
Bayang-bayang
MENGEJAR BAYANG-BAYANG
Aku adalah bayangan terbang melayang
Janganlah engkau mengejarku
Detak waktu akan menghentikanmu
Dalam sebuah kepastian kenihilan
Aku adalah bayang-bayang
Sudah selayaknya tak tersentuh
Dan tak akan pernah terjamah
Sekuat apapun engkau berusaha
Bersama gelapku berpadu
Cahaya adalah sahabatku
Setengah-setengah sifatku
Dan inilah sesungguhnya aku
Air matamu tak akan mengibakanku
Aku tak punya jasad apalagi hati
Itu semua sudah mati karena aku
Adalah bayangan untukmu
Bayangan tak bisa menyimpan kemarahan tapi,
Bayangan juga tak punya kemampuan memaafkan.
Lhokseumawe 21 Nopember 2008
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Tentang tengkuputeh
Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
Pos ini dipublikasikan di
Kisah-Kisah,
Literature,
Puisiku dan tag
Cerita,
Dunia,
Durjana,
Gelap,
Kembali,
logika,
Puisi,
Sastra,
Surealis,
Syair. Tandai
permalink.
paragraf terakhirnya dalem banget.
Salam kenal…
SALAM KENAL JUGA NADIA
Ping balik: BARA API IDEALISME | Tengkuputeh
Ping balik: CELA SEMPURNA | Tengkuputeh