DONNARUMMA SI PENGKHIANAT

“Kami bisa melupakan kekalahan, tapi kami tidak bisa melupakan pengkhianatan.” Herbert Kilpin salah seorang pendiri AC Milan.

DONNARUMMA SI PENGKHIANAT

Bila ditanya apakah serakah itu baik? Biasanya orang serakah akan pandai memasang kalimat. Keinginan manusia meraih sesuatu yang lebih baik dan ambisi manusia telah banyak hal baik di dunia. Tinggalkan zona nyaman adalah bagian dari keserakahan, kita tak akan pernah tahu sampai batas kapan hasrat akan terpuaskan, jika yang berlaku adalah “serakah itu baik.”

Beberapa minggu lalu kita menjadi saksi dari sebuah keindahan, ketika Francesco Totti mengakhiri perjalanan karir seumur hidup bersama AS Roma. Hari ini kita teringat betapa hal itu sulit dilakukan dalam dunia sepakbola. Apalagi, ketika Gianluigi Donnarumma menolak memperpanjang kontak dengan Milan. Loyalitas yang pernah kita saksikan pada Paolo Maldini, Franco Baresi, bahkan Javier Zanetti telah pudar tampaknya di serie-A. Apakah ini semua tanda keserakahan?

Apa yang salah dari usaha Milan? Tidak ada. Dia diturunkan di tim inti pada usia 16 tahun, menjadi seorang bintang dan bisa memperkuat tim nasional Italia di umur 18 tahun. Ia ditawarkan kontrak 5 Juta Euro pertahun untuk 5 tahun. Yang mana dia akan menjadi penjaga gawang nomor 3 bergaji tertinggi di dunia, hanya dibawah Manuel Nuer (Bayern Muenchen) dan David De Gea (Manchester United). Bayangkan di umur 18 tahun dia sudah akan dibayar di atas legenda Italia Gianluigi Buffon. Jika ada yang tidak bisa disalahkan atas kegagalan ini, itu adalah jajaran manajemen Milan.

Sangat mudah memang menyalahkan Mino Raiola sang agen. Riola adalah sosok tidak menyenangkan dan sudah merupakan bagian dari karakternya. Itulah mengapa dia menjadi salah seorang agen top, melindungi dan menjaga hak kliennya, itu termasuk pasang badan terhadap semua serangan. Donnarumma sekarang berusia 18 tahun, dia cukup dewasa dan memiliki pemikiran sendiri. Jadi, jangan berpura-pura seolah telah dicuci otak oleh Raiola. Donnarumma harusnya tahu apa yang dilakukan, beberapa minggu lalu ia mencium badge jersey Milan, hari ini ia mengkhianatinya.

Sepakbola adalah bisnis, tapi apa yang dilakukan oleh Donnarumma itu sepenuhnya salah. Dia mengirim Riola untuk melakukan pekerjaan kotor, menolak mengkonfirmasi secara langsung dengan manajemen Milan. Dia tetap diam ketika fans memohon, lalu berpura-pura peduli akan seragam Milan lebih dari apapun. Kemudian pergi ketika Milan telah memiliki investor yang kuat.

Ketika keadaan sedang sangat optimis adalah sangat menyakitkan bagi Milan (dan Milanisti), ketika telah memperkuat semua lini dari belakang (Matteo Mussasio dan Riccardo Rodriguez), tengah (Franck Kessie) dan depan (Andrea Silva), serta akan bertambah lagi, justru bagian penjaga gawang yang dirasa aman malah membelot. Proyek pencarian pemain baru terpaksa mundur selangkah, Milan harus segera mencari penjaga gawang lain. Ini tidak hanya pengkhianatan tapi juga sebuah sabotase.

Sebenarnya apa yang diincarnya? Madrid? Tolol sekali kita jika percaya bualan si pengkhianat. Orang gila juga tahu bahwa Madrid tidak butuh dirinya, mereka tidak akan membayar anak muda belia selayaknya Milan (5 Juta Poundsterling pertahun). Seorang anak muda Italia 18 tahun di Spanyol terlalu beresiko untuk langsung menjadi tim inti bagi pemenang Liga Champions 2016/2017. Madrid itu adalah pengalihan isu yang buruk, siapapun yang paham sepakbola tahu klub mana yang membutuhkan pewaris untuk penjaga gawang legenda mereka yang pensiun di 2018. Klub jahat yang suka mencuri bintang-bintang pesaingnya, siapa lagi kalau bukan “si pencuri.”

Klub manapun yang menampung Donnarumma kelak adalah dalang sesungguhnya peristiwa ini, dan akan menjadi sasaran kebencian Milanisti sepanjang masa.

Sehebat apa memang dia? Hampir tidak ada tim di dunia membangun basis kekuatan mereka berdasarkan kekuatan penjaga gawang. Lagi pula Donnaruma belum menjadi penjaga gawang terbaik, dia lemah dalam mengoper bola dengan kaki. Tapi dia memiliki postur yang cocok, refleks yang baik, serta yang paling penting kepercayaan diri tinggi yang sangat jarang di usianya.

Milan akan maju, Milan pasti maju! Dengan menyingkirkan ular berbisa dari tim. Tidak diragukan Donnarumma (mungkin) memiliki karir gemilang di masa depan, tapi dia tidak akan pernah sama lagi di mata orang-orang, siapapun dia.

Adalah hak pemain untuk tidak memperpanjang kontrak, aturan Bosman mengatur secara jelas. Tapi hak klub juga untuk mencadangkan sepanjang musim, serta hak fans untuk merendahkan. Silahkan protes atau membawa pengacara sekalian, kami tidak takut. Milan akan maju dan Milan pasti maju! Donnarumma tidak lebih besar dari Milan. Bagi kami (Milanisti) dia tak lebih dari rendang basi yang tak tahu diri.

“Kami bisa melupakan kekalahan, tapi kami tidak bisa melupakan pengkhianatan.” Herbert Kilpin salah seorang pendiri AC Milan.

This entry was posted in Asal Usil, Kisah-Kisah, Kolom, Mari Berpikir, Opini and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

6 Responses to DONNARUMMA SI PENGKHIANAT

  1. jon slow says:

    suudzon nih. mungkin donaruma udh dapet hidayah. alhamdulillah.
    mungkin untuk menyeimbangkan keuangan, kan udh keluar banyak uang.

  2. hala madrid…tim kaya gitul loh..duit nya banyak…mau tukaran ama ronaldo..ambil…..ronaldo kuncung…

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.