HUJAN

Karena di langit malam yang luas Kamulah satu-satunya bintang yang terlihat

Karena di langit malam yang luas
Kamulah satu-satunya bintang yang terlihat

HUJAN

Ada yang tetap tak terucap

Pada hujan di bulan November

Harum tanah di basahi hujan

Aroma pepohonan hijau tersenyum

 

Aku hanya memandang langit

Nan jauh disana

Terkadang tak harus ada alasan sama sekali

Mengingat hujan di bulan November

 

Ketika kita baru bisa bilang kita

Beberapa tahun silam

Ada masa depan yang belum terjangkau

Aku merindukan kemampuanmu tersenyum

 

Hidup ternyata bisa bertahan melalui kesedihan

Ada suatu hal sukar dan kuno tapi kukuh

Sesuatu yang disebut kenaifan

Mungkin naluri, mungkin cinta

 

Sebuah gelora yang menggetarkan, juga mempesonakan

Sesuatu yang tak punya defenisi persis

Karena di langit malam yang luas

Kamulah satu-satunya bintang yang terlihat

 

Bait Al Hikmah, 30 Muharram 1437 Hijriah (bertepatan 12 November 2015)

About tengkuputeh

Cepat seperti angin // Tekun seperti hujan // Bergairah seperti api // Diam seperti gunung // Misterius seperti laut // Kejam seperti badai // Anggun seperti ngarai // Hening seperti hutan // Dalam seperti lembah // Lembut seperti awan // Tangguh seperti karang // Sederhana seperti debu // Menyelimuti seperti udara // Hangat seperti matahari // Luas seperti angkasa // Berserakan seperti debu //
This entry was posted in Cerita, Kisah-Kisah, Puisiku and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to HUJAN

  1. Pingback: ODA SEBATANG POHON | Tengkuputeh

  2. Pingback: SENANG BAGI MEREKA YANG BERPUNYA | Tengkuputeh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.