POKER FACE
Tidak semua pertanyaan menjadikan kita lebih pintar. Ketika semua seolah semakin menjauhi rencana. Pernahkan menyadari bahwa apa yang terjadi hari ini adalah dari rangkaian kejadian yang pernah dialami.
Sering, apa yang direncanakan berbeda dengan kenyataan. Hal-hal seperti apa dan akan jadi apa. Samar sebelum hal itu terjadi namun akan jelas apabila berlalu. Jalan kebaikan yang panjang dan melelahkan akan dihancurkan oleh kegagalan sesaat. Dengan jatuh kita memahami makna makna bangkit, dan hanya mereka yang tangguh mampu menghadapinya.
Pernahkah kita menyadari betapa rapuhnya sebuah kehidupan? Satu hantaman akan mengakhirinya. Apabila dibayangkan betapa sulitnya menjaganya bertahun-tahun hingga hari ini. Mungkin takdir, bahwa manusia hari ini menguasai bumi. Sosok makhluk yang tak sekuat ciptaan lainnya mampu menyingkirkan segenap hewan terbuas.
Paradoks, bertentangan dengan apa yang ada. Betapa semakin berkuasa maka manusia menjadi makin lemah. Tahun berganti dengan tahun, ada banyak pertanyaan dalam hidup. Hanya keikhlasan yang mampu mengalahkan segalanya. Ikhlas menjalani setiap kekalahan dan kemenangan. Ikhlas mendapati ada banyak pertanyaan yang belum terjawab meski usia terus bertambah.
Dan ketika merasa tak berdaya ternyata sekali lagi kita harus menyerahkan segalanya pada waktu. Ya aktu akan menyembuhkan luka dan mendewasakan kita, namun sayangnya waktu tak akan pernah kembali. Ia terus melaju dan kadang mengilasmu.
Perlu waktu lama untuk menjadi muda, perlu jiwa yang besar untuk menikmati hidup. Dan mereka yang memiliki Poker Face-lah yang biasanya beruntung. Atau setidaknya kita anggap begitu.
XXXXXXXXXXXXX
apaan tuh poker face? hehhee
Idiom bahasa Inggris mas. Wajah yang tenang ketika menerima kartu disetiap waktu. Maksud saya jiwa yang tenang dalam setiap situasi.
dah lama ndak ketemu sama abu, jadi kangen. gimana kabarnya? semoga makin tenang dan damai wajahnya.
senang bisa kembali mas sawali 🙂
judul nya kayak lagu lady gaga 🙂
Pingback: TERIMA KASIH PADA SASTRA | FROM KOETARADJA WITH LOVE
Pingback: SEGALA SESUATU MEMILIKI ASAL MULA | Tengkuputeh
Pingback: ANAK ANAK BERMAIN BOLA - TengkuputehTengkuputeh
Pingback: PADA AKHIRNYA KITA (JUGA) TAK PAHAM | Tengkuputeh