-
Recent Posts
- THE STORY OF A SMALL COUNTRY AGAINST AMERICAN CAPITALISM
- SEA AND TWILIGHT
- WHAT DOES THE FUTURE MEAN
- WHY IS HISTORY IMPORTANT TO LEARN?
- WHEN ACEH ASKED TO BECOME A VASSAL OF THE OTTOMAN EMPIRE
- MANUSIA ADALAH SAMUDERA
- ACEH YANG DILUPAKAN
- KECERDASAN GENETIK
- JANGAN (MUDAH) PERCAYA DENGAN APA YANG KAU BACA
- ORIDA (OEANG REPUBLIK INDONESIA) ACEH 1947-1949
- ALMANAK AKAN TERUS BERGANTI
- BEK TA MEURAKAN NGEN SI PALEH HAREUTA HABEH TANYOE BINASA
- LEMBU PATAH
- PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU RUSYD
- KISAH-KISAH DI BLANG
- PUISI WARUNG KOPI
- BAJAK LAUT DARI PANTE KUYUN
- BERZIARAH KE MASJID ASAL PENAMPAAN DI BLANGKEJEREN GAYO LUES
- KOPI PAHIT SEMALAM
- RAJA DEKAT TUHAN JAUH
Fans Page
Twitter
My Tweets
Tag Archives: Puisi
DENGARLAH SUARA KEMATIAN
Karena itulah aku menyukai masa lalu. Setiap tahun yang berlalu, terus bertambah dalam catatanku. Dengarlah suara kematian, bunyinya seperti pedang yang tajam. Tipis mengiris. Continue reading
RISALAH SANG DURJANA BAGIAN DUA PULUH TIGA
“Wahai lelaki yang berbau garam, jangan takut!” Ia tersenyum menatapku geli. Gerimis jatuh tepat dihidungku, aku tidak sedang dalam mimpi. Aku juga merasakan angin menampar-nampar pipiku, bahkan aku merasakan gemericik air ditepian telaga. Continue reading
Posted in Cerita, Kisah-Kisah, Literature, Puisiku
Tagged Aceh, Budaya, Cerita, Cinta, Dara, Drama, Dunia, Durjana, Gelap, Hidup, Hikayat, Kampung, Kerajaan Lama, Laki-laki, Laut, Legenda, Manusia, Nona, Nusantara, Pahlawan, Perang, Perempuan, Puisi, Saga, Sastra, Sejarah, Syair, Tradisi, Tragedi, Waktu
28 Comments
DI TEPIAN PANTAI PULAU BUNTA
Bersama langit merah mega-mega tenggelam. Sembilu menghentak kemudian membatu. Digugusan pulau jauh ini. Asing, terasing dan semakin asing. Continue reading
Posted in Cerita, Kisah-Kisah, Photography, Puisiku
Tagged Aceh, Archipelago, Cinta, Hidup, Laut, Malam, Manusia, Puisi, Sastra, Syair, Waktu
6 Comments
PENANTIAN
PENANTIAN. Tak semua warisan adalah bangunan. Tidak setiap kali ada tambatan yang tulus diri kita kini dan sebuah bangunan bersejarah. Jauh atau dekat sebuah peninggalan masa lalu tak ditentukan peta bumi, bahkan tak selamanya ditentukan oleh kronologi. Continue reading
RISALAH SANG DURJANA BAGIAN DUA PULUH SATU
Melalui tabung teropong aku terhenyak menyaksikan tidak kurang dari pada 60 kapal membuang jangkar. Merah-Putih-Biru bendera Belanda berkibar disana, tampaknya armada Belanda ingin mengunci Selat Malaka, menjauhkan Aceh dari bantuan manapun. Continue reading
Posted in Cerita, Cuplikan Sejarah, Puisiku
Tagged Aceh, Banda Aceh, Bangsa Paringgi, Cerita, Drama, Dunia, Durjana, Gelap, Hidup, Hikayat, Iblis, Indonesia, Islam, Kampung, Kerajaan Lama, Kota, Laki-laki, Lanun, Laut, Legenda, Manusia, Nusantara, Pahlawan, Peradaban, Perang, Politik, Puisi, Saga, Sastra, Sejarah, Syair, Tragedi, Waktu
27 Comments