, aku kesal. Dan itu dulu, sekitar dua tahun lalu.

XXX

Manusia adalah makhluk yang paling evolutif

Manusia adalah makhluk yang paling evolutif

Dalam merekam dari waktu ke waktu, beberapa dari pengalaman ganjil dan koleksi menarik. Orang ini, si Penyair dapat digambarkan sebagai sebuah mesin, efektif dan efiesien. Seorang dengan sisiran rambut dari abad terdahulu, mengenakan baju yang sama sejak dekade lalu. Seseorang yang tidak terperhatikan di antara keramaian, namun jangan tertipu! Ia adalah tipe orang menikmati keadaan disepelekan, ia yang tampak naïf ternyata adalah seorang pemikir, sangat kreatif. Di dunia yang kejam itu ia ada. Seseorang yang memiliki pandangan subjektif total, ia memiliki semua hal yang kau inginkan dari seorang laki-laki sekaligus semua hal yang tidak pernah kau inginkan. Seseorang yang memilih pergi dan kehilangan kamu sebagai teman daripada harus tenggelam oleh drama yang kau ciptakan. Menyukai pujian.

Seorang pemalas yang keras kepala, ia menciptakan mekanisme tersebut untuk melindungi diri dari mereka yang gemar memanfaatkan kelemahan hati. Ia berbeda, sejenis orang gila yang tidak memikirkan reputasi, memiliki sangat sedikit ketakutan di hatinya, rela kehilangan apapun demi apa yang ia yakini, dilengkapi oleh ingatan yang sangat kuat sehingga tak pernah menjadi pribadi pemaaf. Seseorang yang mampu menduga gerak-gerik dari jarak ribuan kilometer, sehingga engkau merasa gentar berbohong kepadanya. Ia adalah orang terakhir yang akan kau pilih untuk menjadi musuhmu, ia sang Penyair.

Dan tidak ada yang menyangka, segera ia menikah. Seseorang yang keras hati, yang tak pernah merasakan kelembutan hati, ketika kerasnya dinding hati runtuh, sang angkuh menemukan pelabuhan terakhir. Ia seorang lelaki yang tak pernah mau mendengarkan pendapat orang lain tentang dirinya, hanya meyakini nurani sendiri. Seorang yang keras hati, memiliki standar etika yang tinggi, serta sangat baik dalam memilih kata dalam menyakiti orang lain. Ia tak pernah memiliki banyak teman. Sikapnya juga membuat ia hampir tidak mungkin terlibat percintaan. Ia seorang robot.

XXXX

Tabib Pong dapat melihat apapun dengan jelas dan tajam, namun ia memiliki kekurangan dalam penyampaian, jadi ia hanya mondar-mandir dengan langkah ringan di sekeliling ruangan. Dia duduk diberbagai kursi, menarik dan merekonstruksi kejadian-kejadian dalam Assosiasi, dia mencoba mengingat berapa banyak teman yang terlibat dalam apa yang hendak ia tulis, ia melihat dirinya di cermin. Ia terlihat lebih kurus akhir-akhir ini, ia merasa kurang tidur. Tiba-tiba di matanya mengencang, bibirnya seolah memberitahu bahwa ia melihat secercah cahaya dalam kegelapan, dan akhirnya menulis.

Dengan keengganan dan berat hati, aku ambil penaku untuk menuturkan kisah terakhir yang kuanggap sebagai hadiah dari temanku, Tuan Penyair yang mengagumkan. Dengan semua keterbatasanku, karena sesungguhnya semua aku rasakan jauh lebih dalam daripada yang bisa aku tuturkan, tetapi aku akan mencoba semampuku untuk mengungkapkan kata-kata ini, walau aku tahu akan ada banyak kekurangan dalam setiap fragmennya. Sejak kami dipertemukan kembali dalam Assosiasi Budjang Lapok, sampai ketika ia merajok, satu demi satu kisah yang terangkum dalam ABL telah memberikan pengaruh yang sangat luar biasa bagi kami semua.

Kalian, atau siapapun. Harus tahu betapa menjengkelkan ia. Sebagai orang yang paling banyak membaca kitab, ia merasa tahu segalanya. Ada kejadian ini, lalu ia mencontohkan solusinya di buku ini. Apabila ada kejadian itu, ia mencontohkan buku itu. Semua ada teori, semua ada contoh. Kalau semua dapat di jawab dengan teori, untuk apa setiap tabib harus belajar praktek? Menurutku awalnya, ia konyol!

Penyair itu orang yang banyak belajar. Bagusnya ceritanya intisari dari Assosiasi. Dari cerita pertama, kedua, ketiga dapat diambil kesimpulan. Dulunya Penyair memandang dunia bagaikan buku, kaku.

Tidak pernah tertawa bila kami bercanda, ia tidak mengerti. Pelan-pelan ia mengerti bagaimana cara bercanda. Jadi, di setiap waktu ia menjadi lebih dewasa dan matang. Bukan begitu? Robot menjadi manusia.

XXXXX

Perilaku adalah hal kecil yang membuat sebuah perbedaan besar, Mas Jaim menyadari itu sebelum berkata.

“Ia adalah salah satu tokoh idolaku. Istilahnya kecerdasan, kejujuran serta kecemerlangan orang ini begitu membuat siapapun terpana.”

“Tapi, ia sedikit menakutkan. Pemilihan kata-kata Penyair terkadang menyakitkan hati. Ia, nyaris tidak pernah berbuat salah, atau dia pikir begitu. Terlepas dari segala kelebihan yang ia miliki, ia bukan orang tepat untuk diajak berbicara tentang kesalahan yang kau buat.”

“Istilahnya, ia menghakimi! Jauh lebih baik bercerita dengan Barbarossa atau Tabib Pong. Mereka akan mendukung dan menguatkanmu. Penyair tidak, ia akan menghancurkanmu, meremukkanmu. Untuk kemudian diberikan pemahaman yang benar, menurut yang ia ketahui.”

“Aku masih ingat, ketika aku bercerita ketika aku merasa terlalu baik dan dimanfaatkan orang lain. Ia membantah, ia berkata aku bukan terlalu baik, tapi terlalu bodoh. Menyakitkan, namun sejak hari itu aku belajar menjadi singa. Lebih baik menjadi singa sehari, daripada domba seribu hari.”

“Terima kasih Penyair, demikian pendapatku. Jika aku salah menggunakan istilah, aku mohon maaf. Kamu adalah idolaku, dan Mas Jaim hari ini menjadi orang yang lebih tangguh, salah satu sebabnya karena kamu.”

XXXXXX

Risalah ini adalah kisah sekumpulan anak manusia, dan terus terang petualangan konyol mereka. Tapi mulai sekarang, ada cerita baru. Sebuah petualangan yang lebih besar. Tuan dan nyonya, mari berdoa. Hari ini dimulai petualangan.

XXXXXXX

Sehari menjelang pernikahan, Penyair mengunjungi gudang beras. Hampir semua anggota Assosiasi ada.

“Bagaimana perasaanmu?” Tanya Mister Big.

“Hmm.” Penyair menggumam.

“Setelah menikah seperti dulu saja, Kau kembali ke sini. Aku pikir kami akan memesan makanan favoritmu, untuk terakhir kalinya.” Potong Barbarossa.

“Oh. Jangan terdengar seperti akan berakhir, beta akan berkunjung, engkau tahu. Ooh, beta belum pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya! Pada kawan lain yang menikah, mengapa beta dibedakan?”

“Tidak, sekarang berbeda, kamu yang merangkum segala petualangan kita, meskipun demikian, bukan?” Amish Khan balik bertanya.

“Berbeda ketika kami berpikir kami kehilangan kau.” Tabib Pong berkata.

“Pernikahan mengubah segalanya, Penyair.” Barbarossa menambahkan.

“Benarkah kamu tidak sadar Penyair? Ya, kamu mungkin tidak berpikir itu, tapi begitulah.” Laksamana Chen juga bertutur.

“Kamu bertemu orang-orang baru, karena kamu punya pasangan sekarang, dan kemudian kamu membiarkan teman-teman lamamu pergi.” Mas Jaim, sedih.

“Tidak akan seperti itu. Jika kau telah menemukan orang yang tepat. Orang yang cocok denganmu, itu adalah hal terbaik di dunia.” Bantah Penyair.

“Sudahlah Penyair. Aku tahu itu. Aku yakin akan begitu.” Tabib Pong berkata keras.

“Dia cantik” Celutuk Barbarossa.

“Ya, beta pikir begitu. Bagaimana dengan engkau?” Tanya Penyair.

“Aku?” Barbarossa menunjuk hidungnya.

Penyair mengangguk, Barbarossa terdiam. Serempak yang lain melihat kearah ketua ABL, dan jawaban tak kunjung datang.

XXXXXXXX

Pernikahan telah berlangsung, Penyair pun menghilang tanpa kabar, suasana lepau nasi begitu lenggang tanpa si “orang aneh”, sepi tanpa orang yang selalu ada.

“Penyair apa kabarnya? Jangan-jangan ia sedang berbulan madu? Kemana ia pergi tidak ada kabar.” Tanya Professor Gahul.

“Penyair sedang berbulan madu, sedang asyik.” Jawab Laksamana Chen.

“Barbarossa, kira-kira Penyair masih suka ke lepau nasi tidak?” Tanya Professor Gahul lagi.

Diam, tanpa jawaban.

“Aku harap, ia sesekali masih akan muncul.” Tabib Pong menggumam.

XXXXXXXXX

Sebuah pernikahan juga bermakna perubahan, ketika dua manusia dipersatukan menjadi satu ikatan. Ia mengubah seseorang menjadi sesorang baru, ia mengubah susunan anggota keluarga, ia mengubah hukum waris, ia membelokkan cerita. Sebagaimana yang kita ketahui, sebuah perubahan belum tentu membawa perbaikan, namun tidak ada perbaikan tanpa perubahan.

Assosiasi Budjang Lapok mau tidak mau limbung, ketika corong suara mereka telah menikah, meninggalkan peran yang tidak bisa digantikan oleh yang lain, namun selayaknya makhluk apapun harus beradaptasi kalau ingin bertahan hidup, jika itu tidak terjadi lama kelamaan akan punah.

XXXXXXXXXX

“Jodoh itu ditangan tuhan. Penyair, kau tidak sadar, kau telah berubah. Sebagai seseorang yang dulunya memiliki banyak waktu untuk teman-teman, sekarang sudah berbeda. Prioritasmu sudah berubah.” –Tuan Takur

XXXXXXXXXXXX

KATALOG SERI ABL

  1. GEMPAR
  2. TERLARANG
  3. NASIB
  4. RAGA
  5. BOIKOT
  6. RISAU
  7. BAHAGIA
  8. BERAI
  9. LALAI
  10. CIDUK
  11. UNDANGAN
  12. LINGKARAN
  13. PLEDOI
  14. KURANG
  15. HILANG
  16. DENDANG
  17. PERKASA
  18. ENIGMA
  19. ALIANSI
  20. MEMORI
  21. BAYANGAN
  22. MERAJOK
  23. BATAS
  24. ILUSI
  25. EVOLUSI
  26. BUKU
  27. VIRTUE
  28. REALITAS
  29. KRISIS
  30. BERSATULAH
  31. AKHIR

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Kolom and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

20 Responses to EVOLUSI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK

  1. Pingback: BUKU ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  2. Pingback: VIRTUE ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  3. Pingback: BERSATULAH ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  4. Pingback: GEMPAR ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  5. Pingback: TERLARANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  6. Pingback: RAGA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  7. Pingback: BOIKOT ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  8. Pingback: KRISIS ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  9. Pingback: BAHAGIA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  10. Pingback: BERAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  11. Pingback: LALAI ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  12. Pingback: CIDUK ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  13. Pingback: UNDANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  14. Pingback: BAYANGAN ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  15. Pingback: KURANG ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  16. Pingback: JAJAK PENDAPAT, ABL TERFAVORIT VERSI PEMBACA | Tengkuputeh

  17. Pingback: BERSATULAH ASSOSIASI BUDJANG LAPOK - TengkuputehTengkuputeh

  18. Pingback: BAHAGIA ASSOSIASI BUDJANG LAPOK - TengkuputehTengkuputeh

  19. Pingback: NASIB ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

  20. Pingback: AKHIR ASSOSIASI BUDJANG LAPOK | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.