
Makam sudah tidak terziarahi lagi, tidak ada yang mengingat, dan hanya menjadi bagian kecil dari sejarah.
MAHLIGAI KEMASYGULAN
Dua ratus tahun dari sekarang bumi telah dipenuhi oleh manusia-manusia baru,
kita semua telah lama mati.
Orang-orang asing akan mengisi ruang yang (pernah) kita huni, tanpa mereka tahu kita pernah hadir di situ.
Bisa jadi makam kita sudah tidak terziarahi lagi,
tidak ada yang mengingat,
dan kita hanya menjadi bagian kecil dari sejarah.
Aku merasa malu telah menganggap diri besar,
bahwa rumput yang hari ini tumbuh di bawah kakiku,
besok akan tumbuh di atas makamku.
Aku adalah hamba kepada yang Esa,
Azzam-ku hanya sujud kepada yang satu,
di dunia ini aku (adalah) musafir,
pada mahligai kemasygulan,
kukatakan padaku, wahai pengembara jagalah adab!
Bait al Qalaq, 6 Rajab 1447 Hijriah (27 Desember 2025)
Catatan: Tulisan ini tidak ditujukan untuk zaman ini
- Telatah Yang Patah-Patah Menuju Makrifat; 11 Desember 2018;
- Laut Dan Senja; 10 Januari 2019;
- Jika Hari Ini Adalah Kemarin; 20 Februari 2019;
- Jangan Mencintai Lautan; 4 April 2019;
- Seorang Tanpa Nama Tanpa Gelar; 15 Mei 2019;
- Peucut Kherkof Suatu Masa; 24 September 2019;
- Mengunci Malam; 1 April 2020;
- Apa Arti Masa Depan; 10 Juli 2020;
- Perahu Baa Mencapai Alif; 23 September 2020;
- Jejak Langkah; 26 Desember 2020;
- Hati Resah Berkisah; 1 April 2021;
- Kopi Pahit Semalam; 11 Agustus 2021;
- Mimpi Mimpi Pion; 30 November 2022;
- Kembali Pada Kekasih; 28 Mei 2022;
- Ingatan Sebatang Pohon Asam; 21 April 2024;