HUJAN
Ada yang tetap tak terucap
Pada hujan di bulan November
Harum tanah di basahi hujan
Aroma pepohonan hijau tersenyum
Aku hanya memandang langit
Nan jauh disana
Terkadang tak harus ada alasan sama sekali
Mengingat hujan di bulan November
Ketika kita baru bisa bilang kita
Beberapa tahun silam
Ada masa depan yang belum terjangkau
Aku merindukan kemampuanmu tersenyum
Hidup ternyata bisa bertahan melalui kesedihan
Ada suatu hal sukar dan kuno tapi kukuh
Sesuatu yang disebut kenaifan
Mungkin naluri, mungkin cinta
Sebuah gelora yang menggetarkan, juga mempesonakan
Sesuatu yang tak punya defenisi persis
Karena di langit malam yang luas
Kamulah satu-satunya bintang yang terlihat
Bait Al Hikmah, 30 Muharram 1437 Hijriah (bertepatan 12 November 2015)
Pingback: ODA SEBATANG POHON | Tengkuputeh
Pingback: SENANG BAGI MEREKA YANG BERPUNYA | Tengkuputeh