
Keangkuhan Iblis
MELEBIHI KEANGKUHAN IBLIS
“Iblis yang karena keangkuhannya menolak keampunan dari Tuhan-Nya, sehingga harus menelan kesombongannya menjadi penghuni neraka pada akhir zaman pun memerlukan teman. Untuk itu ia merayu manusia untuk menjadi sahabatnya didasar neraka.” Katamu menusuk jantungku.
“Mengapakah kamu manusia yang mengaku beriman masih keras membatu sendiri?” Tudingmu
Mukaku memerah, amarahku meledak. “Kurang ajar! Engkau menyamakan aku dengan Iblis.”
Lhokseumawe, 5 Desember 2008
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Tentang tengkuputeh
Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
Pos ini dipublikasikan di
Asal Usil,
Cerita,
Kisah-Kisah,
Kolom,
Literature,
Puisiku dan tag
Aceh,
Cerita,
Cinta,
Dara,
Dunia,
Durjana,
Gelap,
Hikayat,
Islam,
Kota,
Laki-laki,
Lanun,
Legenda,
logika,
Malaikat,
Malam,
Manusia,
Nona,
Perempuan,
Puisi,
Sastra,
Surealis,
Syair. Tandai
permalink.
padahal aku ini melebihi iblis hahaha
itu kalo aku yang melanjutkan
salut atas pencerminannya dan pencerahannya
salam kangen dan salam hormat selalu
Saya mengakui ‘kita’ melebihi dari Iblis.
Iblis cuma merayu dan menggoda. “Kita’ lebih dari itu, merampas hak orang dan membunuh hak orang.
Untung iblis tak membunuh dan korupsi…
Jawab…
@Mas Tok ==> Setiap manusia bisa menjadi alat Iblis, begitupun diri kita. Bukan begitu Mas Tok…
@Bang Ozan ==> Iblis adalah manajer dan kita adalah pelaksananya, hehehe…
Ping balik: DI TEPIAN PANTAI PULAU BUNTA - TengkuputehTengkuputeh
Ping balik: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Ping balik: NASIB PARA PION | Tengkuputeh
Ping balik: SEBUAH PERJALANAN SEBUAH CERITA | Tengkuputeh
Ping balik: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh
Ping balik: KEHIDUPAN YANG TERKADANG PARADOKS | Tengkuputeh
Ping balik: PAHAMILAH APAKAH HIDUP DALAM DIRI MANUSIA | Tengkuputeh