PENGEMBARAAN
Planet berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pengembara.
Tiap kelahiran jika dipikirkan dengan seksama, hanyalah suatu kebetulan. Dengan ratusan juta sperma yang berenang dengan buta dalam kegelapan, sungguh amat kecil kemungkinan seseorang bisa menjadi apa adanya kini. Dari semua yang berjejalan di alam semesta, berapa banyak yang memang direncanakan? Dia bertanya-tanya, merasa melayang karena kecapekan mendapati dirinya merenungkan kebetulan-kebetulan yang telah menjadikan mereka ada.
Begitu pula kehidupan, mungkin hidup adalah pengembaraan yang melelahkan, padang yang luas, yang mencemaskan, bila angin samun datang, gunung pasir yang berpindah-pindah itu, dan terbentanglah padang yang luas di hadapan. Dalam perjalanan yang luas, kerap diserang dahaga dan membayangkan fatamorgana, akh ini semua khayal belaka sedang dahaga kosong dan sirna.
Dan bila tiba pada oase, dikira itulah surga. Hendak menikmati dan memuaskan di surga itu. Tapi ternyata itu pun fana, dan hanyalah tempat singgah semata sementara manusia hanyalah pandai menguras, kemudian berangkat lagi menempuh padang pasir, mencari yang lain. Tanpa tujuan dan arah.
Selalu badewi atau nomaden. Dipermainkan olah alam berkeliling, oleh angan-angan yang tak berkesudahan dalam warna-warni yang tak tercapai. Lesu dan letih, menurutkan sayap angan-angan tak tentu arah. Di antara rayuan-rayuan dunia, ia harus menjaga kemuliaan. Bukan hanya budak belaka, budak segala bunga yang lekas layu. Terpujilah mereka yang tak terpesona dengan warna-warni awan gemawan, yang dibawa angin mengembara angkasa luas.
Pengembaraan adalah pengembalaan diri. Mereka yang tegak dengan dua kaki, mereka yang melihat semua yang mengelilinginya dengan Nur Illahi dan mencipta sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Mereka yang membangun taman-taman bunga, dalam mengabdi pada Sang Khaliq. Pengembaraan, sinarilah jiwa dengan Nur Illahi, taat, penenang hati, membina bakti dan penenang jiwa.
Bait Al-Hikmah, 20 Rabbiul Awwal 1436 H (Bertepatan 11 Januari 2015)
Beberapa Renungan Malam:
- Malam Ini Biarkanku Menyendiri; 20 April 2009;
- Duhai Diriku Mengapa Engkau Bersedih; 13 Mei 2009;
- Selamat Kembali Pulang Sahabat; 25 Mei 2009;
- Ode Seekor Elang; 8 Juni 2009;
- Pledoi Iblis; 12 Juni 2009;
- Cerita Tentang Masa Lalu; 1 Juli 2009;
- Salam Rindu Selalu; 9 Juli 2009;
- Perjalanan ini; 18 Agustus 2009;
- Menegakkan Keadilan; 3 November 2009;
- Angin; 19 Februari 2010;
- Manusia; 18 Maret 2010;
- Kekuatan Hati; 27 Maret 2010;
- Pledoi Iblis Jilid Dua; 14 Mei 2010;
- Memoar Romantik; 15 Juni 2010;
- Sang Maha Durjana; 18 Juni 2010;
“Tiap kelahiran jika dipikirkan dengan seksama, hanyalah suatu kebetulan….. ”
mungkin kelahiran adalah salah satu yang telah direncanakan dengan seksama dan mendetail…
Mungkin kehidupan ini adalah sekumpulan kemungkinan yang menjalin satu sama lain membentuk sebuah jalan-jalan pilihan bercabang baik yang disengaja maupun tiada.
Pingback: LIFE IS A JOURNEY | Tengkuputeh
Pingback: AKHLAK | Tengkuputeh