Habib (Sayid) Abdul Rahman bin Muhammad al-Zahir (1832-1986 Masehi); lahir di Hadhramaut, menuntut ilmu di Mesir dan Kalkuta, berkelana ke Asia Tenggara. Tiba di Singgapura pada tahun 1862 Masehi, untuk bekerja pada Sultan Johor. Tiba di Aceh pada 1864 Masehi dan mencapai puncak karir. Menjadi perdana menteri (mangkubumi) dan menjadi kepala perutusan sultan Aceh untuk melakukan misi diplomatik ke Turki Ustmani. Ketika Perang Aceh terjadi menyerah dan dikirim ke Jeddah pada tahun 1878 Masehi. Menghabiskan sisa umur di Arabia sampai kematiannya pada 1896 Masehi.
Habib (Sayid) Abdul Rahman bin Muhammad al-Zahir (1832-1986 Masehi); lahir di Hadhramaut, menuntut ilmu di Mesir dan Kalkuta, berkelana ke Asia Tenggara. Tiba di Singgapura pada tahun 1862 Masehi, untuk bekerja pada Sultan Johor. Tiba di Aceh pada 1864 Masehi dan mencapai puncak karir. Menjadi perdana menteri (mangkubumi) dan menjadi kepala perutusan sultan Aceh untuk melakukan misi diplomatik ke Turki Ustmani. Ketika Perang Aceh terjadi menyerah dan dikirim ke Jeddah pada tahun 1878 Masehi. Menghabiskan sisa umur di Arabia sampai kematiannya pada 1896 Masehi.