BERMAIN DENGAN WAKTU

Happy Memori

BERMAIN DENGAN WAKTU

Aliran kehidupan seperti sungai. Detak waktu telah membuat sadar bahwa diri tak lagi merupakan kanak-kanak. Hari ini kumengingat diri sebagai seorang bocah berumur tujuh tahun. Seperti pertama kali melihat matahari tenggelam, sudah banyak yang terlewati.

Dan hari ini ku mendapati tak akan ada yang mengerti, dan tak ada yang peduli dan tak akan pulang kembali. Bersama impian dan keyakinan tak akan menyerah. Mengingat sumpah setia bersama teman-teman yang telah pergi.

Berpikir bagaimana kehidupanku kembali setelah menjalani jalan ini tanpa berpikir lari dari takdir hingga pertolongan tiba. Mimpi dan cita belum terlaksana semuanya. Betapa sulit melaksanakan impian seorang bocah dunia dewasa, betapa kesempurnaan ide terbentur dengan realita.

Dan kumerasa sudah saatnya ku kembali, tanpa harus menahan satu malam lagi. Jika engkau mendapati mataku terpejam maka semua sudah tak ada. Aku pulang, dan jika pun semua cita-cita lama tak tercapai. Maka, aku bisa bergembira dalam kepulangan ini. Pulang sebagai manusia merdeka.

XXXXXXXX

Beberapa tulisan lain:

  1. Kehidupan Yang Terkadang Paradoks; 30 Januari 2009;
  2. Hantu; 20 Februari 2009;
  3. Kekuatan Syair; 3 Maret 2009;
  4. Wajah Iblis Sang Malaikat; 12 Maret 2009;
  5. Bukan Roman Picisan; 24 Maret 2009;
  6. Malam Ini Biarkanku Menyendiri; 20 April 2009;
  7. Duhai Diriku Mengapa Engkau Bersedih; 13 Mei 2009;
  8. Selamat Kembali Pulang Sahabat; 25 Mei 2009;
  9. Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
  10. Pledoi Iblis; 12 Juni 2009;
  11. Cerita Tentang Masa Lalu; 1 Juli 2009;
  12. Salam Rindu Selalu; 9 Juli 2009;
  13. Perjalanan ini; 18 Agustus 2009;
  14. Menegakkan Keadilan; 3 November 2009;
  15. Angin; 19 Februari 2010;
  16. Manusia; 18 Maret 2010;
  17. Kekuatan Hati; 27 Maret 2010;
  18. Pledoi Iblis Jilid Dua; 14 Mei 2010;
  19. Memoar Romantik; 15 Juni 2010;
  20. Sang Maha Durjana; 18 Juni 2010;

 

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Asal Usil, Cerita, Kisah-Kisah, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

13 Responses to BERMAIN DENGAN WAKTU

  1. DM says:

    Sepertinya halnya mimpi, begitu berkilauan di masa kanak dan remaja. Namun hidup menuntut kita untuk terus dewasa.

    Ada yang tetap berani membawa mimpi masa kecilnya terus menerus, ada yang terjebak pada titik yang acapkali disebut: realistis.

    Nemun demikianlah hidup.

  2. k'sti says:

    … aku ingin merdeka
    dr sgala ida ….(c.a)

  3. ario saja says:

    Merdeka… haiyah kan blom agustusan!!

  4. Pingback: TERIMA KASIH PADA SASTRA | FROM KOETARADJA WITH LOVE

  5. Pingback: SEBUAH KOTAK HITAM | Tengkuputeh

  6. Pingback: MAKNA PUISI YANG HILANG | Tengkuputeh

  7. Pingback: SEGALA SESUATU MEMILIKI ASAL MULA | Tengkuputeh

  8. Pingback: MAKNA NOSTAGIA | Tengkuputeh

  9. Pingback: PASRAH | Tengkuputeh

  10. Pingback: PADA AKHIRNYA KITA (JUGA) TAK PAHAM | Tengkuputeh

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.