YANG MUDA YANG BERGUNA
Sebuah renungan tentang Sumpah Pemuda, Dalam sejarah negeri ini kaum pemuda selalu menjadi pendobrak zaman, kita bisa melihat kebelakang, Sumpah pemuda 1928 yang merupakan tonggak awal bersatu padunya seluruh kepulauan dengan nama Hindia Belanda (saat itu) bertransisi menjadi sebuah identitas bernama Indonesia justru dipelopori oleh kaum muda.
Masih ingat dengan peristiwa Renggas dengklok, sebuah momen dimana kaum pemuda menculik Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan segera setelah terjadinya kevakuman kekuasaan paska Jepang menyerah kalah oleh sekutu.
Masih banyak peristiwa yang diilhami oleh di negeri kemudian hari, seperti aksi-aksi di tahun 1966, Malari 1974 dan reformasi 1998. Yang membedakan hanyalah setting waktu dan problematika yang dihadapi.
Kaum pemuda (tentunya pemudi termasuk didalamnya) merupakan pendobrak ketika generasi yang lebih tua mengalami pengapuran, untuk memberi energi baru kepada bangsa ini kerap kali menyelamatkan bengsa untuk direfresh kembali. Sifat bertindak tanpa berpikir terkadang diperlukan dalam situasi tertentu.
Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang terjadi bila kaum muda sendiri mengalami pengapuran dan membisu. Saat ini hedonis seolah telah merasuk kedalam sumsum kita. Hedonisme adalah sebuah faham yang amat berbahaya, sekarang memperoleh banyak pengikut yang ironisnya adalah kaum muda, Narkotika, free sex dan ritual-ritual “memberhalakan dunia” lainnya seolah adalah hal yang biasa dan amat disayangkan seolah “Tersosialisasikan” dengan cepat melalui Media (Televisi khususnya) dan pergaulan.
Suatu hari tubuh kita akan menjadi tua dan itu adalah sunnatullah segala daya upaya kita lakukan takkan mampu mencegahnya, namun jiwa dan semangat kita pertahankan kemudaannya, untuk itu selamatkan generasi muda selamatkan bangsa! Menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya. Paling tidak dimulai dari diri kita sendiri dulu.
- Bersatulah Bangsaku; 1 Agustus 2008
- Berpikir dan Bertindak; 3 Agustus 2008
- Kenaikan BBM, Sikapi Dengan Harga diri; 3 Agustus 2008
- Melanjutkan Perjuangan; 4 Agustus 2008
- Perempuan Aceh Full Power; 4 Agustus 2008
- Jomblo Bukan Berarti Homo; 12 Agustus 2008
- Lebih Menggetarkan Dibanding Asmara; 22 Agustus 2008
- Manajemen Kritik; 18 September 2008
- Temukan Mentor Rahasiamu; 23 September 2008
- Sang Tiran; 15 Oktober 2008
- Lughat; 28 November 2008;
- Udik Invation; 15 Desember 2008;
- Membangun Tradisi Baru; 18 Desember 2008;
- Tragedi Andalusia Mungkinkah Berulang; 30 Desember 2008;
- Lautan Yang Tersia-siakan; 23 Januari 2009;
- Hantu; 20 Februari 2009;
- Kekuatan Syair; 3 Maret 2009;
- Bukan Roman Picisan; 24 Maret 2009;
- Apalah Artinya Sebuah Nama; 13 Juli 2009;
- Jangan Melupakan Sejarah; 26 Juli 2009;
memang dinamika kaum muda saat ini telah mengelami set-back dalam semangat membangun nilai2 nasionalisme dan patriotisme. ketika guncangan hedonisme melanda dunia, seharusnya itu menjadi tantangan kaum muda utk tidak larut ke dalamnya. masih ada aktivitas lain yang lebih bermanfaat ketimbang sekadar memuaskan naluri hedonis itu.
kaum muda…. bukan soal umur tho ini? soal jiwa tho?
—tengak-tengok—
Hehehe… Tengku semuanya
Jawab…
Bang Sawali ==> Setuju, sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari tulisan bang Sawali sebelumnya, saya lupa judulnya…
Bangpay ==> Jiwa dan umur, kita masih muda bang…
–pake gaya, membusungkan dada. “ini dada siapa ya?”–
kekuatan fisik, pikiran, dan semangat…
itu ada pada pemuda
hanya pemuda itu mau memanfaatkan atau tidak..
wahai para pemuda…kobarkan perjuangan dalam diri kalian…
Setuju bang…
Pingback: SEJARAH JONG ISLAMIETEN BOND | Tengkuputeh
Pingback: GENERASI YANG HILANG | Tengkuputeh
Pingback: LAUTAN YANG TERSIA-SIAKAN | Tengkuputeh
Pingback: TOPENG | Tengkuputeh
Pingback: KENAIKKAN BBM SIKAPI DENGAN HARGA DIRI | Tengkuputeh
Pingback: BERPIKIR DAN BERTINDAK | Tengkuputeh
Pingback: MANAJEMEN KRITIK | Tengkuputeh
Pingback: JOMBLO BUKAN BERARTI HOMO | Tengkuputeh
Pingback: TEMUKAN MENTOR RAHASIAMU | Tengkuputeh
Pingback: BUKAN ROMAN PICISAN | Tengkuputeh
Pingback: BERSATULAH BANGSAKU | Tengkuputeh
Pingback: LUGHAT | Tengkuputeh
Pingback: MENULIS HARUSKAH PINTAR | Tengkuputeh
Pingback: MENEGAKKAN KEADILAN | Tengkuputeh
Pingback: BATAS | Tengkuputeh