
South Vietnamese National Police Chief Brig Gen. Nguyen Ngoc Loan executes a Viet Cong prisoner with a single pistol shot in the head in Saigon Feb. 1, 1968. Nguyen died Wednesday, July 15, 1998, at his home in Burke, a suburb of Washington, D.C., after a battle with cancer, said his daughter, Nguyen Anh. He was 67. This photo of Nguyen aiming a pistol point-blank at the grimacing prisoner’s head became a memorable image of the Vietnam War. The photograph, by Eddie Adams, won a Pulitzer prize for The Associated Press.
TITIK TIADA KEMBALI
Itu terjadi begitu saja, di sebuah malam ketika api membakar pegununungan hijau di Barat. Bulan setengah tertutup kabut bersama angin malam layaknya membawa kesejukan. Akan tetapi api, api nun jauh disana seolah membakar. Sebuah drama sebuah kisah, akan segala dialog yang menyempilkan fragmen-fragmen kehidupan satu demi satu. Kilasan itu muncul sekilas mengingatkan yang tak ingin diakhiri.
Bertarung untuk menang adalah etika, menghormati sejarah adalah bajik. Itu mengajarkan kebanggaan atas apa yang kita kenakan. Mungkin sekarang zaman etik dan bajik seperti merangkai ilusi, adakala menjadi ia menjadi delusi kotor yang menuntut kemurnian sejati, padahal dunia ini fana, tiada sempurna.
Setelah apa yang terjadi tak mungkin aku kembali, mungkin bukan demi yang bajik atau etik. Bukan pula untuk apa yang penting maupun logis. Mungkin ini lebih kepada sebuah kebrutalan dengan gaya yang anggun, sebuah keyakinan yang berapi-api yang justru membekukan hati, sebuah penampilan harga diri yang menakutkan.
Dan ini adalah titik tiada akan kembali, adalah hidup sebuah pilihan untuk terus melangkah. Ketika bertemu kembali, diruang dan waktu yang lain lebih baik tanpa kata. Bebaskanlah tanggungjawab akan kata. Biarkan udara melingkupi jagad tanpa sepatah kalimat. Apapun itu ketika kaki melangkah, tiada guna menoleh kebelakang. Sungguh aku mengetahui bahwa akhir itu sudah dekat dan telah selesai menangisi hilangnya yang mutlak.
Ketika lampu padam, ada yang tak menjadi bekas. Setiap pementasan adalah peristiwa yang lahir dari ketiadaan.
XXXXXXXXX
Pingback: MAKNA NOSTAGIA | Tengkuputeh