UMAT ISLAM TAK LAGI MEMILIKI PERIMBANGAN ANTARA ILMU DAN IMAN

Ilmuwan Islam Mempelajari Ilmu Bumi

UMAT ISLAM TAK LAGI MEMILIKI PERIMBANGAN ANTARA ILMU DAN IMAN

Islam pernah menjadi barometer dunia, kejayaannya dalam berbagai cabang kebudayaan. Tapi keadaan itu kini telah surut, dan perlu digali kembali. Ilmu dan iman seolah bertolak belakang, benarkah?

Bagaimana mencari kemajuan seperti pernah diperoleh Islam di masa lalu, baik di Barat dan Timur?

Keindahan Alhambra karya arsitek muslim masa lalu.

Keindahan Alhambra karya arsitek muslim masa lalu.

Kebudayaan meliputi ilmu pengetahuan, kesenian dan teknologi. Sebagai upaya manusia bagi kesejahteraan di dunia. Sekitar 500 tahun lamanya, Islam mengalami kegemilangannya di Barat, antara 700-1500 Masehi. Bekas-bekasnya masih bisa kita lihat, Istana Granada masih berdiri megah sampai sekarang. Tempat peneropongan bintang di Samarkhand, Tashkent, Damaskus, Baghdad, Cordoba dan Sevilla. Buktinya masih sekarang ada. Karya-karya sarjana muslim masa itu jumlahnya tidak kurang dari 6 juta kitab. Sayangnya, karya-karya cemerlang tersebut sebanyak itu sebagian besar musnah ketika Perang Salib, dibakar. Sisa-sisanya yang masih dijumpai hanya sebanyak 30.000. Hal ini sungguh disayangkan, bukan hanya para sarjana muslim tapi juga sarjana Barat. Pada masa kegemilangan Islam sepanjang 5 abad itu, Barat sendiri justru tenggelam dalam abad kegelapan.

Ilmuwan Islam sedang mempelajari geometri

Islam telah mendorong lahirnya kebudayaan, terutama ilmu pengetahuan. Islam memberikan jalan keluar, memberikan kesempatan pada manusia meneliti, orang Islam yang memulai dan mengembangkan angka 1,2,3 dan seterusnya. Angka nol sendiri diperkenalkan oleh orang-orang India, kemudian diambil dan digabungkan menjadi susunan yang kita kenal sekarang dan dipakai oleh seluruh dunia.

Dibidang lain, Islam mengembangkan dan memperkenalkan ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi, fisika, kedokteran, pertanian dan lain-lain. Misalnya alat kompas ditemukan orang Islam sehingga berani mengarungi samudera. Orang-orang Barat sendiri mengakui penemuan dan kehebatan orang-orang Islam masa itu.

Apa sebab orang-orang Islam bisa mencapai kesuksesan yang demikian? Apa yang mendorongnya?

Pada masa itu orang-orang Islam memiliki perimbangan yang mantap antara ilmu dan iman. Itulah yang dilupakan oleh orang-orang Islam saat ini, secara perlahan sejak tahun 1500 umat islam pudar. Kekurangan kita (umat islam) saat ini adalah kurang menyambut secara positif terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan. Sebenarnya Al-Quran menjelaskan bahwa begitu banyak masalah ilmu pengetahuan untuk dikembangkan. Disisi lain, para ulama kita belum banyak berbicara/menjelaskan tentang Islam dalam aspek ilmu dan teknologi, dampaknya umat Islam tetap terbelakang, sementara orang-orang Barat sudah bisa mencapai bulan. Inilah kekurangan umat Islam saat ini, sebaliknya telah memajukan kebudayaan Barat sekarang.

Walaupun Barat telah mencapai kemajuan mereka tetap gelisah karena tidak memiliki pegangan untuk memberikan perimbangan. Berbeda dengan Islam pada masa jayanya, telah mempunyai perimbangan ilmu pengetahuan yang dicapai dengan iman dan Islam yang dianutnya. Islam telah mengatur perimbangan ini. Orang-orang Eropa, saat ini tidak lagi mempercayai agamanya. Pernah mereka berpaling kepada komunisme, dan banyak yang atheis atau agnostic. Mereka mungkin maju secara teknologi tapi agama nihil.

Usaha apa yang bisa kita lakukan mengembalikan kebesaran umat Islam pada masa lalu?

Salah satunya adalah sistem pendidikan, harus memiliki perimbangan. Tidak hanya membahas teknologi saja, atau iman semata. Harus memiliki perimbangan antara dunia dan akhirat. Unsur-unsur seperti itulah yang perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Islam kita. Baik ilmu dan iman sama-sama penting. Ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan dalil-dalil ilmu pengetahuan marilah kita kaji bersama. Sehingga kita menemukan misalnya disebutkan anjing dan babi najis dan diharamkan dan sebagainya.

Kita umat Islam perlu mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh sebagai sumber ajaran Islam. Disamping mempelajari bahasa Latin sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan di masa lalu, dan bahasa-bahasa asing lainnya, contohnya bahasa Inggris sebagai bahasa ilmiah saat ini.

Beberapa opini terdahulu:

  1. Lughat; 28 November 2008;
  2. Udik Invation; 15 Desember 2008;
  3. Membangun Tradisi Baru; 18 Desember 2008;
  4. Tragedi Andalusia Mungkinkah Berulang; 30 Desember 2008;
  5. Lautan Yang Tersia-siakan; 23 Januari 2009;
  6. Menelusuri Sejarah Perang Salib; 30 April 2010;
  7. Makna Puisi Yang Hilang; 5 Januari 2011
  8. Penaklukkan Kebudayaan; 30 Desember 2012;
  9. Orang Sakit Dari Timur; 26 Mei 2013;
  10. Membakar Buku Membunuh Inteletual; 6 Juni 2016;
  11. Riwayat Sarung; 9 Januari 2017;
  12. Bom Bunuh Diri Untuk Kemenangan Siapa; 25 Mei 2017;
  13. Memutus Lingkaran Kebencian; 8 Juli 2017;
  14. Mengapa Kita Merasa Senasib Dengan Palestina; 23 Juli 2017;
  15. Komunisme Dalam Perspektif Muslim; 30 September 2017;

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cuplikan Sejarah, Kolom, Mari Berpikir, Opini, Pengembangan diri and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

4 Responses to UMAT ISLAM TAK LAGI MEMILIKI PERIMBANGAN ANTARA ILMU DAN IMAN

  1. Pingback: MENAFSIR ALAM MEMBACA MASA DEPAN | Tengkuputeh

  2. Pingback: NILAI SEORANG MANUSIA | Tengkuputeh

  3. Pingback: KAYA TANPA HARTA | Tengkuputeh

  4. Pingback: MASA-MASA KEMUNDURAN ISLAM | Tengkuputeh

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.