RINDU

Dia yang selalu memberiku semangat sekaligus kebanggaan Aku rindu dia.

RINDU

Mungkin aku merindukannya.

Apakah seperti ini juga rasanya bagi ia, selama ini ia menyemangati aku untuk mencapai tujuan, meyakinkan kami untuk terus berjuang bahkan jika kami tidak bisa melihat jalan terang.

Aku yang berusaha berdamai dengan keterbatasanku. Menerima bahwa tak mungkin aku sanggup melindungi semua orang yang kucinta. Aku yang bukanlah pejuang dan bukanlah seorang pahlawan.

Mungkin aku sangat merindukannya.

Setiap kali melihat matanya berbinar-binar seperti anak kecil, aku merasa sebagai pria terbaik.

Ya, memang aku terlalu merindukan dia.

Dia yang selalu memberiku semangat sekaligus kebanggaan

Aku rindu dia.

Bait al-Hikmah, 11 Zulqaidah 1438 (Bertepatan 4 Agustus 2017)

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Puisiku and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

1 Response to RINDU

  1. Pingback: PENANTIAN | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.