MARI BICARA TENTANG CINTA
Maka ada yang membingungkan ketika angin menerpa wajah, mencoba menerka apa yang apa yang ada disudut hati. Gelora cinta, gelora dalam jiwa tak pedulikan. Memahami cinta yang tumbuh di dalam hati manusia sebagaimana memahami apakah hidup di diri manusia. Beberapa orang paham dan memahami, beberapa tidak mau paham tapi paham, beberapa (lagi) pura-pura paham, beberapa lain berkeinginan pura-pura paham, pura-pura tidak paham, atau yang paling tragis tidak ingin paham dan tidak memahami.
Disana ada gentar menggebu disela harap cemas, tak defenisikan meski telah lama merenung. Dimana setiap hal unik tak berulang pada tiap kejadian. Membicarakan cinta, adalah kisah lama yang selalu berulang sedari zaman Adam dan Hawa, di dalam cinta terdapat setengah kebijaksanaan dan setengah kegilaan, bukankah dalam bahasa Arab cinta dan gila berada dalam kosa kata yang sama, “majnun.”
Mengapa jiwa harus bergetar mengingat sebuah nama, sedang tak pernah paham dengan isyarat hakikat. Ada hal-hal dimana kata tak mampu mengungkapkan. Sebenarnya cinta adalah cinta, bukan sebuah pengorbanan. Itu (mungkin) cinta ketika sebuah jiwa rela mengembara bagai roh terkutuk, dibandingkan harus masuk surga tanpa cinta. Dan karena cinta, beberapa hal di dunia tak bisa diapa-apakan lagi.
(Karena) cinta terbentuk oleh rasa penuh, bahkan meluap-luap, bahkan (dalam) kekosongan.
Pingback: SEBUAH KOTAK HITAM | Tengkuputeh
Pingback: TEORI KEMUNGKINAN | Tengkuputeh
Pingback: LELAKI TUA YANG MISKIN | Tengkuputeh