BAJAK LAUT PEMBERONTAK ATAU PEROMPAK

Tidak ada film berlatar bajak laut sesukses Pirates of Caribbean. Dibuat sejak tahun 2003, The Curse of The Black Pearl, sudah tiga sekuel dibuat : Dead Man’s Chest (2006), At World’s End (2007), dan On Strager Tides (2011). Bahkan kelanjutannya Dead Men Tell No Tides direncanakan beredar tahun 2016 ini. Para pendukung film ini, seperti Johnny Deep, Geoffrey Rush, dan Orlando Bloom, nyaris tak ada perubahan, yang ada hanyalah penambahan peran pendukung. Sutradara yang menangani film ini pun selalu berubah-ubah. Lebih menarik lagi, semua film ini menjadi Box Office yang menghasilkan laba sekitar 915.000.000 dollar AS. Tak sedikit pula penghargaan yang diterima film ini.


Para pendukung film ini, seperti Johnny Deep, Geoffrey Rush, dan Orlando Bloom, nyaris tak ada perubahan, yang ada hanyalah penambahan peran pendukung. Sutradara yang menangani film ini pun selalu berubah-ubah. Lebih menarik lagi, semua film ini menjadi Box Office yang menghasilkan laba sekitar 915.000.000 dollar AS. Tak sedikit pula penghargaan yang diterima film ini.

APAKAH BAJAK LAUT PEMBERONTAK ATAU PEROMPAK

Film yang menceritakan bajak laut selalu menarik untuk disimak, identik dengan keberanian dan kegagahan. Pirates of Caribbean adalah filem bajak laut tersukses. Dibuat sejak tahun 2003, The Curse of The Black Pearl, sudah tiga sekuel dibuat : Dead Man’s Chest (2006), At World’s End (2007), dan On Strager Tides (2011). Bahkan kelanjutannya Dead Men Tell No Tides beredar tahun 2016.

Sejarah Bajak Laut Dunia

Sejarahnya, bajak laut ada ketika ada pelayaran yang bersifat perdagangan. Bajak laut yang lazim disebut pirate itu, pada dasarnya merupakan aksi perompakan yang dilakukan satu kapal terhadap kapal lainnya. Barang dipindahkan ke kapal perompak dengan ancaman senjata.

Setiap kapal bajak laut dipimpin oleh seorang Kapten, ia memiliki sejumlah kemampuan, seperti memahami navigasi laut, cerdas, ahli memilih sasaran, mahir menggunakan senjata. Banyak di antara mereka merupakan militer disersi. Memilih menjadi bajak laut demi kebebasan dan kekayaan, mereka menggunakan kabin utama kapal, yang juga ruang komando. Biasanya didampingi sejumlah pelaut senior yang mahir bertempur.

Ancaman bajak laut terus terjadi hingga abad ke-3 S.M dan sangat merugikan Kekaisaran Romawi. Perlu waktu ratusan tahun bagi Kekaisaran Romawi untuk memerangi bajak laut.

Ancaman bajak laut terus terjadi hingga abad ke-3 S.M dan sangat merugikan Kekaisaran Romawi. Perlu waktu ratusan tahun bagi Kekaisaran Romawi untuk memerangi bajak laut.

Tercatat, pada zaman Kekaisaran Romawi dan masa Yunani kuno (14 S.M), kapal-kapal dagang yang melintasi laut Mediterania dan Aegean dibajak, barang-barang di kapal, seperti minyak zaitun, dirampas, penumpangnya ditawan dan dijual sebagai budak. Kekaisaran Romawi berupaya memerangi bajak laut dan perang terus berlanjut sampai abad I Masehi.

Bajak laut Viking gemar menggunakan perahu layar berukuran ramping dan panjang dikenal mahir bertempur, buas, dan ditakuti di berbagai negara

Bajak laut Viking gemar menggunakan perahu layar berukuran ramping dan panjang dikenal mahir bertempur, buas, dan ditakuti di berbagai negara

Setelah Kekaisaran Romawi jatuh, serangan bajak laut kembali marak. Komplotan yang paling popular adalah bajak laut Viking. Sebagai bajak laut bangsa Viking tidak hanya memiliki kawanan bajak laut yang ditakuti, tetapi juga memiliki penjelajah samudera yang menemukan Amerika Utara 500 tahun sebelum Columbus menemukan benua Amerika di tahun 1492.

Memasuki abad IX, bajak laut yang beroperasi di Laut Mediterania dipengaruhi perang salib. Bajak laut Kristen yang berasal dari Catalonia menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal dagang di Laut Mediterania, pada era itu juga diwarnai kelompok bajak laut Tunisia (muslim) yang dikenal sebagai corsair, pelaut atau perompak dalam bahasa Perancis. Dalam skala besar mereka bisa mendirikan Negara perompak (Barbary State).

Menurut pakar sejarah Islam, Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya, “Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah”, Dampak dari pengusiran massal kaum muslimin dari Andalusia ke Afrika Utara adalah munculnya masalah sosial. Karena sebagian besar dari orang-orang yang meninggalkan Andalusia berasal dari pelaut, beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan Eropa Barat di Laut Tengah. Faktor utama adalah disebabkan konflik agama setelah diusirnya kaum muslimin dari Andalusia, ditambah faktor pengejaran yang dilakukan oleh armada Portugis dan Spanyol terhadap kaum muslimin di Afrika Utara.

Awalnya ia adalah seorang pelaut biasa yang biasa berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki. Suatu hari kapalnya diserang kapal militer St. John of Jerusalem atau biasa disebut sebagai Knight of Rhodes, kejadian ini membuat adik bungsunya terbunuh. Khairuddin dan ‘Aruj melakukan aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal militer Kristen. Aksi ini sangat menggemparkan dan sangat ditakuti militer Kristen, dikenal sebagai bajak laut Barbarossa Brothers karena keduanya berjanggut merah.

Awalnya ia adalah seorang pelaut biasa yang biasa berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki. Suatu hari kapalnya diserang kapal militer St. John of Jerusalem atau biasa disebut sebagai Knight of Rhodes, kejadian ini membuat adik bungsunya terbunuh. Khairuddin dan ‘Aruj melakukan aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal militer Kristen. Aksi ini sangat menggemparkan dan sangat ditakuti militer Kristen, dikenal sebagai bajak laut Barbarossa Brothers karena keduanya berjanggut merah.

Sebelumnya perlawanan dilakukan secara sporadis, hingga munculnya dua orang bersaudara Khairuddin Barbarossa dan ‘Aruj Barbarossa, keduanya berhasil menghimpun kekuatan di Aljazair, sekaligus menggalang tindakan bersama mencegah kekuatan Eropa Barat melakukan ekspansi dipelabuhan-pelabuhan dan kota-kota yang berada di Afrika Utara.

Mereka menggunakan taktik perang hit and run dalam pertempuran di laut, taktik ini dilakukan karena minimnya kekuatan mereka melawan kekuatan multinasional, Spanyol, Portugis dan Kardinal Johannes. Sejarawan Eropa berusaha menanamkan keraguan tentang mereka dan menyifati ini dengan sebutan perompak. Mereka juga berusaha menanamkan keraguan tentang asal muasal dua bersaudara Khairuddin Barbarossa dan ‘Aruj Barbarossa.

Selama Khairuddin Barbarossa hidup, ‘Aruj meninggal 1518 M. Aljazair mampu memenangkan setiap pertempuran yang saat itu dibawah kekuasaan pemerintah Turki Ustmani. Sayang, ditahun 1552 M pemerintah Turki Utsmani mencopot Hasan bin Khairuddin Barbarossa dan mengangkat Saleh Rayis. Ia seorang yang baik namun tak secakap Hasan (Anak Khairuddin) sehingga dominasi Ustmaniyah di Laut Tengah lambat laun kian pudar.

Dan sejarah terus bergulir, dan kejayaan bajak laut mencapai puncaknya pada akhir abad XVII dan memasuki abad XIX, dikenal sebagai Golden Age of Piracy, di Karibia. Sepak terjang bajak laut Karibia merajalela hingga lautan Atlantik dan Pasifik, memiliki kekuatan 2500 orang. Menguasai wilayah yang amat luas mulai dari Teluk Meksiko sampai Panama. Mereka sulit ditaklukkan sebab amat susah dikejar. Mereka bersembunyi di begitu banyak celah pulau-pulau terpencil yang membentang dari Granada, Costa Rica, sampai Puerto Riko. Kekuasaan mereka meliputi perairan puluhan Negara, termasuk Jamaica, Haiti, Dominika, sampai ke Kepulauan Bahamas. Bahkan mereka sering dilaporkan beroperasi di pantai-pantai Miami. Mereka tak hanya menjarah kapal dagang, tetapi melawan angkatan laut Spanyol dan Inggris yang terkenal.  Raja Spanyol Charles II mencanangkan operasi besar-besaran, dan Negara-negara Eropa lain berdamai usai konflik dan mengerahkan tentara ke Karibia.

Kekuatan laut yang paling berperan membasmi bajak laut Karibia adalah AL Inggris, yang bisa mengerahkan kapal perang lebih dari 200 unit. Bajak laut Karibia secara tak sengaja telah membangkitkan operasi gabungan kekuatan laut dari berbagai Negara dan langsung menunjukkan hasilnya. Memasuki tahun 1830, bajak laut Karibia sudah lumpuh akibat serangan Negara-negara Eropa Barat dan Negara-negara koloni di Amerika. Apalagi di era itu kapal-kapal dagang tidak lagi berlayar dengan layar, tapi baling-baling yang digerakkan mesin uap. Berkat penemuan teknologi mesin kapal laut, ancaman dari para perompak, khususnya di perairan Karibia pun semakin memudar.

Bajak Laut atau Lanun di Nusantara (Indonesia)

Bajak laut memiliki padanan kata “Lanun” dalam bahasa Indonesia. Berasal dari bahasa Mangindanao, “I-lanao-en”, yang mempunya arti orang dari danau. Awalnya, lanun berada di pedalaman, tapi kemudian mereka menyebar ke pantai. Terutama karena letusan gunung api tahun 1765. Mangindanao sendiri merupakan suku di pulau Mangindanao (Negara Filipina sekarang).

Belanda melabelkan bajak laut terhadap pelaut Sulawesi, masyarakat asli pribumi mengenalnya sebagai lanun. Mereka muncul berkelompok sejak zaman Belanda. Awalnya timbul dari pemberontakan-pemberontakan pelaut lokal, yang akhirnya membentuk kelompok perompak di wilayah Laut Sulawesi, misinya adalah merampok, membunuh, dan meneror pelaut yang melintasi wilayahnya, semata-mata harta benda sebagai tujuan.

Kapal-kapal VOC, tak lain merupakan bajak laut putih yang memproklamirkan misi membawa peradaban kepada bangsa-bangsa di Nusantara. Padahal di belakangnya jelas tujuan mereka datang ke Nusantara adakah untuk

Kapal-kapal VOC, tak lain merupakan bajak laut putih yang memproklamirkan misi membawa peradaban kepada bangsa-bangsa di Nusantara. Padahal di belakangnya jelas tujuan mereka datang ke Nusantara adakah untuk “menjajah” kaum pribumi.

Di sisi lain, berperang melawan penguasa asing (Belanda) yang telah menduduki wilayah laut Sulawesi secara sewenang-wenang berimbas dendam yang panjang. Bajak laut berkelompok ini tidak memiliki wilayah kekuasaan yang tetap. Posisi kekuasaannya bisa tergeser oleh kelompok bajak laut lain.

Penyebaran bajak laut di Indonesia waktu itu hampir merata, namun yang paling banyak terdapat di Laut Sulawesi dan Lingga Riau. Bajak laut yang terkenal antara lain, bajak laut Balangingi, Lanun, Mangindanau, dan di Papua bajak laut Tobelo.

Dalam catatan Virginia Matheson yang bersumber dari Tuhfat al Nafish dikatakan bahwa Kesultanan Melayu Johor bisa mempertahankan eksistensi mereka karena bantuan bajak laut dari suku Bugis dan Makassar. Dalam hikayat ini diceritakan adanya penguasa Bugis menjadi sultan di Johor.

Hang Tuah. Pahlawan Legendaris Melayu.

Hang Tuah. Pahlawan Legendaris Melayu.

Berdasarkan dari beberapa kajian ilmiah (versi Belanda), bahwa selama Sembilan abad (V-XIV) diketahui bahwa bajak laut yang wilayah aksinya berpusat di Selat Malaka bertemperamen keras dan jahat. Sebaliknya dalam catatan disertasi Adrian B. Lapian, kisah bajak laut justru berbeda. Aksinya turut melakukan peperangan gerilya bahari dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Menurut Lapian, sejak abad XV, bajak laut adalah orang Eropa. Kelicikan bajak laut kulit putih (Belanda) adalah memproklamasikan ekspansinya sebagai misi untuk membawa peradaban kepada bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

Di Asia Tenggara. Inggris, Belanda dan Spanyol berusaha keras menjadikan laut sebagai daerah yang aman bagi perdagangan maritim Barat. Kehadiran kekuatan asing dengan kelengkapan persenjataan dan fasilitas kapal berteknologi tinggi (mesin uap) sejak pertengahan abad XIX melumpuhkan perlawanan pribumi, baik bajak laut yang berbentuk Kerajaan (Sulu) maupun berkelompok (Laut Sulawesi, Selat Malaka). Abad ini menjadi abad kemenangan pemerintah Kolonial.

Dalam khazanah Melayu. Salah satunya berjudul “Moestika Semenandjoeng”. Lanun adalah inspirasi bagi mereka yang terlahir untuk senang menantang dirinya sendiri, yang berjiwa pemberontak, yang terhinadinakan dan terbuang. Kami sering main sandiwara pertempuran sengit lanun melawan kumpeni, di sekolah, di masjid bahkan di sungai. Lanun adalah kekuatan penganggu kekuatan kolonial, setelah satu persatu Kesultanan di Nusantara takluk. Sebuah dunia dimana kanak-kanak yang tertarik akan misteri, mara bahaya sekaligus pesona tak berujung.

Terlihat ada perbedaan antara lanun zaman dahulu dan sekarang. Dulu mereka bahu membahu dengan pribumi dan kerajaan-kerajaan di Nusantara mengusir kekuatan asing. Para lanun klasik bukanlah pembunuh, mereka merompak sebagai pajak melintasi Selat Malaka yang dianggap sebagai milik leluhur, ulayat. Para nelayan bahkan bersahabat dengan mereka karena melindungi wilayah tangkap ikan dari serbuan nelayan-nelayan jiran. Jangan lupa tokoh legendaris Melayu, Hang Tuah diriwayatkan juga menentang penjajahan Belanda dan Inggris melalui kapal-kapal lanun.

Tabiat lanun kuno amat berbeda dengan lanun selat Malaka sekarang. Mereka adalah jagal laut. Jika merompak kapal, tak ada yang tersisa, bahkan nyawa bisa melayang.

Andrea Hirata, dalam “Maryamah Karpov”. Keluarga lanun kuno terakhir ditangkapi tahun 1959, dijebloskan ke penjara Karimun, dua belas anak beranak. Sekarang tak tahu rimbanya. Dan setelah tahun 1959 sering ditemukan mayat-mayat tanpa kepala terdampar di pesisir Anambas, Lingga, dan Singkep. Sejak itu Selat Malaka menjadi neraka.

Kian hari lanun kian ganas. Tak hanya merompak, tapi juga menyeludupkan timah dan manusia ke negeri-negeri jiran. Mereka memungut pajak sekehendak hati dari orang-orang pulau yang hendak melintas batas ke Singapura dan Malaysia. Jika tak ada mufakat, nyawa melayang. Jika ada mayat-mayat dihanyutkan sampai ke pesisir, pastilah korban lanun Selat Malaka.

Bajak Laut Dunia Modern

Kapal laut, atau tanker dan sejenisnya adalah sarana transportasi termurah. Maka aksi pembajakan atau perompakan kapal tidak akan hilang selama faktor keamanan lalu lintas lautan tidak terjamin.

Somalia adalah salah satu wilayah laut paling berbahaya di dunia. Perompakan telah mendarah daging dalam masyarakat dengan garis pantai 1.880 mil ini. Perang saudara berkepanjangan telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Negara itu. Puncaknya ketika pemerintah Somalia membubarkan angkatan bersenjata, termasuk Angkatan Laut. Akibatnya pantai Somalia praktis tanpa penjaga, disinyalir kapal-kapal asing bebas melakukan pencurian ikan dan aktivitas pencemaran dengan membuang limbah di laut, limbah beracun yang membuat para nelayan kehilangan pendapatan.

Kemudian nelayan Somalia memberontak. Mereka melakukan perlawanan dengan melakukan perompakan, sebuah tindakan balas dendam serta berdalih melakukan pengamanan perairan laut Negara. Tercermin dari nama kelompok yang mereka pilih, seperti National Volunteer Coast Guard.

Kapal KMV Sinar kudus yang bermuatan 8.300 ton nikel milik PT. Aneka Tambang senilai 1,535 Trilyun Rupiah dibajak pada medio 2011, komplotan pembajak mengancam akan membunuh satu per satu ABK asal Indonesia jika pemilik kapal PT Samudera Indonesia tidak memenuhi tebusan 77 Milyar Rupiah.

Kisah One Piece karya Eiichiro Oda ini merupakan manga terlaris sepanjang sejarah Jepang. Tokoh sentralnya adalah Monkey D. Luffy, seorang remaja yang digambarkan memakan buah Gomu-Gomu (Buah Iblis), yang membuat tubuhnya bisa menjadi seperti karet.

Kisah One Piece karya Eichiro Oda ini merupakan manga terlaris sepanjang sejarah Jepang. Tokoh sentralnya adalah Monkey D. Luffy, seorang remaja yang digambarkan memakan buah Gomu-Gomu (Buah Iblis), yang membuat tubuhnya bisa menjadi seperti karet.

Kisah bajak laut dalam kehidupan ternyata sangat rumit, kebanyakan mereka adalah manusia yang tersingkirkan, kalah dan marah. Akhirnya memberontak dengan cara merompak. Kisah bajak laut tak semanis mangga One Piece karya Eichiro Oda, tak seindah kisah hidup Monkey D. Luffy.

Pernah di suatu masa, pada satu tempat bajak laut adalah tindakan heroik yang memberontak kepada kekuatan-kekuatan Kolonialis Eropa Barat yang menjajah Negara-negara di Asia dan Afrika. Namun pelan-pelan itu bergeser, yang pada akhirnya kembali kepada motif ekonomi.

Manusia lewat, pergi dan tiba, tak peduli tapal batas, Negara dan keimanan. Mereka lebih sadar akan kebutuhan akan perkapalan dan niaga, susah payahnya peperangan, dan pembajakan, dan kesempatan untuk bersekutu dan berkhianat dibukakan oleh keadaan.

*Teruntuk putera-puteri Nusantara pencinta kisah-kisah “Bajak Laut”

English Version

Artikel Sejarah Dunia:

  1. Udik Invation; 15 Desember 2008;
  2. Jangan Melupakan Sejarah; 26 Juli 2009;
  3. Apa Yang Machiavelli Lakukan; 1 Juni 2011;
  4. Mereka Yang Bangkit (Kembali); 18 Desember 2013;
  5. Bajak Laut Pemberontak Atau Perompak; 17 Maret 2016;
  6. Membakar Buku Membunuh Intelektual; 6 Juni 2016;
  7. Menentang Tradisi Memang Tradisi; 5 April 2017;
  8. Kopi Dalam Lintasan Sejarah Dunia; 1 Mei 2017;
  9. Gula Dan Sejarah Penindasan; 4 Mei 2017;
  10. Pengulangan Sejarah; 23 Mei 2017;
  11. Bom Bunuh Diri Untuk Kemenangan Siapa; 25 Mei 2017;
  12. Memutus Lingkaran Kebencian; 8 Juli 2017;
  13. Mengapa Kita Merasa Senasib Dengan Palestina; 23 Juli 2017;
  14. Kopi, Legenda dan Mitos; 20 Februari 2018;
  15. Ketika Ibnu Battuta Melawat Samudera Pasai; 16 April 2018;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Cuplikan Sejarah, Data dan Fakta, Kisah-Kisah, Mari Berpikir and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to BAJAK LAUT PEMBERONTAK ATAU PEROMPAK

  1. ale hok says:

    seperti saya yang terus suka mengikuti berbagai kisah bajak laut 😀

  2. Pingback: PIRATE, REBEL OR EVIL | Tengkuputeh

  3. Pingback: POLITIK ABU NAWAS | Tengkuputeh

  4. Pingback: MISI MENCARI ABU NAWAS | Tengkuputeh

  5. Pingback: KOPI, LEGENDA DAN MITOS | Tengkuputeh

  6. Pingback: WABAH MANUSIA | Tengkuputeh

  7. Pingback: SANG TIRAN | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.